Find Us On Social Media :

Kasus Pemakaman Ricuh di Sawangan Berbuntut Panjang, Tenaga Medis Sampai Relawan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Trauma Urus Pasien Suspec Corona, Dinkes: Kami Ketakutan

(Ilustrasi) Perawat yang kelelahan

Gridhot.ID - Kabupaten Tegal sempat memanas.

Hal ini diakibatkan oleh insiden yang terjadi di Sawangan beberapa waktu lalu.

Rasa trauma masih dirasakan oleh tim medis di wilayah Kabupaten Tegal, terutama mereka tim tracing dari puskesmas dan relawan daerah Kecamatan Bumijawa.

Hal tersebut, disampaikan oleh Ketua Tim Surveilan dan Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Eko Prabowo, pada Tribunjateng.com, Selasa (29/9/2020) kemarin.

Saat ditanya mengenai tindak lanjut setelah hasil swab Hamam (15) warga Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, menunjukkan positif Covid-19.

Baca Juga: Ladang Minyak Raksasanya Jadi Pabrik Uang, Timor Leste Nyatanya Selundupkan BBM dari Indonesia untuk Kebutuhan Warga, Australia Ikut Andil di Balik Krisis yang Menimpa Negara Tetangga

Eko mengaku, sampai saat ini pihaknya berupaya untuk mendapat jaminan keamanan.

Ia berkaca dari kejadian keributan yang terjadi saat proses pemakaman Hamam (15) yang pada saat itu memang masih menjadi pasien Suspec Covid-19.

Keributan yang dipicu karena kesalahpahaman antara pihak keluarga yang ikut memakamkan dengan tim yang bertugas, membuat trauma tersendiri bahkan sampai sekarang.

"Jadi sebelum ada jaminan keamanan, kami tim tracing dari puskesmas dengan relawan masih trauma dan ketakutan juga.

Kecuali kalau sudah ada jaminan keamanan, ya kami akan melakukan tindak lanjut tes swab dengan kontak eratnya," ungkap Eko, pada Tribunjateng.com, Selasa (29/9/2020) kemarin.

Baca Juga: Sobek Al Quran dan Corat-coret Musala Darussalam, Pelaku Vandalisme di Tangerang Ternyata Masih Bocah Kemarin Sore, Begini Pengakuannya Setelah Diciduk Polisi

Eko berharap, kondisi di Dukuh Sawangan pasca keributan pada Selasa (22/9/2020) lalu, sudah kondusif dan aman untuk semuanya.

Mengingat karena Hamam ini menunjukan hasil positif Covid-19, maka harus segera dilakukan tes swab paling tidak ke 36 orang kontak eratnya.

Karena untuk saat ini, ketika ada satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka minimal 36 kontak eratnya langsung dites swab.

"Pihak keluarga sudah kami beritahu kalau Hamam ini positif Covid-19.

Termasuk di Ponpes tempat almarhum menimba ilmu juga sudah kami informasikan.

Baca Juga: Sadar Diri Akui Kekalahannya, 11 Menteri Kesehatan Ini Pilih Mundur dari Jabatan Daripada Salah Ambil Keputusan untuk Rakyat, Menkes Swedia: Saya Mengganggu Pemerintah

Sementara pihak keluarga kami minta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," jelasnya.

Seperti yang diberitakan belum lama ini, Nasib naas harus dialami oleh dua tenaga medis di RSUD dr Soeselo Slawi, karena harus menjalani perawatan sekaligus mengalami trauma, setelah mendapat perlakuan tidak terduga dari warga dan keluarga pasien Suspec Covid-19 yang meninggal dunia pada Selasa (22/9/2020) lalu.

Adapun kedua tenaga medis yang menjadi korban yaitu Ida Wahyu (41), dan Waras (38).

Dijelaskan oleh Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, Keributan yang terjadi antara warga dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Bumijawa, dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Bumijawa, dipicu saat proses pemakaman jenazah Hamam (15), tambang yang dipegang oleh pihak keluarga bernama Abdul Kholik, lepas dari genggaman sehingga peti jenazah menjadi miring.

Saat itu juga yang memegang tali (Abdul Kholik) langsung turun ke liang Lahat, sedangkan yang lainnya secara perlahan melepaskan tali tambang untuk mengimbangi peti jenazah.

Baca Juga: Sukhoi SU-25 Armenia Ditembak Jatuh F-16 Turki Hingga Pilotnya Tewas, Azerbaijan Pasang Badan Bantah Anak Buah Erdogan Jadi Pelakunya, Pecah Perang Buat Sang Menlu Ungkap Satu-satunya Jalan Keluar untuk Perdamaian

Namun tidak diduga, setelah loncat ke bawah liang lahat, Abdul Kholik merusak peti jenazah dan langsung melempar keatas, sambil berteriak "petinya dibanting seperti pemakaman binatang."

Seketika, warga sekitar yang jumlahnya sangat banyak kurang lebih ratusan orang dan sedang menyaksikan proses pemakaman, langsung mendekat ke liang lahat.

Setelahnya mereka menyerang tim pemakaman dari pihak RSUD dr Soeselo Slawi, dan relawan PMI Kecamatan Bumijawa.

Karena terjadi Keributan, Tim pemakaman dari RSUD dr Soeselo Slawi dan PMI Kecamatan Bumijawa, lari dari lokasi kejadian (area pemakaman) menuju mobil untuk melindungi diri dari amukan warga.

Selanjutnya jenazah dimakamkan oleh pihak keluarga dengan tidak menggunakan protokol kesehatan.

Baca Juga: Dihujat Gegara Tak Mau Jawab Soal Hubungan Anaknya dengan Rizky Billar, Ayah Lesti Kejora: Ya Allah Saya Juga Punya Privasi

"Dua tenaga medis kami yang menjadi korban mengalami luka-luka, seperti untuk Ida mengalami memar di kepala bagian belakang yang menurut informasi terkena lemparan batu. Sedangkan untuk saudara Waras, mengalami luka pada telinga kanan yang benjol, lutut kaki kanan memar, pantat memar, dan pipi kanan lecet. Tidak hanya luka fisik, kedua korban ini juga mengalami trauma yang masih dirasakan sampai sekarang," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tim Medis Masih Trauma Kejadian Pemakaman Ricuh di Sawangan Kab Tegal: Kami Meminta Jaminan Keamanan.

(*)