Find Us On Social Media :

Kim Jong Un Sampai Telan Gengsi, Warga Korsel yang Dibakar Militer Pyongyang Ternyata Ingin Membelot ke Korea Utara, Punya Utang Rp 4,2 Miliar di Selatan

Kim Jong Un

Gridhot.ID - Tentara Korea Utara (Korut) menembak mati warga Korea Selatan (Korsel) dan membakar jenazahnya. 

Kim Jong Un bahkan menyampaikan permintaan maaf pada Korsel atas insiden yang dilakukan militer Pyongyang.

Dilaporkan kantor berita Yonhap via AFP, pria itu ditemukan oleh tentara Korut dan kemudian menjalani interogasi.

Baca Juga: Pasar Pyongyang Selatan Gempar, Grafiti Anti Kim Jong Un Ditemukan, Pemerintah Korea Utara Langsung Lakukan Hal Ini pada Warganya

"Dia kemudian ditembak mati saat berada di dalam air. Prajurit Korea Utara kemudian menyiramkan bensin ke jenazahnya dan dibakar," jelas pemerintah Seoul.

Pembakaran jenazah itu dilakukan Pyongyang untuk mencegah virus corona, di mana mereka menutup perbatasan dan mengumumkan status darurat.

"Kami memerkirakan bahwa mereka membakar mayat itu untuk menanggulangi menyebarnya virus corona," jelas pejabat kementerian pertahanan tersebut.

Lalu sebenarnya siapakah pria Korsel yang kematiannya membuat Kim Jong Un minta maaf?

Dilansir dari nypost.com (2/10/2020), pemerintah Korsel mengatakan bahwa pria yang dibunuh tentara Korea Utara itu ingin membelot.

Sebab pria tersebut memiliki utang judi.

Ia lalu berenang melawan arus yang tidak menguntungkan dengan bantuan jaket dan alat pelampung dan menyampaikan niatnya untuk pindah ke Korut.

Baca Juga: Buru Pelaku Perusakan Gambar Kim Jong Un, Pemerintah Turunkan Ribuan Pasukan, Seantero Pedesaan di Korea Utara Kini Mencekam

Perwira senior penjaga pantai Yoon Seong-hyun mengatakan pada briefing yang disiarkan televisi bahwa ada "kemungkinan yang sangat kecil" bahwa pria itu bisa jatuh dari kapal atau mencoba bunuh diri.

Sebab ia mengenakan jaket pelampung ketika dia ditemukan di perairan Korea pada Minggu lalu.

Yoon mengatakan arus pasang pada saat itu juga akan membuatnya sangat sulit untuk hanyut ke perairan Korea Utara secara alami.

Penjaga pantai mengatakan penilaiannya didasarkan pada analisis arus pasang surut di daerah tersebut, kunjungan ke kapal pemerintah yang telah dinaiki pejabat tersebut sebelum dia menghilang, penyelidikan transaksi keuangannya dan pertemuan dengan pejabat Kementerian Pertahanan Korsel.

Yoon mengatakan pria itu menyampaikan keinginannya untuk membelot sebelum kematiannya.

Ia mengutip informasi intelijen yang menunjukkan Korut mengetahui nama, usia, tinggi badan, dan kota asal pria itu sebagai bukti komunikasinya dengan Korut.

Baca Juga: Semakin Bergejolak, Korea Selatan Tak Gubris Pemintaan Maaf Kim Jong Un, Justru Kirim Pasukan Angkatan Laut di Daerah Rawan, Korut: Segera Hentikan Penerobosan!

Sebelumnya, pejabat penjaga pantai mengatakan bahwa pria itu adalah seorang pejabat pemerintah dan berusia 47 tahun.

Dia adalah ayah dari dua anak dengan sejumlah utang.

Total utangnya sekitar 330 juta won (Rp 4,2 miliar) dan 80% di antaranya berasal dari perjudian.

Dengan fakta yang baru diungkap itu, maka mematahkan pendapat saudara pria dari korban yang mengatakan kemungkinan besar ia jatuh ke laut secara tidak sengaja.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Sudah Bikin Kim Jong-Un Minta Maaf, Ternyata Warga Korea Selatan yang Dibakar oleh Tentara Korea Utara Itu Ingin Membelot ke Utara, 'Punya Utang Rp4,2 Miliar di Selatan'." 

(*)