Find Us On Social Media :

Berdarah-darah Karena Pandemi Virus Corona, Demi Bertahan Hidup, Masyarakat Filipina Terpaksa Lakukan Sistem Perdagangan Barter untuk Menyambung Nyawa

Social distancing di Filipina

GridHot.ID - Pandemi virus corona atau covid-19 sangat berdampak dalam kehidupan masyarakat.

Terlebih sejak diterapkannya lockdown atau pembatasan aktivitas.

Bahkan sejak mengalami kesulitan akibat pandemi global, masyarakat mengadaptasikan kembali kegiatan barter.

Baca Juga: Takut Angkatan Lautnya Jadi Bulan-bulanan Kapal China Usai Membelot, Filipina Minta Jaminan Perlindungan dari AS: Kami Minta Bantuan Jika Diserang Tiongkok

Sistem perdagangan barter kembali populer di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah Filipina sejak pandemi virus corona baru melanda. Barter dinilai jadi cara tepat untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari di tengah kesulitan ekonomi.

Kepada Reuters, Grace Lagaday, ibu rumahtangga, membagikan kisahnya yang terpaksa menukar barang-barangnya demi memenuhi kebutuhan sang anak.

Melalui media sosial Facebook, Ladagay mencari kebutuhan untuk sang bayi. Ia menukarkan sekantong coklat M&Ms dan Nutella untuk perlengkapan bayi.

Baca Juga: Sudah Muak Ketidakadilan Tiongkok, Negara ASEAN Ini Nekat Putar Halauan Bersekutu dengan Amerika untuk Hadapi Masalah Pasifik, Pilih Khianati China Usai 4 Tahun Bersahabat Erat

"Saya benar-benar membutuhkan perlengkapan menyusui tetapi barang yang tersedia sangat terbatas. Untuk seorang ibu yang melahirkan selama musim pandemi ini, barter membantu saya menemukan penawaran yang bagus untuk bayi saya," ungkap Ladagay.

Ladagay telah menukarkan gantungan baju dengan lima kilogram beras, dan pembunuh nyamuk elektrik dengan dua liter minyak goreng. Semua kegiatan barter ini dia lakukan karena keterbatasan uang yang dimiliki.