Sebelum Jadi Intelijen Nomor Satu yang Pernah Ada di Indonesia, Benny Moerdani Pernah Banting Baret Merah Kebanggaan Kopassus di Depan Komandannya, Memori Pedih Ini Jadi Alasannya

Rabu, 07 Oktober 2020 | 07:42
Dokumentasi Buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando via Tribunnews

Amukan Jenderal TNI, Sintong Panjaitan Saat Benny Moerdani Tolak Pakai Baret Kopassus dan Melemparnya ke Lantai

Gridhot.ID - Indonesia punya banyak sekali pasukan luar biasa.

Bahkan pasukan bersenjata di Indonesia ini sampai ditakuti dunia berkat ketangguhannya.

Salah satunya yang pernah sangat berjasa adalah RPKAD dengan prajurit fenomenalnya Benny Moerdani.

Ketika bergabung dengan pasukan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) Benny Moerdani yang pada tahun 1962 berpangkat Mayor, pernah memimpin pasukan untuk menyusup ke Irian Barat (Papua) dalam operasi tempur bersandi Pasukan Naga.

Dalam pertempuran sengit melawan pasukan marinir Belanda, salah seorang anak buah Benny, Lettu Agus Hernoto mengalami luka tembak di kedua kakinya dan pada bagian punggung sehingga terpaksa ditinggalkan di medan laga.

Belakangan Agus tertangkap pasukan marinir Belanda sewaktu melakukan operasi pembersihan dan kemudian ditawan.

Baca Juga: Markasnya Gubuk di dalam Hutan, Sindikat Pembobol ATM Ini Perdaya Lebih dari 3 Ribu Rekening Milik Nasabah, Polisi: Rumahnya Mewah, Ada Kolam Renangnya Juga

Pasukan Belanda sendiri memperlakukan Agus sesuai konvesi Jeneva, ia dirawat hingga sembuh tapi kedua kakinya terpaksa diamputasi mengingat luka tembaknya sudah membusuk.

Setelah operasi Pasukan Naga selesai dan Irian Barat kembali ke pangkuan RI, Agus meskipun mengalami infalid dan memakai kaki palsu masih bertugas di lingkungan RPKAD dan satu batalyon dengan Benny Moerdani.

Suatu kali (1965) terjadi kebijakan di lingkungan RPKAD yang salah satu keputusannya adalah prajurit invalid tidak boleh bergabung lagi dengan RPKAD.

Atas keputusan itu Benny Moerdani menyatakan ‘protes’ terhadap kebijakan komandan RPKAD waktu itu, Moeng Pahardimulyo.

Benny bersikeras prajurit seperti Agus Hernoto harus tetap berada di satuan RPKAD mengingat jasa dan pengorbanannya bagi bangsa serta negara yang demikian luar biasa.

Atas sikap ‘mbalelo’ itu, Benny kemudian dipanggil KASAD Jenderal Achmad Yani dan berakibat didepaknya Benny dari satuan RPKAD.

Baca Juga: Pernah Latihan Bongkar Pasang M16 di Klaten Sampai Berangkat ke Suriah, 4 Terduga Teroris JI Langsung Diciduk Densus 88, Polisi Bongkar Peran Pelaku Sejak Kerusuhan Ambon Tahun 2005

Benny yang kemduian dipeindahkan ke Kostrad lalu ditarik oleh tokoh intelijen Ali Murtopo, hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di dunia intelijen Indonesia.

Karier Benny bahkan terus melesat dan menjabat sebagai Panglima TNI.

Suatu kali sebagai Panglima TNI, pada tahun 1985 Jenderal Benny diundang Kopassus (semula RPKAD) untuk memberikan baret merah kehormatan Kopassus kepada Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Iskandar.

Sebelum memberikan baret kehormatan Jenderal Benny beristirahat di ruang komandan Kopassus, Brigjen Sintong Panjaitan.

Hadir pula di ruang kerja Sintong, KASAD Jenderal Try Sutrisno, Wakil KASAD Letjen TNI Edi Sudrajat dan Wakil Komandan Kopassus Kolonel Kuntara.

Jenderal Benny lalu diberikan baret merah Kopassus oleh Sintong tapi di luar dugaan baret malah dibanting oleh Benny ke meja dan terpelanting jatuh di lantai.

Baca Juga: 2 Bulan Lagi Bakal Perkuat Angkatan Laut Negaranya, Kapal Perang Israel Dikabarkan Bakal Segera Rampung Digarap Jerman, Intip Spesifikasi dan Kehebatannya

Semua Perwira Tinggi yang berada di ruang Sintong terkejut melihat Benny yang begitu marah dan berwajah seram.

Rupanya Jenderal Benny masih sangat marah terkait dirinya pernah didepak sebagai anggota RPKAD di era kepemimpinan Kolonel Moeng Parhadimulyo.

Tapi menjelang upacara pemberian baret kehormatan Kopassus kepada Raja Malaysia, Jenderal Benny ternyata bersedia mengenakan baret merah kebanggaan Kopassus, semua jadi lega dan upcara pun berjalan lancar.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Saat Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus Kebanggaannya di Depan Sang Komandan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari