Nyalinya Kelewat Berani, Turki Anggap Angin Lalu Ancaman AS, Nekat Beri Rudal Kontroversial Milik Rusia dengan Kemampuan 6 Kali Kecepatan Cahaya

Kamis, 08 Oktober 2020 | 08:13
Kolase Intisari/Business Insider

Ilustrasi militer Turki.

Gridhot.ID- Ada pergerakan di militer Turki.

Hal ini langsung membuat negara lain bersiaga.

Dilaporkan oleh Ankara, militer Turkiakan melakukan uji coba sistem pertahanan udara S-400 yang kontroversial.

Baca Juga: Terus Putar Otak Demi Rencana Liciknya, China Makin Ngotot Klaim Kepemilikan Kepulauan Diayou, Mendadak Dirikan Museum Online untuk Jatuhkan Jepang

MengutipEurasiantimes.com, Turki menerima gelombang pertama dari rudal pertahanan canggih pada Juli.

Mereka mendapatkannya setelah membelinya tahun lalu dari Rusia, meskipun ada peringatan dan ancaman dari AS.

Namun, pada akhirnya Washington menghapusnya dari program F-35, di mana Ankara adalah produsen dan pembeli.

Baca Juga: Fotonya Viral, Aipda Ismi Jelaskan Alasannya Bertugas Sambil Gendong Anak yang Tertidur Lelap, Gubernur NTB Langsung Turun Tangan Beri Hal Ini

Dianggap sebagai yang paling canggih dari jenisnya, rudal permukaan-ke-udara (SAMS) S-400 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh dan menengah yang paling modern.
Rudal ini dirancang dengan rumit untuk mendeteksi dan menghancurkan pesawat, kapal pesiar dan rudal balistik.

Tidak hanya itu, S-400 juga memiliki kekuatan untuk menghilangkan instalasi di darat.

Pertama kali memasuki layanan Rusia pada tahun 2007, sistem rudal dapat menyerang target pada jarak hingga 400 kilometer, hingga enam kali kecepatan cahaya, pada ketinggian hingga 30 kilometer.

S-400 juga dapat meluncurkan rudal 40N6 (rudal jarak jauh, hipersonik, Surface-to-Air) untuk menyerang target aerodinamis bermanuver rendah.

Baca Juga: Bak Dapat 'Arena' Latihan Perang Gratis, Ratusan Kelompok Ekstrimis Mendadak Berbondong-bondong Datangi Pusat Konflik Armenia-Azerbaijan: Mereka Cuma Cari Untung dan Perkeruh Situasi

Lakukan uji coba

Menurut laporanBloomberg,Turki berencana untuk menguji S-400 minggu depan di sebuah situs di pantai Laut Hitam.

Meskipun langkah tersebut tidak berarti bahwa Turki segera mengaktifkan sistem Rusia, laporan di Ankara menunjukkan bahwa kartu aktivasi dapat digunakan sebagai bentuk perlindungan.

Latihan, di mana 10 drone target Banshee buatan Inggris juga akan digunakan untuk menguji S-400, akan berlangsung hingga 16 Oktober.

Baca Juga: Bisa Tanya ke Stefan William atau Verrell Bramasta, Natasha Wilona: Aku Pemilih dan Nggak Gampang Dipacarin

Kemampuan keterlibatan senjata S-400, serta kemampuan deteksi dan pelacakan radar sistem dan potensi sistem komunikasi, akan diuji.

"Pemilihan waktu pengujian hanya mendorong kami pada kesimpulan bahwa ini mungkin merupakan instrumen pengiriman pesan ke Rusia dan Armenia," jelas Karol Wasilewski, seorang analis di Institut Urusan Internasional Polandia yang berbasis di Warsawa, mengatakan kepada Arab News.

Menurut Wasilewski, Turki mungkin ingin menunjukkan tekadnya pada masalah Nagorno-Karabakh dan membujuk Rusia untuk bernegosiasi tentang konflik tersebut.

“Ini bukan tes pertama."

"Yang pertama terjadi pada November 2019."

"Turki mencobanya sekali dan tidak ada konsekuensi, jadi saya pikir sekarang pengambil keputusan juga yakin tidak akan ada konsekuensi,” ujarnya.(*)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Rudal S-400 Turki: Bisa serang target jarak 400 kilometer, 6 kali kecepatan cahaya"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id