Gridhot.ID - Armenia dan Azerbaijan sedang mengalami konflik besar.
Perseteruan dua negara ini pun mengundang perhatian negara-negara besar Eropa dan Asia.
Selain itu, kelompok-kelompok teror ternyata juga turut memperhatikan situasi ini.
Mereka pun dengan militansinya turut bergerak ke pusat konflik antara Armenia dan Azerbaizan di wilayah Nagorno-Karabakh
"Tentara bayaran dari kelompok teror internasional, seperti Front Nusra, Firqat al-Hamza, Divisi Sultan Murad, yang bertempur di Timur Tengah, serta kelompok ekstremis Kurdi secara aktif berkumpul di daerah konflik (Nagorno-Karabakh)," kata Kepala SVR Sergei Naryshkin dalam pernyataan Selasa (6/10/2020).
Mengutip dari kantor berita TASS, Naryshkin mengungkapkan, ada ratusan atau bahkan ribuan ekstremis yang mencari untung dari perang baru antara Armenia dan Azerbaizan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad menuduh Presiden Turki Tayyip Erdogan memicu konflik antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, dan mengatakan Ankara mengirim pejuang ke wilayah itu.
Turki, sekutu dekat Azerbaijan, membantah mengirim tentara bayaran untuk ambil bagian dalam pertempuran Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.
Penghasut utama dan pemrakarsa konflik