GridHot.ID - Selama beberapa waktu terakhir, kasus virus corona di Negeri Jiran dikabarkan mengalami peningkatan.
Sebagian kasus disebut berasal dari penularan lokal, sementara yang lain merupakan kasus impor.
Bahkan sebelumnya, Malaysia telah memberi peringatan adanya gelombang baru covid-19.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menegaskan, hukuman menunggu mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan, terlepas dari status atau gelar mereka.
Malaysia pada Selasa (6/10/2020) melaporkan 691 kasus baru virus corona, lompatan harian terbesar sejak pandemi melanda negeri jiran. Tambahan kasus anyar membawa total infeksi di negara tersebut menjadi 13.504.
Dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi, Selasa (6/10/2020), Muhyiddin mengatakan, Pemerintah Malaysia akan mengerahkan petugas penegakan hukum secara nasional. Ini untuk memastikan kepatuhan di antara masyarakat.
Baca Juga: Indonesia Perlu Waspada, Gara-gara Pilkada, Malaysia Peringatkan Gelombang Baru Covid-19
“Saya mohon maaf jika abah ini harus mulai menggunakan tongkat,” kata Perdana Menteri Malaysia, mengacu pada dirinya sendiri yang dalam bahasa Melayu berarti ayah, seperti dikutip Channel News Asia.
Meskipun kasus virus corona meningkat tajam, Muhyiddin mengungkapkan, Pemerintah Malaysia belum mempertimbangkan untuk memberlakukan penguncian nasional lagi.
"Untuk saat ini, kami belum memikirkan lockdown total karena jika dilakukan sekali lagi bisa meninggalkan dampak yang besar, sehingga kami khawatir akan crash sistem sosial dan ekonomi di negara ini," ujarnya.