"Untuk saat ini, kami belum memikirkan lockdown total karena jika dilakukan sekali lagi bisa meninggalkan dampak yang besar, sehingga kami khawatir akan crash sistem sosial dan ekonomi di negara ini," ujarnya.
Memberlakukan MCO tertarget
Penguncian total bertajuk perintah kontrol gerakan (MCO) berlaku pada 18 Maret lalu, dengan sekolah dan bisnis terpaksa ditutup untuk mengekang penyebaran virus corona.
Kemudian, Pemerintah Malaysia secara bertahap mulai mengurangi penguncian ketat itu menjadi MCO bersyarat dan MCO pemulihan, di mana hampir semua sektor ekonomi kembali beroperasi.
Fase MCO pemulihan akan berlangsung hingga 31 Desember.
Alih-alih MCO berskala nasional, Muhyiddin menyebutkan, pihak berwenang justru akan memberlakukan MCO tertarget di wilayah dengan jumlah kasus tinggi.
“Saya yakin, kesiapan sistem kesehatan kita akan memungkinkan kita untuk mengelola pandemi COVID-19 tanpa harus menutup sistem ekonomi seperti yang dilakukan sebelumnya," sebut dia.
“Saat ini, pemulihan ekonomi berjalan dengan baik. Keputusan apa pun yang diambil harus mempertimbangkan penghidupan 15 juta penduduk yang bekerja,” kata Perdana Menteri Malaysia.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kasus corona melonjak, PM Malaysia: Mohon maaf jika abah harus mulai gunakan tongkat (*)
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar