"Jadi situasinya sangat tidak pasti. Bagaimanapun juga, akan ada situasi di mana tidak ada pemerintah di negara ini," kata Mahathir kepada Reuters dalam wawancara di kantornya di Kuala Lumpur, Jumat (16/10).
Mahathir, dengan dukungan Anwar, mengarahkan oposisi ke kemenangan bersejarah dalam pemilu 2018, mengakhiri enam dekade pemerintahan UMNO dengan kampanye melawan korupsi.
Tetapi, pemerintahannya runtuh setelah pertarungan awal tahun ini, membuka jalan bagi Muhyiddin untuk mengambil posisi Mahathir pada Maret lalu dengan dukungan UMNO.
Mahathir menegasakan, dia tidak mendukung Anwar atau Muhyiddin.
Politisi veteran berusia 94 tahun ini dan lima anggota parlemen lainnya dari Partai Pejuang yang baru Mahathir dirikan mengajukan mosi tidak percaya pada kepemimpinan Muhyiddin pada Jumat (16/10).
Mahathir juga menolak klaim Anwar tentang dukungan mayoritas parlemen.
"Ini adalah hal yang paling disukai Anwar. Sudah tiga kali dia mengklaim mendapat dukungan bahwa dia akan menjadi perdana menteri yang benar, hanya untuk menemukan bahwa dia tidak memiliki dukungan," sebut Mahathir.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mahathir: Akan ada situasi di mana tidak ada pemerintah di Malaysia"