Setahun Duduki Kursi Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju, Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin Dinilai Pengusaha: Kondisi Ekonomi Indonesia Bisa Lebih Buruk

Selasa, 20 Oktober 2020 | 11:13
instagram.com/khmarufamin_

Jokowi dan Ma'ruf Amin

GridHot.ID - Masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memasuki usia setahun.

Bagaimana penilaian kepemimpinan Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam Kabinet Indonesia Maju dilihat dari kacamata pengusaha?

Pengusaha menilai dibawah komando Jokowi-Ma'ruf kali ini tak bisa disamakan dengan periode sebelumnya.

Baca Juga: Nekat Beli Kue Sendiri Demi Rayakan Ultah Bareng Putri Jokowi, Tingkah ART Kahiyang Ayu Perlahan Ungkap Sifat Asli Sang Majikan, Istri Bobby Nasution Tak Sungkan Lakukan Hal Ini

Hal ini dilihat dari adanya pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Michael Susanto Pardi, Ketua Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia mengatakan, bahwa pemerintah saat ini terutama bagi tim ekonomi dibawah komando Jokowi-Ma'ruf tentu tidak sempurna. Namun Michael menambahkan, sebagai pengusaha Ia menila jajaran menteri yang ada di tim ekonomi saat ini memiliki kemampuan untuk membawa Indonesia hadapi pandemi dan resesi.

"Periode sekarang dan yang sebelumnya beda tantangan, beda kondisi makro, dan plus pandemi saat ini," jelas Michael saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Asyik Gowes Keliling Istana Bogor, Reaksi Syahrini Saat Reino Barack Jatuh Jadi Sorotan, Aisyahrani: Riweuhnya Melebihi Pak Jokowi

Michael menyebut bahwa tim ekonomi yang sekarang adalah yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Bahkan dinilainya bisa jadi kemungkinan kondisi ekonomi Indonesia bisa lebih buruk dari sekarang, jika tidak diisi oleh mereka yang saat ini ada di tim ekonomi.

"Saya tidak bisa membayangkan apabila dalam kondisi pandemi seperti ini, tim ekonomi bukan diisi oleh mereka. Apabila bukan mereka, menurut saya kondisi ekonomi indonesia bisa lebih buruk dari sekarang," ungkap Michael.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indobesia (Hipmi), Ajib Hamdani yang menyampaikan bahwa kondisi saat ini tidak dapat Apple to Apple dibandingkan dengan periode sebelumnya. "Periode pertama tidak ada krisis seperti yang terjadi di tahun 2020 ini. Jadi cenderung kurang apple to apple untuk kita bandingkan," kata Ajib.

Ajib menilai kinerja antar kementerian saat ini harus lebih dioptimalkan. Ia bahkan menyebut koordinasi antar kementerian cenderung lemah saat awal pandemi.

Baca Juga: Kelewat Pede Beri Masukan ke Presiden Jokowi Soal Pergantian Menteri, Farhat Abbas Langsung Dibuat Meti Kutu oleh Nyinyiran Netizen: Ciye Ngarep Jadi Mentri

"Sejak awal Maret, koordinasi antar lembaga dan kementerian terlihat cenderung masih lemah. Misalnya antara OJK, Kemenkeu, BI dan Kementerian teknis lainnya. Kondisi pandemi covid 19 ini mempertegas ketidaksinkronan langkah dan program antar kementerian dan lembaga," jelasnya.

Kemudian Ajib mencontohkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan dinilai terdapat kebijakan yang saling bertolak belakang sehingga membuat bingung dunia usaha terkait kebijakan impor beberapa komoditas. "Kemudian antara Kemenko Perekonomian dengan Kemenaker juga terlihat kurang sinkron dalam beberapa program teknis," kata Ajib.

Oleh karenanya dijelaskan Ajib, dalam kondisi setahun terakhir, Ia melihat bahwa kekompakan yang ada, belum optimal. Tim ekonomi ditegaskan Ajib harus bisa lebih menterjemahkan gagasan Presiden untuk penguatan sisi demand dan supply serta lebih banyak likuiditas yang mengalir di masyarakat agar terjadi percepatan pemulihan ekonomi. Sehingga konstraksi ekonomi yang terjadi, tidak semakin dalam.

Baca Juga: Ngaku Sudah Ingatkan Jokowi, Fahri Hamzah Sebut Mazhab UU Cipta Kerja dari Kapitalisme China yang Tidak Cocok di Indonesia: Banyak Hal yang Diabaikan Tiba-tiba Disahkan

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi, Sanny Iskandar menyebut jika diperhatikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diisi oleh Airlangga Hartarto tim ekonomi periode kedua Jokowi dirasa lebih terkoordinir.

Meski demikian Sanny menilai masih ada Kementerian yang belum bisa mengikuti dengan cepat gerak dari langkah koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sayangnya Ia tak menyebut detil akan Kementerian mana yang dimaksud.

"Kita harapkan menteri-menteri ekonomi di bawah koordinasi menteri koordinator perekonomian harus bisa lebih mendukung secara tim kerja keseluruhan," ungkap Sanny.

Sanny menyampaikan bahwa dengan tim ekonomi saat ini pengusaha disebutkan cukup optimis. Namun kondisi pandemi yang datang tak terduga disebutnya menjadi faktor adanya perubahan ke arah bidang kesehatan dalam artian penanganan pandemi.

"Posisi menko perekonomian dipegang oleh Pak Airlangga itu dari sisi pelaku usaha teman-teman di Kadin Apindo merasa cukup optimis karena dari sisi baik dan beliau memang cukup menguasai lama di DPR kemudian sebelumnya pengusaha, terakhir menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan sebagainya, tapi kan akhirnya kita langsung masuk pada situasi pandemi sehingga Ia memang jadi fokus perhatiannya berbeda seiringnya apa yang sudah dilakukan pembaruan-pembaruan di bawah koordinasi menko perekonomian," jelas Sanny.

Baca Juga: Dikambinghitmkan Sebagai Dalang Kerusuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja, SBY Beri Klarifikasi hingga Sebut Satu Orang di Lingkaran Pemerintahan Selalu Fitnah Dirinya: Ini Cerita Klasik, Mereka Ingin Dapat Kredit

Sanny menekankan ada satu poin yang perlu dicatat yaitu perihal koordinasi anatara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves). Ia berharap adanya koordinasi yang lebih baik lagi akan keduanya.

"Bagaimana koordinasi antar dua Menko ini bisa menjadi catatan juga. BKPM ini juga orientasinya lebih ke investasi yang berhubungan erat dengan masalah perekonomian juga kan. Jadi kita harapannya supaya koordinasinya bisa lebih baik," imbuh Sanny.

Sanny menuturkan dikondisi pandemi saat ini pemerintah terutama tim ekonomi harus dapat jeli melihat dan mendistribusikan anggaran bantuan yang nantinya akan membuat perekonomian bisa terdorong.

Baca Juga: Siap Kirim Naskah Final UU Cipta Kerja, DPR Jamin Tak Ada Pasal Selundupan yang Terselip, Aziz Sebut Perbedaan Halaman Tiap Draf Cuma Masalah Bahan Kertas

"Pemerintah jadi memang harus bisa melihat sektor-sektor kegiatan industri mana dan juga di dalam bentuk apa bantuan itu bisa di disalurkan. Misalkan dengan kredit modal kerja atau apapun itu harus jeli melihat titik mana distribusi anggaran ini untuk bisa disalurkan supaya bantuan itu tepat guna tepat sasaran dan akhirnya bisa membantu perekonomian kita," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulSetahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, begini kata pengusaha

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kontan.co.id