Tembok Dinding Rumahnya Roboh Saat Gempa, Pria di Ciamis Ini Pasang Badan Jadi Penghalau Reruntuhan untuk Bayinya, Intip Aksi Heroiknya

Minggu, 25 Oktober 2020 | 20:13
TribunJabar.id

Aksi heroik seorang ayah di Ciamis selamatkan bayinya saat gempa Pangandaran Minggu (25/10/2020)

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Minggu (25/10/2020) pagi sekitar pukul 07.56 WIB terjadi gempa.

Gempa bermagnitudo 5,9 itu terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

Melansir Kompas.com, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,87° BT dan 8,32° LS (90 km baratdaya Pangandaran, Jawa Barat) dengan magnitudo M 5,9 pada kedalaman 10 km.

Baca Juga: Alaska Darurat Cairnya Kutub, Gempa Berkekuatan 7,5 Skala Richter Sudah Mulai Menggucang, Wilayah Bagian Ini Turut Terancam

Dalam siaran pers yang diterima media, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi menjelaskan, berdasarkan tatanan tektonik perairan selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Jawa.

Wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun oleh batuan sedimen dan batuan gunungapi berumur tersier serta batuan gunungapi berumur kuarter.

Batuan tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda dan bersifat urai bersifat mengamplifikasi guncangan gempa bumi.

Baca Juga: Tegas Beberkan Terawangannya Soal Bencana, Mbak You Kali Ini Peringatkan 'Kemurkaan Alam' yang Diprediksi Terjadi Secara Rinci: Akan Ada Gempa Besar di Hari Rabu Menjelang Kamis...

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat.

Berdasarkan data BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan ke sejumlah wilayah.

Seperti Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan intensitas III-IV MMI.Di Cilacap, Kuningan Garut, dengan intensitas III MMI, serta di Kabupaten Bandung, Banyumas, Kutoarjo, Kebumen, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Bandung dengan intensitas II-III MMI.

Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.

Baca Juga: Soal Potensi Tsunami Setinggi 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Geolog UGM Minta Masyarakat Tidak Panik: Saring Berita yang Dibaca dan Didengar

Sementara itu, dilansir dari TribunJabar.id, seorang pria warga Desa Kertahayu, Pamarican, Ciamis, bernama Deden Gustiawan (30), mengalami luka-luka setelah terjadinya gempa Pangandaran.

Seperti yang diberitakan, gempa Pangandaran berkekuatan 5,9 M baru saja terjadi pada Minggu (25/10/2020), sekitar pukul 07.56 WIB.

Peristiwa tersebut mengakibatkan tembok dinding rumah Deden roboh.

Baca Juga: Riset Tentang Gempa Megathrust Selatan Pulau Jawa Bikin Geger, Mbah Mijan Ternyata Pernah Berdoa Soal Bencana Dahsyat Sebelum Penelitian Terpublikasi: Ya Allah, Jauhkanlah...

Reruntuhan tembok itu menimpa tubuh Deden saat dirinya berusaha melindungi bayinya.

“Korban mengalami luka-luka saat berupaya melindungi bayinya begitu dinding tembok rumahnya tadi pagi runtuh akibat gempa."

"Bayinya selamat,” ujar Baehaki Efendi, relawan Tagana Pamarican kepada Tribun Minggu (25/10/2020).

Korban, kata Baehaki, sempat dibawa ke klinik kesehatan di Kertahayu untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Baca Juga: Namanya Tak Pernah Terukir di Literatur Sejarah Indonesia, Inilah Sosok Heroik Kapten A Rivai Pahlawan Asal Sumsel, Nekat Kabur dari RS dalam Kondisi Terluka Usir Belanda dalam Waktu 5 Hari 5 Malam

“Sekarang sudah pulang lagi ke rumah, lukanya mengalami jahitan,” katanya.

Sementara itu, dapur rumah Soleh (70) di Dusun Cisaar Rt 10 Desa Kertahayu Pamarican roboh beberapa saat setelah gempa 5,9 M menguncang.

Beruntung, penghuni rumah yang sedang mencuci tak jauh dari dapur selamat.

Baca Juga: Menegangkan! Inilah Detik-detik Prajurit TNI Ditodong Moncong Tank oleh Tentara Zionis, Rela Pertaruhkan Nyawa Demi Cegah Peperangan

“Kami masih mendata kemungkin adanya kejadian lain dampak dari gempa Pangandaran tadi pagi,” ujar Baehaki.

Menyusul adanya dampak gempa Pangandaran di dua lokasi tersebut, unsur TNI dari Korami Pamarican, personil Polsek Pamarican, Tagana, aparat desa dan warga bergotong royong membersihkan puing-puing pasca gempa. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, TribunJabar.id