Gridhot.ID - Indonesia memang sedang mengalami krisis ekonomi akibat wabah corona yang menyerang di tahun 2020 ini.
Tak hanya para pengusaha dan pekerja, bahkan relawan yang menangani wabah tersebut juga harus mengalami dampaknya.
Relawan yang kini sedang menjerit keras adalah relawan penanganan corona yang berada di Papua.
Beberapa sukarelawan Covid-19 yang direkrut untuk bekerja di Balai Pendidikan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kotaraja, Kota Jayapura, Papua mulai mempertanyakan uang lelah mereka yang selama ini belum dibayarkan.
Para sukarelawan ini terdiri dari Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP), dokter muda, dan pemangku kepentingan lain.
"Kami dari UP2KP ingin mempertanyakan sekali lagi, janji tinggal janji mau membayar uang lelah, tapi sampai sekarang belum dibayar," kata Penanggung Jawab Posko Covid-19, di BPSDM Kotaraja, Darwin Rumbiak, di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (31/10/2020).
Para sukarelawan ini sudah memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal sejak Maret 2020. Namun, hingga kini mereka disebut belum dibayar.
Dia menyebut, sukarelawan pemakaman pasien Covid-19 satu per satu mulai mundur karena sudah kehilangan kepercayaan.
"Karena mereka sudah bekerja sejak Maret sampai sekarang ini, tidak ada kepastian dan kejelasan bahwa uang lelahnya akan dibayar," kata Darwin Rumbiak, yang juga Kepala Bidang Respon Emergensi UP2KP ini.
Selain itu, lanjut dia, sukarelawan Covid-19 yang direkrut dan bekerja sejak Mei sampai Agustus 2020 di BPSDM Kotaraja untuk menangani pasien yang terpapar virus corona juga hingga kini uang lelahnya belum dibayarkan.
Namun, kini bermunculan perekrutan baru pemuda anti Covid-19 (PAC).
Dinas Kesehatan Papua juga disebut merekrut sukarelawan untuk melakukan tes cepat massal.
"Mereka ini bisa direkrut dan sumber dananya jelas, kami yang dari awal direkrut dan bekerja sampai sekarang, kenapa tidak bisa dibayar, masalahnya di mana," kata dia.
"Kalau mau dibayar kapan, jangan hanya menjanjikan, tolong hargailah. Kami sudah bekerja tanpa pamrih. Jangan janji dan janji, kalau bisa bayar ya bayar, jangan merekrut tenaga lain," kata Darwin Rumbiak.
Kepala BPBD Provinsi Papua, William R Manderi mengatakan, pihaknya siap membayar kalau sudah ada anggarannya dari pihak keuangan.
"Kami siap bayar, kalau sudah dari keuangan," kata William ketika dikonfirmasi terkait pembayaran uang lelah untuk sukarelawan pemakaman Covid-19 dan sukarelawan yang melayani pasien corona di BPSDM Kotaraja.
Artikel ini telah tayang di Gridhype dengan judul Janji Tinggal Janji, Suakrelawan Covid-19 di Papua Menjerit Belum Dapat Bayaran Sejak Maret Lalu Hingga Sekarang.
(*)