Find Us On Social Media :

Kerja Keras Jadi Garda Terdepan, Relawan Penanganan Corona di Papua Nyatanya Belum Dapat Bayaran Sejak Bulan Maret: Janji Tinggal Janji

Ilustrasi relawan pemakaman jenazah Covid-19

Gridhot.ID - Indonesia memang sedang mengalami krisis ekonomi akibat wabah corona yang menyerang di tahun 2020 ini.

Tak hanya para pengusaha dan pekerja, bahkan relawan yang menangani wabah tersebut juga harus mengalami dampaknya.

Relawan yang kini sedang menjerit keras adalah relawan penanganan corona yang berada di Papua.

Beberapa sukarelawan Covid-19 yang direkrut untuk bekerja di Balai Pendidikan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kotaraja, Kota Jayapura, Papua mulai mempertanyakan uang lelah mereka yang selama ini belum dibayarkan.

Baca Juga: Ada Gelagat Sedih, Rizki D'Academy Akui Lepas Cincin Pernikahnnya dengan Nadya Mustika Rahayu, Sang Kembaran Beberkan Hal Ini

Para sukarelawan ini terdiri dari Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP), dokter muda, dan pemangku kepentingan lain.

"Kami dari UP2KP ingin mempertanyakan sekali lagi, janji tinggal janji mau membayar uang lelah, tapi sampai sekarang belum dibayar," kata Penanggung Jawab Posko Covid-19, di BPSDM Kotaraja, Darwin Rumbiak, di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (31/10/2020).

Para sukarelawan ini sudah memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal sejak Maret 2020. Namun, hingga kini mereka disebut belum dibayar.

Dia menyebut, sukarelawan pemakaman pasien Covid-19 satu per satu mulai mundur karena sudah kehilangan kepercayaan.

Baca Juga: Hubungannya Diakui Kiwil Hanya Sebatas Rekan Bisnis, Unggahan Venti Figianti Soal Rindu Menyiksa Jadi Sorotan: Jangan Kau Gantikan dengan Kebencian

"Karena mereka sudah bekerja sejak Maret sampai sekarang ini, tidak ada kepastian dan kejelasan bahwa uang lelahnya akan dibayar," kata Darwin Rumbiak, yang juga Kepala Bidang Respon Emergensi UP2KP ini.

Selain itu, lanjut dia, sukarelawan Covid-19 yang direkrut dan bekerja sejak Mei sampai Agustus 2020 di BPSDM Kotaraja untuk menangani pasien yang terpapar virus corona juga hingga kini uang lelahnya belum dibayarkan.