Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Pemerintah Indonesia berencana melakukan vaksinasi virus corona atau covid-19.
Hal tersebut demi menjaga kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi virus corona.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membawa kabar bahagia kapan vaksin covid-19 dapat dimulai.
Melansir GridHits,belakangan ada pengumuman jika vaksin Covid-19 yang segera diedarkan justru diumumkan batal.
Sebelumnya, pemerintah sempat membagikan kabar gembira dengan segera diedarkannya vaksin Covid-19 ke Indonesia.
Kabarnya, vaksin Covid-19 akan segera siap dilakukan pada sekitar awal November 2020 mendatang.
Ada 6,5 juta dosis vaksin corona buatan China yang siap disuntikkan pada awal November 2020 nantinya.
Vaksin corona yang siap digunakan dalam waktu dekat ini yaitu vaksin Covid-19 buatan China, antara lain Cansino, Sinopharm, hingga Sinovac.
Dengan adanya vaksin ini, Pemerintah diharapkan dapat memastikan agar seluruh masyarakat mendapatkan vaksin Covid-19, khususnya masyarakat yang kurang mampu dan rentan tertular.
Namun, kabar terbaru dari Menko Luhut justru mengumumkan kemungkinan batalnya vaksin ovid-19 tersebut.
Setelah dijanjikan oleh pemerintah bahwa akan datang vaksin Covid-19 di bulan November 2020, kini pihak pemerintah malah menangguhkan hal tersebut.
Hal itu diketahui dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Luhut mengungkapkan adanya kemungkinan vaksin Covid-19 tidak jadi masuk ke Indonesia pada November 2020.
Hal itu telah disampaikan Menko Luhut setelah berkomunikasi lewat telepon dengan Presiden Joko Widodo.
"Tadi presiden telepon saya. Tadinya rencana kita mau (November) karena barangnya (vaksin) dapat (tapi) rencana minggu kedua November bisa saja tidak kesampaian," saat memberikan pengarahan dalam Seminar Lemhannas yang ditayangkan di kanal YouTube resmi Lemhannas, Jumat (23/10/2020).
"Bukan karena barangnya. Barangnya siap tapi karena EUA (emergency use authorization) itu dikeluarkan BPOM, karena ada aturan, step-step yang harus dipatuhi," lanjutnya menjelaskan.
Berdasarkan pembicaraan itu, kata Luhut, Presiden Jokowi menekankan agar keamanan vaksin diutamakan.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, rencana vaksinasi Covid-19 di Indonesia kemungkinan baru dapat dilaksanakan pada minggu ketiga Desember 2020.
Rencana ini mundur bila dibandingkan rencana awal yang disebut akan dimulai pada November 2020.
“Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember,” kata Luhut saat menyampaikan paparan pada acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, Rabu (4/11/2020), seperti dilansir dari Antara.
Luhut menambahkan, saat ini pemerintah tengah melakukan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan vaksinasi, pemerintah akan menggunakan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Saya rasa (vaksinasi akan dilakukan pada) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus Covid-19. Di Jakarta, misalnya,” kata Luhut
“Ada sejumlah area yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus Covid-19 dan berikan mereka suntikan,” imbuh dia.
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menambahkan, pemerintah berencana menjadikan Bali sebagai wilayah zona hijau pada awal 2021, menyusul kegiatan vaksinasi mendatang.
Sebelumnya, Luhut menyatakan, rencana vaksinasi Covid-19 yang tadinya dimulai pada pertengaan November 2020 dapat mundur.
Menurut dia, mundurnya kegiatan vaksinasi itu bukan karena tidak adanya pasokan vaksin, melainkan BPOM memerlukan waktu untuk menerbitkan EUA. (*)