Find Us On Social Media :

75 Tahun Berlalu, Masyarakat Kenang Perjuangan Arek Suroboyo Usir Penjajah, Berikut Runtutan Peristiwa 10 November 1945

Fragmen pertempuran antara arek Suroboyo dengan Tentara Inggris saat Parade Surabaya Juang di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Minggu (8/11/2015). Parade Surabaya Juang dilakukan untuk menyambut Hari Pahlwan dengan rute Tugu Pahlawan melintasi Jalan Tunjungan dan berakhir di Balaikota Surabaya.

Gridhot.ID - Hari ini 75 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 10 November 1945 para pemuda Surabaya berjuang melawan serangan pasca-kemerdekaan yang dilakukan sekutu di kota mereka.

Meski Indonesia  sudah memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, namun, itu bukan berarti bangsa ini sudah sepenuhnya bebas dari upaya bangsa lain yang masih ingin menguasai Nusantara.

Berdasarkan paparan di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Surabaya memang menjadi kota terjadinya pertempuran terbesar di masa setelah kemerdekaan.

Baca Juga: Kaya Mendadak, Warga London Ini Kecipratan Rejeki Nomplok Usai Menanganya Joe Biden Atas Pemilu AS, Bawa Pulang Hadiah Taruhan Senilai 18 Miliyar

Ketika itu, Jepang yang kalah Perang Dunia II menyerah kepada sekutu (Inggris dan Belanda), sehingga harus melepaskan Indonesia dari kekuasaannya. Sebelum meninggalkan Indonesia, Jepang dituntut untuk menyerahkan semua senjatanya.

Akhirnya, pada 3 Oktober 1945 mereka menyerahkan senjata-senjata yang dimiliki kepada rakyat Indonesia yang nantinya bertanggung jawab untuk menyerahkannya kembali pada pihak sekutu.

Di akhir Oktober 1945, kapal perang milik sekutu bernama Eliza Thompson berlabuh di Surabaya. Pasukan yang ada di dalamnya datang dengan dipimpin oleh Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby.

Baca Juga: Anggap Angin Lalu Pembelaan Hotman Paris Selaku Kuasa Hukum, YLKI Tetap Ngotot Maybank Harus Kembalikan Dana Winda dan Ibunya: Pengawasan Internal Bank Tak Jalan!

Pasukan sekutu itu bertugas melucuti senjata para serdadu Jepang, mengangkut tawanan perang, dan menjaga ketertiban di Surabaya. Akan tetapi, kenyataannya sekutu yang didominasi oleh pasukan Inggris ini nggak melakukan tugas dengan semestinya, mereka menyimpang.

Pada 27 Oktober 1945, tentara sekutu menyerbu penjara untuk membebaskan para perwira mereka yang ditahan Indonesia. Sekutu juga menduduki tempat-tempat vital di kota itu, seperti lapangan terbang, kantor pos, radio Surabaya, gedung internatio, pusat kereta api, pusat oto mobil dengan maksud menduduki Surabaya.

Pasukan sekutu ini juga diduga membawa NICA (pemerintah sipil Belanda) dengan dua motor boat bermuatan Pasukan Serikat yang menembaki pos komando laut RI.