Find Us On Social Media :

Vaksin Buatannya Diklaim Ampuh Sembuhkan Corona hingga 90%, BioNTech dan Pfizer Bakal Jual Murah di Bawah Harga Pasar, Apakah Indonesia Tertarik Membelinya?

Ilustrasi - Vaksin virus corona

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Sebuah perusahaan mengklaim vaksin ciptaannya mampu secara efektif mencegah virus corona atau covid-19 hungga lebih dari 90%.

Hal ini berdasarkan hasil klinis yang dirilis Pfizer pada hari Senin (9/11/2020).

Klaim Pfizer dan mitranya, BioNTech, itu pun seolah membawa angin segar di dunia medis.

Baca Juga: Diklaim 90 Persen Ampuh Sembuhkan Corona, Perusahaan Obat Pfizer Siap Pasarkan Vaksin Covid-19, Bakal Bisa Normalkan Dunia?

Melansir Kontan.co.id, BioNTech, yang pertama dalam perlombaan untuk menghasilkan bukti vaksin virus corona baru yang efektif, berencana memberi harga dua dosis di bawah "harga pasar biasa".

Dan, produsen bioteknologi asal Jerman itu yang berkongsi dengan Pfizer dari Amerika Serikat (AS) dalam mengembangkan vaksin virus corona baru, akan membedakan harga antarnegara atau wilayah.

Berbicara di acara daring Financial Times, Strategy Head BioNTech Ryan Richardson mengatakan, harga vaksin akan mencerminkan risiko keuangan yang dihadapi investor sektor swasta.

Baca Juga: Kabar Gembira! Beri Harapan Baru, Perusahaan Asal Jerman Ini Klaim Vaksinnya Efektif 90% Mencegah Virus Corona

"Kami telah mencoba menerapkan pendekatan seimbang, yang mengakui bahwa inovasi membutuhkan modal dan investasi," katanya, Selasa (10/11/2020), seperti dikutip Reuters.

"Jadi, kami berencana untuk memberi harga vaksin kami jauh di bawah harga pasar biasa, mencerminkan situasi kami saat ini, dan dengan tujuan untuk memastikan akses luas ke seluruh dunia," ujar dia.

"Saya berharap akan ada harga yang berbeda di wilayah tertentu di dunia," tambah Richardson yang menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang label harga yang berbeda.

Pada Senin (9/11/2020), Pfizer dan BioNTech mengumumkan, kandidat vaksin mereka terbukti 90% lebih efektif, berdasarkan hasil uji klinis awal, tonggak penting dalam perang melawan virus corona.

Baca Juga: Tanpa Muntahan Bom dan Peluru, Perang Dunia Ketiga Disebut Sudah Dimulai Tanpa Kita Sadar, Ahli: Kita Semua Umpan Meriam Saat Ini

Pada Juli lalu, Pfizer setuju dengan Pemerintah AS untuk memasok 100 juta dosis vaksin dengan harga US$ 39 untuk dua dosis, dengan opsi menjual 500 juta dosis lagi dengan syarat yang dinegosiasikan secara terpisah.

Sedang Komisi Eropa pada Rabu (11/11/2020) akan membahas kontrak pasokan dengan Pfizer dan BioNTech.

Mereka awal pekan ini mengatakan, kontrak hingga 300 juta dosis hampir ditandatangani, tanpa memberikan persyaratan keuangan.

Dilansir dari Tribunnews.com, penemuan vaksin Covid-19 oleh Pfizer yang diklaim memiliki efektivitas 90 persen mencegah virus Corona ini tentu membawa kabar baik bagi dunias.

Baca Juga: 3 Kali Lebih Cepat dari Tembakan Tentara Jerman dan Jepang, Virus Corona Disebut Pejabat AS Sebagai 'Peluru' Baru di Perang Dunia III: Kita Semua Umpan Meriam

Lantas, bagaimana dengan Indonesia, apakah tertarik membeli vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech itu.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah hingga kini belum bisa memutuskan apakah membeli vaksin Covid-19 Pfizer, lantaran banyak hal yang harus dipersiapkan untuk pengadaannya.

"Masih mempertimbangkan pembelian vaksin Pfizer," kata Wiku saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/10/2020).

Wiku pun mengamini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut bahwa vaksin itu disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya dari pengadaan vaksin di dalam negeri.

Baca Juga: Mundur dari Rencana Semula, Luhut Binsar Bagikan Kabar Bahagia Soal Vaksinasi Covid-19, Sebut Bisa Segera Dilakukan, Kapan?

"Satgas Covid-19 bagian Komite. Untuk sekarang belum (beli Pfizer)," tutur dia.

Diketahui seperti yang dilansir NPR, vaksin Pfizer lebih dari 90% efektif mencegah Covid-19, menurut hasil klinis yang dirilis Pfizer pada hari Senin (9/11/2020).

Temuan itu berasal dari analisis sementara dari sebuah penelitian yang melibatkan 43.538 sukarelawan, 42% di antaranya memiliki "latar belakang beragam".

Baca Juga: Bakal Tangani Uji Coba Vaksin untuk Usia Anak hingga Remaja, Perusahaan 'Alat Mandi' Terkenal Ini Langsung Ikut Turun Tangan, Pakai Virus Flu untuk Respon Imun Kebal Covid-19

Setiap peserta mendapat dua suntikan dengan selang waktu 21 hari.

Dalam rilis berita dari Pfizer dan mitranya BioNTech, 94 kasus Covid-19 yang dievaluasi di antara relawan menunjukkan vaksin itu lebih dari 90% efektif dalam mencegah Covid-19. (*)