Tak Sadar Diri Kemerdekaannya Dibantu PBB, Timor Leste Malah Marah Besar dan Usir Keras Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Tanahnya, Sebuah Dokumen Bocor Jadi Alasannya

Jumat, 13 November 2020 | 08:13
Reuters via Tribun Jateng

Warga Timor Leste

Gridhot.ID - Timor Leste memang awalnya merupakan bagian dari Indonesia

Namun seperti kita ketahui Timor Leste merdeka dari Indonesia tahun 1999, namun secara resmi mereka dinyatakan merdeka pada tahun 2002.

Hal itu terjadi setelah campur tangan PBB dala referendum untuk menentukan suara rakyat Timor Leste.

Meskipun PBB mebantu Timor Leste untuk merdeka, bahkan setelah merdeka mereka juga membantu negara kecil itu.

Ternyata Timor Leste pernah dibikin marah besar oleh PBB, bahkan sampai diusir dari negara itu.

Baca Juga: Buat Korea Selatan Tak Bisa Tidur Nyenyak, Korea Utara Diyakini Telah Kerahkan 1,2 Juta Tentara ke Zona Demiliterisasi dengan Posisi Ofensif, Begini Kata INSS

Menurut ABC News Australia, setelah merdeka PBB tidak begitu saja melepaskan Timor Leste.

Perserikatan Bangsa-Bangsa itu membantu negara yang baru seumur jagung merdeka dari Indonesia itu untuk melakukan pembangunan negara.

PBB pun masih campur tangan dalam urusan pemerintahan di Timor Leste dalam beberapa tahun.

Namun, tindakannya ini justru menyulut amarah dari pada pejabat Timor Leste termasuk Xanana Gumao dan Ramos Horta gara-gara sebuah perkara.

Tahun 2011 Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao mengusir PBB dari Timor Leste dan mengecam misi PBB.

Baca Juga: 6 Minggu Perang di Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Akhirnya Keluar Sebagai Pemenang, Kalahkan Armenia dengan Taktik Ini

Dia mengatakan, bahwa PBB harus meninggalkan negara itu, setelah sebuah dokumen bocor.

PBB dianggap membocorkan dukumen, yang menuduh Gusmao menjadi penghambat demokrasi, bahkan Gusmao meminta misi PBB di Timor Leste dibubarkan, dan pindah saja ke Timur Tengah untuk mengurus demokrasi di sana.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menjauhkan diri dari dokumen itu dan mengatakan hubungannya dengan pemerintah Timor Leste kuat.

Tetapi ini bukan pertama kalinya pemerintah dan PBB berselisih dalam beberapa bulan terakhir.

Dokumen tersebut, yang diterbitkan oleh sebuah surat kabar Timor Leste, ditulis oleh seorang pegawai misi PBB dan bagian dari presentasi pada pertemuan PBB pada bulan Januari tahun 2011.

Baca Juga: Tiba-tiba Dinikahi Pengusaha Tambang, Mantan Raffi Ahmad Ini Nyatanya Tak Semata-mata Hidup Enak Bergelimang Harta, Banting Tulang Harus Urus 5 Anaknya Sendiri di Rumah

Dalam pidatonya di Dili, Gusmao dengan penuh semangat mempertahankan catatannya dalam mengembangkan demokrasi di Timor Tengah.

Presiden Jose Ramos-Horta, menyebut dokumen itu sebagai analisis palsu.

Ramos-Horta juga mengatakan banyak staf PBB di Timor Leste tidak dapat berbicara bahasa lokal dan jarang bergaul dengan orang Timor Leste.

Pemerintah menuduh PBB membuat laporan berdasarkan data yang sudah kadaluwarsa.

Kepala komunikasi dengan misi penjaga perdamaian PBB, Sandra McGuire, mengatakan dokumen PBB yang bocor tidak mencerminkan pandangan misi tersebut.

Baca Juga: Tiba-tiba Dinikahi Pengusaha Tambang, Mantan Raffi Ahmad Ini Nyatanya Tak Semata-mata Hidup Enak Bergelimang Harta, Banting Tulang Harus Urus 5 Anaknya Sendiri di Rumah

Perselisihan itu terjadi hanya beberapa bulan setelah pemerintah Timor Leste mengkritik laporan penting PBB tentang kemajuan di negara itu.

Gusmao juga telah menyerang negara-negara donor bantuan seperti Australia.

Dengan mengatakan, miliaran dolar yang disumbangkan telah gagal untuk menghasilkan pembangunan negara dan malah menciptakan lebih banyak kemiskinan.

Michael Leach, seorang profesor politik di Universitas Swinburne, mengatakan serangan itu adalah tanda lain Timor Leste ingin berdiri di atas kedua kakinya sendiri

"Pemerintah telah mengambil pandangan bahwa telah diungkapkan di berbagai waktu, meskipun mereka menghargai bantuan internasional yang telah berlangsung sejak kemerdekaan, mungkin belum banyak yang dapat ditunjukkan untuk bantuan itu seperti yang mungkin dilakukan beberapa orang, "katanya.

Baca Juga: Brasil Hentikan Sementara Uji Klinis Vaksin Sinovac, PB IDI: Diduga Karena Ada Relawan yang Meninggal Dunia...

"Mereka pasti berharap untuk mengambil kendali penuh Mereka adalah negara yang berdaulat," imbuhnya

Saat itu Timor Leste menandai sembilan tahun sejak kemerdekaan dari Indonesia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa berencana untuk menarik diri dari Timor Leste pada akhir tahun tetapi sebelum itu, akan membantu mengawasi pemilihan umum di negara itu.

Associate Professor Leach mengatakan perkembangan terbaru ini tidak akan membantu, tetapi yakin semua pihak akan dapat bekerja sama untuk memastikan pemilihan yang lancar.

"Saya curiga bahwa masalah ini akan diselesaikan, tetapi yang pasti ini adalah titik tertinggi dalam ketegangan yang kita saksikan beberapa waktu lalu," katanya.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Padahal Timor Leste Merdeka Dibantu PBB, Xanana Gusmao Terungkap Pernah Mencak-mencak dan Marah Besar, Hingga Usir PBB Dari Negaranya Gara-Gara Perkara Ini.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari