Pihak Proyek Seakan Tutup Kuping Hiraukan Kritik Umum, Pembangunan Taman Wisata Premium 'Jurrasic Park' Tetap Dilanjutkan Meski Masih Jadi Kontroversi, Berikut Tanggapan UNESCO

Jumat, 13 November 2020 | 17:42
Tangkapan layar Al Jazeera

Pembangunan wisata Pulau Rinca, tempat komodo tinggal

Gridhot.ID-Belakangan ini kasus kontroversial soal Pulau Rinca menjadi perhatian banyak pihak.

Pulau Rinca yang menjadi habitat asli hewan langka Komodosedang alami renovasi besar-besaran.

Tempat tersebut baka; menjadi proyek utama wisata pemerintah Indonesia, untuk menjadi tempat wisata premium.

Baca Juga: Bongkar Perilaku Asli Nathalie Holscher saat di Belakang Sule, Dicky Chandra: Bukan Mau Mbandingin ya, Cuma yang Ini...

Premium yang dimaksud adalah tempat pengawasan komodo ditingkatkan, dibangun hotel dan lokasi menginap yang lebih baik serta ada penjagaan agar wisata komodo lebih aman daripada sebelumnya.

Taman Nasional Komodo menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO yang tersebar di tiga pulau Indonesia.

Taman Nasional ini pertama kali didirikan pada tahun 1980.

Baca Juga: Terseret Kasus Suap Mantan Sekretaris MA Nurhadi, Nama 2 Jenderal Polisi dan 2 Politisi Ini Disebut-sebut Dalam Persidangan, Siapa Saja?

Sampai saat ini Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca ditutup.

Namun media internasional Al Jazeera berhasil mendapatkan akses ke area tersebut dan merekam bagaimana pembangunan wisata premium bertema Jurrasic Park tersebut.

Tahap awal pembangunan sedang dilaksanakan.

Pemandu wisata lokal telah dipanggil untuk menjaga para komodo yang penasaran jauhi tempat yang dijadikan bangunan.

Saat ini ada 1300 komodo tinggal di Pulau Rinca.

Komodo bisa tumbuh sampai 3 meter dan mencapai massa tubuh 166 kg.

Baca Juga: Siap Buka Lembaran Baru, Mantan Istri Deddy Corbuzier Beri Kesempatan Vicky Prasetyo Menjadi Kekasih, Kalina Ocktaranny: Vicky Lagi Ngejar dan Suka Sama Aku

Komodo termasuk hewan pemakan segala (omnivora), mulai dari hewan pengerat kecil sampai banteng air.

Komodo memiliki gigi taring tajam seperti gigi hiu dan racun yang membaluri tubuh mangsa mereka yang lepas dari gigi mereka.

Salah satu pemandu, Subardja, mengatakan beberapa komodo terganggu dengan suara pembangunan itu.

Baca Juga: Inilah Sosok Irjen M Fadil Imran, Kapolda Jatim yang Dikabarkan Bakal Masuk Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Begini Sepak Terjangnya

"Ada beberapa perubahan di sini, sehingga kami para pemandu ditugaskan untuk melindungi para pekerja.

"Komodo-komodo mungkin merasa tempat tinggal mereka jadi terbatas," ujarnya.

"Mereka tidak terbiasa dengan peralatan berat, sehingga saat mereka mendekat karena penasaran, kami mencoba mengusir mereka."

Nama Jurassic Park dipilih sebagai tema pariwisata Komodo agar meninggalkan impresi proyek final pembangunan itu akan menjadi seperti aap.

Pemerintah Indonesia berencana untuk membangun dermaga bagi kapal turis berbentuk huruf Y, disesuaikan dengan bentuk lidah Komodo.

Struktur beton bundar besar akan dibangun bagi pengunjung untuk berjalan di sekitar taman dan melihat Komodo dari dermaga yang ditinggikan.

Baca Juga: KSAD Andika Perkasa Bertindak, Bentuk Tim Investigasi Gabungan untuk Selidiki Kasus Penembakan Pendeta Yeremia di Intan Jaya, Benarkan Pelakunya Aparat?

Meskipun mendapat banyak pertentangan, pemerintah tetap menggarap proyek ini.

Pasalnya, kondisi Taman Nasional Komodo jauh dari kata rapi untuk saat ini.

Inung Wiranto dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan, "kami ingin masuk ke kategori pariwisata premium kelas dunia.

Baca Juga: Dianggap Lecehkan Rizieq Shihab, Rumah Nikita Mirzani Terancam Digeruduk 800 Anggota Laskar, Nyai: Jangan Lupa Bawa KTP, Gue Mau Kasih Hadiah

"Komodo itu seperti panda, sangat dihormati, dan ini satu-satunya lokasi di dunia yang memilikinya.

"Kami tidak merusak apapun, kami meningkatkan fasilitas dan manajemen pengunjung."

Kepala Taman Nasional Komodo Kita Awang Nistyantara mengatakan pihak berwenang lokal telah mempelajari perilaku Komodo selama bertahun-tahun.

Mereka yakin jika perkembangan ini tidak akan mengganggu hewan atau habitat mereka.

"Pembangunan dilakukan sangat berhati-hati, kami bahkan tidak akan memotong satu pohon pun." ujarnya.

"Kami juga selalu mengawasi para pekerja agar memastikan kehidupan liar Komodo tidak terganggu."

Baca Juga: Putranya Gembar-gembor Bakal Menikah Tahun Depan, Ibunda Rizky Billar Bongkar Sifat Asli Lesti Kejora, Rosmala Dewi: Biasa-biasa Aja

Tanggapan UNESCO

UNESCO, yang bertempat di Paris, mengatakan kepada Al Jazeera jika mereka telah memperingatkan kewajiban pemerintah Indonesia menjaga Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia.

UNESCO telah meminta informasi dari pemerintah terkait rencana pengembangan Taman Nasional Komodo, dan telah mengingatkan pemerintah untuk menilai dampak sebelum rencana dilaksanakan.

Komentar tersebut dikeluarkan pada akhir Oktober lalu, tapi saat itu pembangunan sudah dilaksanakan.

Baca Juga: 'The Blue Jeans Soldier', Pasukan Elite TNI yang Nyamar Jadi Mahasiswa KKN Saat Jalani Misi di Timor Timur, Hanya Modal Celana Jeans dan Kaos Oblong

Pemerintah Indonesia sendiri menampik jika tidak memberi tahu UNESCO sebelumnya.

"Kami sudah mengirim surat ke UNESCO, kami telah katakan kepada mereka apa yang akan kami bangun. Dokumen untuk pengamatan lingkungan sudah kami isi dan kami juga mempertimbangkan sensitivitas area," jelas Wiranto.

"UNESCO di Paris belum berikan jawaban, tapi kami sudah memberitahu mereka."

Warga Rinca sendiri takut jika pemerintah merusak taman nasional.

"Ini adalah wilayah konservasi, jadi itu dasar keberatan kami… Anda bisa melihat peralatan berat dan kendaraan berat mengubah kondisi di sini, merusak alam," ujar Venansius Harianto, yang tinggal di kota terdekat dengan tempat itu.

Ia takut dampak dari pembangunan itu kepada seluruh wilayah timur Indonesia.

Baca Juga: Akui Matikan Mikrofon Fraksi Demokrat Saat Sidang Pengesahan UU Cipta Kerja, Puan Maharani Ungkap Alasannya, Sebut Diminta Pimpinan

"Kami ingin pemerintah tidak menutup mata dan telinga mereka. Sudah jelas pembangunan ini akan sebabkan dampak ekologi yang buruk."

Namun tidak semua warga berpendapat demikian.

Banyak yang berharap proyek ini akan meningkatkan perekonomian pulau Rinca dan ciptakan lapangan pekerjaan untuk komunitas di sana.

Baca Juga: 3 Hukuman Prajurit TNI yang Teriak 'Kami Bersamamu Habib Rizieq', Kodam Jaya: Jangan Disalahartikan, Dia Melanggar Aturan Disiplin Kami

"Jauh sebelum pembangunan dimulai, mereka mengatakan kepada kami keuntungan dari pembangunan wisata ini. Kami harap ini menarik pekerja dari daerah sini," ujar Sarifuddin, warga lokal yang tinggal di dekat taman.

"Banyak anak-anak di sini selesai sekolah dan tidak punya pekerjaan. Dengan pembangunan ini tentunya mereka bisa mendapat pekerjaan."(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Pembangunan Taman Wisata Premium 'Jurrasic Park' Komodo Indonesia Tetap Berjalan, Bagaimana Nasib Hewan Endemi Indonesia Itu?"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online.com