Find Us On Social Media :

Profil Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Jadi Tulang Punggung 7 Saudaranya Sejak SMP Hingga Pernah Ditendang Seorang Prajurit, Kini Viral Setelah Perintahkan Anak Buahnya Copot Spanduk FPI

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman

Gridhot.ID - Akhir-akhir ini FPI menjadi organisasi yang sedang diperbincangkan.

Salah satunya adalah momen ormas tersebut bersinggungan dengan pasukan dari Pangdam Jaya.

Panglima Komando Derah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen Dudung Abdurachman kini sedang jadi perbincangan.

Dudung jadi sorotan publik setelah pernyataan yang ia lontarkan terkait Front Pembela Islam (FPI) baru-baru ini.

Ungkapan yang cukup keras pada ormas keagamaan dan Habib Rizieq membuat nama Dudung menjadi perbincangan.

Bahkan ia dinilai cukup berani mengambil keputusan di tengah apa yang terjadi di masyakarat Jakarta.

Baca Juga: Sombong Setinggi Langit, China Lempar Ancaman Mengerikan untuk Negara Jajahannya: Jet Tempur Taiwan Bisa Kami Jatuhkan Sebelum Sempat Menyerang

Dudung sendiri muncul saat video beberapa prajurit TNI mencopot spanduk dan baliho viral di media sosial.

Termasuk ketegasannya saat menjawab beberapa pertanyaan wartawan terkait insiden tersebut.

Dirinya pun langsung mengakui pencopotan baliho dan spanduk bergambar Habib Rizieq merupakan perintah langsung darinya.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung Abdurachman.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung Abdurachman di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), dikutip dari Tribunnews.com.

Ternyata sosok Dudung bukanlah orang sembarangan dalam jajaran pemimpin militer Indonesia.

Baca Juga: Ngeluh Hidupnya Dihantui Utang, Iis Dahlia Kena Semprot Deddy Corbozier di Depan Kamera, Sang Presenter: Kenapa Sih Lu Harus Beli Rumah Sebesar Itu Kalau Nggak Mampu?

Bahkan kisah dirinya bisa mencapai titik menjabat menjadi Pangdam Jaya bukanlah hal mudah yang bisa ia raih.

Dudung mengaku dirinya harus berjuang keras baik untuk bisa masuk menjadi salah satu prajurit TNI dan di sisi lain ia juga harus mencari nafkah untuk keluarga.

Melansir dari Youtube Kompas TV (27/6/2020), kisah perjalanan karier Dudung Abdurachman sempat viral.

Ayah Dudung Abdurachman sendiri merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) TNI yang bertugas di Bekangdam (Perbekalan dan Angkutan Kodam) Kodam III Siliwangi.

Namun saat Dudung Abdurachman duduk di bangku SMP, sang ayah meninggal dunia.

Pria kelahiran Bandung ini pun harus membantu sang ibu bekerja.

Baca Juga: Rajai Pasar Indonesia Sampai Tak Ada yang Menandingi, Indomaret dan Alfamart punya Total Kekayaan yang Luar Biasa, Kedua Pemiliknya Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia, Siapa yang Paling Kaya?

Terlebih Dudung Abdurachman memiliki tujuh saudara yang masih harus dihidupi.

Berbagai profesi pun pernah ia jalani dari menjadi loper koran hingga berjualan kue.

Hal itu semata-mata dilakukan Dudung untuk bisa meringankan beban keluarganya.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling (jualan kue) di asrama (TNI). Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu, terutama Kompas, saya paling senang tajuk rencana Kompas," ujar Dudung Abdurachman, seperti yang kutip dari Kompas.com.

Dudung Abdurachman juga sempat dilema lantaran harus memilih.

Pria kelahiran 19 November 1965 ini harus memilih antara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk menjadi insinyur atau mengejar cita-cita menjadi perwira.

Baca Juga: Teddy Permasalahkan Harta Warisan Mendiang Lina Jubaedah yang Diambil Putri Delina Tanpa Permisi, Pengacara: Harta Almarhum Melekat pada Anak-anaknya

Setelah lulus SMA, Dudung Abdurachman akhirnya memilih untuk menempuh pendidikan di Akademi Militer.

Ia pun lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Ketertarikan awal dirinya hingga memilih untuk masuk akademi militer juga cukup unik.

Hal itu bermula saat dirinya berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, sekitar 55 tahun silam.

Saat itu ada seorang prajurit TNI yang nenedang barang dagangannya gegara tak tahu bahwa Dudung sudah sering keluar masuk lingkungan Kodam untuk berjualan.

Tiba-tiba Dudung Abdurachman dipanggil dan diinterogasi mengapa bisa masuk ke lingkungan Kodam Siliwangi.

Baca Juga: Bongkar Hubungan Pertemanan Luna Maya dan Syahrini di Masa Lalu, Tiwi Eks T2: Kalau Deket Mah Deket...

Bahkan saat itu si prajurit TNI sempat menendang kue dagangan Dudung Abdurachman yang ia bawa.

"Sambil dia tanya-tanya, taunya dia tendanglah bawaan saya. Dak...," kata Dudung Abdurachman, dilansir dari Antara.

Kue klepon yang ia bawa pun menggelinding dan berserakan.

"Saat itu saya bawa klepon. Menggelindinglah 55 buah klepon yang saya bawa itu," lanjutnya.

Dudung Abdurachman pun menyayangkan perlakuan anggota TNI tersebut.

Dari sinilah ia bermimpi ingin menjadi perwira TNI yang kelak bisa mengayomi.

Baca Juga: Jadi Negara yang Paling Diincar Karena Harta Karunnya, Indonesia Yakin Ogah Ikutan Adu Otot di Laut China Selatan, Perkuat Pariwisata Jadi Senjata Jokowi Pertahankan Natuna

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti," kata Dudung Abdurachman.

Niat untuk membalas perlakuan salah seorang prajurit TNI itupun kini kesampaian saat Dudung bisa menjabat menjadi Komandan Pangdam Jaya.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Terkenal Setelah Perintahkan Anak Buahnya Copot Baliho FPI, Perjalanan Karier Dudung Abdurachman Ternyata Tak Mulus Hingga Bisa Jabat Pangdam Jaya Termasuk Ditendang Prajurit TNI.

(*)