Find Us On Social Media :

Wabah Corona Malah Bikin Mereka Makin Kaya, Berikut Daftar 5 Orang Paling Tajir di Dunia, Konglomeratnya Para Konglomerat Sampai Punya Kekayaan Rp 1.420 Triliun

Bernard Arnault

Gridhot.ID - Wabah corona sepertinya tidak membuat orang-orang ini menjadi kekurangan pendapatan.

Bahkan pengusaha barang mewah asal Prancis Bernard Arnault malah menambah pundi-pundi kekayaannya pada pekan lalu setelah menjanjikan produk vaksin Covid-19.

Hal ini mendorong harga saham perusahaan miliknya LVMH melonjak.

Dengan kenaikan saham LVMH itu, Arnault bergabung dengan Jeff Bezos, Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk di klub yang orang paling tajir sejagat.

Baca Juga: Masih Ogah Sentuh Amerika Serikat Sampai Tunda Beri Selamat ke Joe Biden, Putin Tegaskan Hubungan Rusia ke AS Memang Sudah Jelek dari Dulu: Anda Tidak Bisa Merusak Hubungan yang Sudah Buruk

Ini merupakan pertama kalinya lima orang di dunia yang memiliki kekayaan melebihi US$ 100 miliar atau setara Rp 1,420 triliun (kurs Rp 14.200), menurut Bloomberg Billionaires Index, peringkat kekayaan harian.

Secara keseluruhan, grup tersebut menambahkan US$ 68 miliar ke kekayaan kolektif mereka hari ini.

Terlepas dari semua kekacauan dan krisisnya, tahun 2020 telah menjadi tahun pamer kekayaan bagi orang terkaya di dunia. Dari 500 orang taipan yang dilacak oleh Bloomberg Billionaires Index tercatat telah menambahkan US$ 1,2 triliun kekayaan sejak Januari, kenaikan 21% dibantu oleh lonjakan pasar saham, likuiditas yang cukup dan kemampuan untuk memanfaatkan penilaian yang tertekan.

Laju perolehan kekayaan yang sangat cepat di antara orang-orang terkaya di dunia dicontohkan oleh mereka yang menempati slot teratas indeks.

Baca Juga: Peringatkan Dunia Penerbangan Indonesia, Mbak you Ramalkan Bakal Ada Kecelakaan Pesawat Berwarna Merah di Tahun 2021, Sang Paranormal: Sebelum Bulan Juli

Dua tahun lalu, hanya ada satu centibillionaire di planet ini: pendiri Amazon.com Inc. Bezos, yang sekarang menjadi centibillionaire dua kali lipat meskipun terjadi perceraian yang mengakibatkan dia menyerahkan jutaan saham Amazon kepada mantan istrinya, MacKenzie Scott.

"Ini bukan tonggak penting untuk dirayakan, tetapi lebih merupakan cerminan bermasalah dari sistem ekonomi global yang rusak," kata Chuck Collins, direktur Program tentang Ketimpangan dan Kebaikan Bersama di Institut Studi Kebijakan.