Hampir Setahun Berjalan, Wabah Covid-19 di Indonesia Kian Hari Makin Kompleks, Pasien Positif Corona di Indonesia Alami Gejala Baru yang Sangat Aneh

Senin, 23 November 2020 | 18:25
tribunnews.com

(Ilustrasi) Pasien virus corona anak-anak.

Gridhot.ID–Hingga Minggu (22/11/2020) siang, di Indonesia tercatat ada 4.360 kasus baru virus corona.

Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 497.668 orang.

Untuk jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 4.233 orang.

Baca Juga: Hubungan Athalla Naufal dan Sang Mantan Kekasih Kandas di Tengah Jalan, Netizen Sindir Telak Putra Venna Melinda yang Kini Punya Gandengan Baru: Sia-sia dong Mobil Rp 1 Miliar?

Total pasien sembuh yakni 418.188 orang.

Sedangkan 15.884 pasien positif virus corona dilaporkan meninggal dunia.

Waspada gejala baru virus corona yang ditemukan pada pasien positif corona di Indonesia.

Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba Jenis Sabu, Millen Cyrus Ditangkap Polisi saat Ngamar Bareng Cowok di Hotel, Ashanty: Manusia Itu Letaknya Salah...

Ya, hingga saat ini virus corona memang masih menjadi pandemi di Tanah Air.

Bermunculan pula gejala baru yang dialami oleh pasien yang positif corona di Indonesia.

Bahkan, saking anehnya gejala tersebut membuat para peneliti keheranan.

Seperti diketahui sebelumnya jika pasien positif virus corona (Covid-19) memang menunjukan gejala berupa gangguan di saluran pernapasan mereka.

Namun belakangan para ahli menunjukan adanya gejala baru virus corona pada pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Siap Bantu Sekutunya, Iran Bersumpah Bakal Hancurkan Semua Serangan Israel ke Suriah, Peperangan Tak Bisa Lagi Dihindari

Bahkan para peneliti menilai gejala yang timbul tersebut tak biasa alias aneh jika dibandingkan dengan pasien Covid-19 di negara lain.

Dilansir dari GridHealth.id (Mei 2020), gejala baru ini diketahui telah dipublikasikan dalam jurnal National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (NCBI) dengan judul penelitian Gastrointestinal Presentation in Covid-19 in Indonesia.

Dimana penelitian tersebut menemukan pasien positif Covid-19 di Indonesia rupanya cukup banyak yang mengalami gejala baru berupa gastrointestinal alias gangguan pencernaan.

Baca Juga: Dicap Anak Durhaka Gegara Tak Bela Iis Dahlia dari Hujatan Netizen, Devano Danendra: Saya Ingin Hidup Seperti Anak-anak Lainnya

"Gastrointestinal adalah saluran pencernaan. Beberapa pasien Covid-19 datang dengan gejala sakit pada saluran pencernaan, seperti nyeri perut, mual, muntah dan diare," ujar dr. Muhammad Khifzhon Azwar, salah satu tim peneliti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Diketahui menurut Mayo Clinic, gastrointestinal merupakan peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus yang mengakibatkan seseorang mengalami muntah dan diare hebat.

Dalam masyarakat awam kondisi ini juga dikenal sebagai 'muntaber'.

Dr Khifzhon mengatakan selama ini pasien yang positif terinfeksi virus corona baru, gejala seperti demam, batuk, sesak napas, yang biasanya mengarah pada flu atau pneumonia (radang paru).

Namun, para dokter menemukan gejala tidak biasa terkait saluran pencernaan pada beberapa pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Bagai Miliki Ilmu Kebal nan Sakti Mandraguna, Pria di Madiun Hanya Alami Luka Ringan Setelah Ditabrak Truk Pertamina, Videonya Viral Tunjukkan Badannya yang Sempat Terpental

Jurnal penelitian ini menjelaskan seorang pasien menunjukkan nyeri dada dan gejala gastrointestinal yang selanjutnya dikonfirmasi memiliki infeksi virus corona setelah dirawat beberapa hari di bangsal standar.

"Di Indonesia ini termasuk gejala yang tidak biasa. Sebab, seperti dilaporkan BNPB, gejala nyeri perut terjadi pada 7,5 % pasien Covid-19," ungkap dr Khifzhon.

Dia juga menjelaskan saat jurnal tersebut ditulis, data gejala sakit perut atau gastrointestinal belum tersedia atau belum dilaporkan Gugus Tugas Covid-19.

Baca Juga: Nyolong Start, Jerman Kini di Atas Langit Setelah Siapkan Program Vaksinasi untuk Desember 2020, Menkes: Kita Bisa Mulai Sekarang Juga!

"Data yang kami catat pada jurnal itu dari China, di sana pasien dengan gejala saluran pencernaan hanya terjadi pada 2% pasien postif Covid-19. Sedangkan, di Indonesia kasusnya lumayan tinggi 7,5%," jelas dr Khifzhon.

Dr Khifzhon menegaskan studi ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang bagaimana virus corona menginfeksi manusia.

Sebab, tak sedikit masyarakat yang memahami masuknya virus ini hanya menginfeksi saluran pernapasan.

"Bukan bermasuk menakut-nakuti. Melalui studi ini kami ingin menyampaikan virus corona ini dapat masuk dari mana-mana, jadi perlu berhati-hati," imbuhnya.

Lebih lanjut dr Khifzon menjelaskan untuk menginfeksi sel tubuh manusia, virus corona SARS-CoV-2 membutuhkan reseptor ACE2.

Baca Juga: Jadi Sorotan Saat Naik Kendaraan Tempur TNI, Wanita Berbaju Kemeja Kotak-kotak yang Ikut Pencopotan Baliho Rizieq Shihab Kini Terungkap, Ini Penjelasan Kodam Jaya

Dalam sejumlah penelitian, reseptor ini cukup banyak dan tidak hanya ada di saluran pernapasan.

"Reseptor ACE2 ternyata juga ada di saluran pencernaan. Maka dari itu, gejala gastrointestinal ini juga dapat terjadi, sehingga pasien yang mungkin terinfeksi merasakan sakit perut, mual, muntah atau diare," papar dr Khifzhon.

Lebih lanjut dr Khifzon menjelaskan untuk menginfeksi sel tubuh manusia, virus corona SARS-CoV-2 membutuhkan reseptor ACE2.

Baca Juga: Jangan Tertipu dengan Kesederhanaannya, Pejabat Ini Ternyata Sembunyikan 'Uang Haram' Hasil Korupsi di Dinding Rumah, Jumlahnya Ratusan Miliar Rupiah, Ini Penampakannya

Dalam sejumlah penelitian, reseptor ini cukup banyak dan tidak hanya ada di saluran pernapasan.

"Reseptor ACE2 ternyata juga ada di saluran pencernaan. Maka dari itu, gejala gastrointestinal ini juga dapat terjadi, sehingga pasien yang mungkin terinfeksi merasakan sakit perut, mual, muntah atau diare," papar dr Khifzhon.

Namun, gejala ini tidak terjadi pada semua pasien yakni hanya terjadi pasien yang diteliti, datang dengan keluhan BAB cair atau diare, tanpa disertai batukl, demam, atau gejala umum Covid-19 lainnya.

"Oleh karena itu, dalam laporan tersebut kami juga mengimbau kepada dokter agar meningkatkan indeks kecurigaan pada pasien berisiko Covid-19, yang datang dengan gejala gastrointestinal," jelas dr Khifzon.(*)

Artikel ini telah tayang di Gridhits dengan judul "Muncul Gejala Baru Virus Corona yang Ditemukan Pasien Positif di Indonesia hingga Para Peneliti Heran dan Menganggapnya Aneh, Apa Itu?"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber GridHits.ID