GridHot.ID - Ilmuan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhri Zaden dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Taheren pada Jumat (27/11/2020).
Hal tersebut berdasarkan pengumumuman yang dibuat oleh Kemeterian Pertahanan Iran.
Iran mengatakan, Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklirnya tersebut.Iran memberi tahu "indikasi serius tanggung jawab Israel" dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhri Zadeh dan berhak untuk membela diri, tulis negara itu dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (27/11/2020).
Baca Juga: Siap Bantu Sekutunya, Iran Bersumpah Bakal Hancurkan Semua Serangan Israel ke Suriah, Peperangan Tak Bisa Lagi Dihindari"Peringatan terhadap tindakan apa pun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Republik Islam Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," tulis utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, seperti yang dilihat oleh Reuters.Media setempat melansir bahwa Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di Desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari.Saksi mata menyebutkan sebuah ledakan terjadi ketika kendaraan Zadeh melintas di jalan desa tersebut, kemudian terjadi penembakan yang menewaskan sejumlah orang.
Zadeh mengalami luka parah dan dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan, menurut kementerian.Iran gantung ilmuwan nuklir yang didakwa sebagai mata-mataSebelumnya, Lembaga Kehakiman Iran pada Minggu (7/8/2016) mengkonfirmasi pelaksanaan hukuman mati atas ilmuwan nuklir Iran Shahram Amiri, yang didakwa melakukan kegiatan mata-mata, demikian laporan TV IRIB."Orang ini memiliki akses ke informasi rahasia dan telah menyerahkannya kepada musuh," kata Juru Bicara Lembaga Kehakiman, Iran Gholam-Hossein Mohseni Ejei kepada wartawan.
Baca Juga: Ngotot Pengen Punya Pasangan Berondong, Nenek 62 Tahun Ini Rela Gelontorkan Uang Puluhan Juta untuk Permak Tubuhnya, Inilah Penampakannya Usai Oplas"Ia diadili di pengadilan yang kompeten dan dijatuhi hukuman mati," kata Mohseni Ejei.Mohseni Ejei mengatakan Pemerintah AS ditipu oleh orang Iran mengenai Shahram Amiri, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Senin pagi.Ia menambahkan dinas intelijen Iran menyadari apa yang terjadi antara Amiri dan agen-agen AS dan memantau proses penyerahan dia ke Arab Saudi.Pada Juni 2009, Amiri hilang selama Ibadah Haji di Makkah di Arab Saudi.
Setahun kemudian, ia muncul di Kedutaan Besar Pakistan di Washington, tempat ia mengungsi dan menuntut segera dipulangkan ke Iran.Setibanya di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Juli 2010, Amiri mengatakan ia diculik oleh agen dinas rahasia AS, Dinas Intelijen Sentral AS, dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Iran karena memulangkan dia.AS membantah pernyataan tersebut dan mengatakan Amiri dengan sukarela membelot ke AS dan belakangan memilih untuk pergi.Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Ahli Nuklirnya Dibunuh, Iran: Israel Bertanggung Jawab Atas Kematian Ilmuwan Mohsen Fakhri Zadeh"(*)