Find Us On Social Media :

Resmi! Vaksin Moderna 100% Ampuh Cegah Virus Corona dengan Kasus Terparah, Kepala Petugas Medis Sampai Menangis Bahagia Lihat Data Akhirnya

Moderna, produsen obat berbasis di Amerika, hari Senin (16/11) mengumumkan bahwa vaksin percobaannya 94,5% ampuh melawan penularan virus corona, berdasarkan hasil pendahuluan dari uji klinis tahap ketiga dan terakhir.

Gridhot.ID - Vaksin corona benar-benar sudah di depan mata.

Tak hanya sekadar penemuan, bahkan salah satu vaksin sudah terdeteksi sangat ampuh tangkal corona.

Analisis utama untuk fase akhir penelitian menunjukkan, vaksin virus corona buatan Moderna mungkin menawarkan tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap Covid-19.

Dan tampaknya tidak ada bukti bahwa kemanjuran vaksin ini berdampak buruk pada usia yang lebih tua.

Mengutip The Telegraph, Moderna mengatakan, analisis studi COVE tahap ketiga terhadap calon vaksin, yang disebut mRNA-1273, melibatkan 30.000 peserta termasuk 196 kasus Covid-19, di mana 30 kasus di antaranya merupakan kasus parah.

Baca Juga: Terlalu Sultan, Pria Ini Santai Banting Game Konsol PS5 Keluaran Terbaru Seharga Rp 8 Juta, Netizen Auto Geram Lihat Aksi Gilanya: Buang Duit 500 Dollar untuk 29 Like, Sungguh Menyedihkan Hidupmu

Hasil akhir ujicoba menunjukkan, vaksin Covid-19 buatan Moderna 94,1% efektif mencegah Covid-19 dan 100% efektif mencegah kasus penyakit Covid-19 yang parah.

Saat mengumumkan hasilnya pada hari Senin (30/11/2020), The Telegraph memberitakan, Moderna berencana untuk meminta otorisasi penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA) AS, untuk mengajukan izin pemasaran bersyarat dengan European Medicines Agency (EMA) dan meminta FDA untuk meninjau hasil akhir ujicoba.

"Ini mengejutkan," kata Dr. Paul Offit, anggota komite penasehat vaksin FDA kepada CNN. "Ini adalah data yang luar biasa."

Kepala petugas medis Moderna mengatakan, dia menjadi sangat emosional ketika melihat data pada Sabtu malam.

"Itu adalah pertama kalinya saya membiarkan diri saya menangis. Kami memiliki harapan penuh untuk mengubah arah pandemi ini," kata Dr. Tal Zaks.

Baca Juga: Orang Tuanya Artis Tajir Melintir, Aurel Hermansyah Tak Malu Pakai Makeup Harga Rp 8 Ribuan Sampai Bikin Nagita Slavina Kaget, Netizen: Dua Wanita Sederhana tapi Berkelas

Moderna adalah perusahaan kedua yang mengajukan ke FDA untuk otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin virus corona. Pfizer diterapkan pada 20 November dengan data yang menunjukkan kemanjuran yang sama tingginya.

FDA akan bertemu dengan komite penasihatnya pada bulan Desember untuk meninjau aplikasi Pfizer dan Moderna.

Menurut Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, vaksinasi pertama di Amerika Serikat diharapkan berlangsung "menjelang akhir Desember.

Moderna mengatakan pihaknya juga berencana untuk mengajukan izin dari European Medicines Agency pada hari Senin.

Data baru Moderna

Baca Juga: Teka-teki Hasil Swab Habib Rizieq Bikin Penasaran, Beredar Surat Keterangan Tes Usap Sang Pemimpin FPI, MER-C Buka Suara

Melansir CNN, pada hari Senin, Moderna merilis data kemanjuran terbaru untuk uji klinis Fase 3.

Mulai Juli, Moderna memberikan vaksin atau plasebo kepada sekitar 30.000 orang di Amerika Serikat.

Dengan tingkat virus corona yang tinggi di seluruh negeri selama beberapa bulan berikutnya, banyak dari subjek penelitian tersebut mengembangkan Covid-19.

Tetapi ada perbedaan besar antara kelompok yang mendapat vaksin dan kelompok yang mendapat plasebo.

Di antara sekitar 15.000 orang yang menerima vaksin, 11 mengembangkan Covid-19.

Baca Juga: Dituding Jadi Lawan Main di Video Syur Mirip Gisel, Joshua March Beri Bantahan: Kalau dari Samping Doang Semua yang Brewokan Mirip

Di antara sekitar 15.000 orang yang menerima plasebo, 185 mengembangkan Covid-19. Itu berarti 94,1% kemanjuran untuk vaksin Moderna.

Tak satu pun dari 11 orang yang menerima vaksin menjadi sakit parah, tetapi 30 dari 185 yang menerima plasebo menjadi sakit parah, dan satu dari mereka meninggal.

Vaksin itu memiliki tingkat kemanjuran yang serupa untuk orang tua dan orang-orang dalam kelompok ras minoritas, kata Zaks.

Dalam uji klinis Fase 3 Pfizer, vaksin terbukti 95% efektif, dan satu peserta studi yang menerima vaksin mengembangkan kasus Covid-19 yang parah.

Meskipun kedua vaksin tersebut tidak identik, Pfizer dan Moderna menggunakan messenger RNA untuk memperoleh respons imun dalam tubuh manusia.

Baca Juga: Didapuk Jadi Presiden Sementara, Benny Wenda Deklarasikan Kemerdekaan Papua Barat: Mulai 1 Desember 2020, Kami Menerapkan Konstitusi Kami Sendiri

Vaksin diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu beberapa minggu, dan dapat menyebabkan efek samping, seperti demam atau nyeri tubuh selama beberapa hari.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Hasil akhir, vaksin Moderna 100% efektif cegah kasus parah Covid-19.

(*)