Gridhot.ID - Pemilihan sudah dimulai dan kini masyarakat siap memberikan suaranya.
Salah satu pilkada yang menjadi sorotan adalah Pilkada Solo.
Dilaporkan Prospek Research Center merilis survei terbaru menjelang sehari coblosan Pilkada Solo 9 Desember 2020, Selasa (8/12/2020).
Tak hanya memotret prediksi kemenangan paslon baik Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa melawan Bagyo wahyono-FX Supardjo, tetapi lembaga ini memotret perilaku lain.
Yakni mengambil tema : Perilaku Pemilih Abstain Dalam Pusaran Pilkada di Masa Pandemi Covid-19, Antara Hak Konstitusional dan Partisipasi Politik.
Direktur Program Prospek Research Center, Nunik Nurhayati menyebut, banyak responden memilih untuk tidak berpartisipasi pada proses Pilkada 2020.
Hasilnya, yang setuju wacana abstain adalah 30 persen responden dan sangat setuju sekali 3,1 persen sehingga jika ditotal berjumlah 33,1 persen.
"Dari hasil survei setidaknya responden yang memilih untuk abstain di Pilkada ada 33,1 persen," kata Nunik dalam konferensi zoom Rilis Hasil Survei Pilkada Kota Surakarta Tahun 2020.
Dia melanjutkan, adapun warga yang menyatakan akan ikut berpartisipasi dalam Pilkada adalah sebesar 49,9 persen.
"Jumlahnya cukup kecil dan tidak sampai 50 persen dari warga Kota Solo yang ikut pada Pilkada besok," ujarnya memaparkan.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa abstain merupakan hak dari warga negara yang dilindungi dan tidak melanggar konstitusi.
"Selama tidak mempengaruhi orang lain untuk golput atau abstain, itu sah saja," terangnya.
Meskipun tidak dilarang secara hukum, Nunik mengimbau agar masyarakat ikut aktif dalam Pilkada dan ikut berperan sebagai pengawas pilar demokrasi yang dimulai sejak proses pemilihan.
"Kalau kita abai dalam proses demokrasi, itu sangat berbahaya bagi konstitusi pemerintahan ke depan," ujarnya.
Adapun sebab abstain menurut Nunik, karena calon wali kota kurang pengalaman dalam pemerintahan, karena pandemi Covid-19 dan isu politik dinasti.
"49 persen kurang pengalaman pemerintahan, pandemi 42 persen dan politik dinasti 35 persen," aku dia.
Selain itu, dalam survei ini menyebut Gibran-Teguh diprediksi bakal menang 62 persen, sementara Bagyo-FX Supardjo 3,25 persen, tidak memilih (abstain) 18,75 persen dan belum tahu 16 persen.
"Apabila pilihan abstain dan belum tahu pada akhirnya tidak menentukan pilihan, kemudian, suara sah hanya dihitung dari responden yang memilih pasangan calon maka perolehan Gibran-Prakoso diperkirakan sebesar 95 persen dan Bajo sebesar 5 persen," aku dia.
Survei Prospek Research Center tersebut dilakukan sejak 1 November hingga 15 November 2020.
Jumlah responden yang menjadi sampel adalah 400 orang yang sudah memilki hak pilih dengan pengambilan sampel acak bertingkat dan bertahap melalui sampel berbasis DPT Pemilu 2019.
Adapun tingkat kepercayaannya yakni 95 persen dan margin of error sebesar 5 persen.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pasangan Gibran-Teguh Diprediksi Menang Telak, Namun Partisipasi Pemilih Tak Capai 50 Persen.
(*)