GridHot.ID - Baru-baru ini, aksi teror bom telah terjadi di Gedung Wisma 2 BCA, JalanBrigjen Katamso, Jakarta Pusat.
Pelemparan bom tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal pada Minggu (13/12/2020) pagi.
Namun untung saja aksinya tersebut digagalkan oleh sekuriti yang dengan sigap membaca situasi, penghalauan tersebut dibenarkan oleh saksi mata seorang driver Ojek Online, Hamdani (55).
Saat itu, dikatakan Hamdani, pagar Gedung Wisma Asia 2 belum dibuka lantaran Bank BCA masih tutup.
Namun tiba-tiba sekira pukul 07.00 WIB ada seorang pria mengendarai sepeda motor parkir di atas trotoar depan gedung.
"Lalu pria itu loncati pagar sambil membawa bom molotov. Pihak sekuriti dan aparat TNI sempat menghalau pria itu," ujar Hamdani ditemui Wartakotalive.com Minggu malam.
Akhirnya setelah sempat menghindari security dan aparat TNI, pria tidak dikenal itu tertangkap.
Pria itu segera digiring ke Gedung Wisma Asia 1 untuk diperiksa.
Menurut Hamdani, bom molotov yang dibawa pria tidak dikenal itu juga belum sempat dilemparkan karena keburu tertangkap petugas keamanan.
Hamdani sendiri tidak mengetahui motiv pria tidak dikenal itu nekat melemparkan bom molotov ke Gedung BCA.
Sebab menurut Hamdani, Menara Wisma Asia 2 selalu dijaga oleh aparat TNI dan Polisi.
Bahkan aparat berseragam TNI yang menjaga gedung dapat mencapai 10 personel.
"Sepertinya sih orang gila itu ya. Karena penampilannya memang seperti orang gila begitu," jelas Hamdani.
Pria tidak dikenal itu kata Hamdani berambut ikal dan gondrong.
Pantauan Wartakotalive.com pagar Wisma Asia 1 dan Wisma Asia 2 BCA tampak tertutup pada Minggu malam.
Sejumlah security berjaga di depan pagar tersebut.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Teuku Arsya Khadafi masih belum dapat menjelaskan peristiwa tersebut.
"Nanti ya masih diperiksa," singkat Arsya saat dikonfirmasi.
Pos Polisi Dilempar Bom Molotov
Terjadi aksi teror bom molotov di Jalan AP Pettarani-Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (13/12/2020).
Kali ini, sebuah pos polisi dilempari bom molotov, hingga ditemukan adanya secarik kertas berisi ancaman dan makian di lokasi kejadian.
Diketahui, aksi pelemparan bom molotov pos polisi tersebut tak hanya terjadi sekali saja.
Aksi pertama terjadi di pos polisi lalu lintas yang berlokasi di Jalan Dr Sam Ratulangi, Kecamatan Mariso, pada Senin (5/10/2020) lalu.
Saat itu, pos polisi diteror dengan cara disirami cat warna merah oleh orang tak dikenal.
Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan selebaran yang berisi kecaman.
Kecaman tersebut soal kasus dugaan pelanggaran HAM yang terjadi pada September 2019, hingga penembakan warga pada Juli 2020.
Terakhir hari ini, Minggu (13/12/2020) dini hari, pos polisi di Jalan AP Pettarani - Urip Sumoharjo dilempar bom molotov.
Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan secarik kertas yang berisikan ancaman dan makian kepada polisi.
Menurut Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus saat dikonfirmasi, kasus teror bom molotov tersebut terjadi pada pukul 04.30 Wita.
Meski saat itu ada dua orang anggota polisi yang berjaga di dalam pos, namun mereka diketahui tidak ada yang terluka.
"Kebetulan ada dua anggota yang tengah bertugas di dalam dan mendengar pecahan kaca dari arah depan. Kejadiannya cepat"
"Ada banner pos lantas yang terbakar ada bekas terbakar di dinding juga," ujar Supriady, melalui telepon, Minggu siang.
Dari penyelidikan sementara yang dilakukan, pihaknya mengaku sudah berhasil mengidentifikasi pelaku.
Dengan petunjuk tersebut, ia berharap pelaku bisa segera ditangkap.
"Pelaku sudah diidentifikasi. Sementara kami kejar. Semua keterangan kami kumpulkan. Semoga bisa segera terungkap," ujarnya. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Berikut Ini Kronologi Pria Tak Dikenal Nyaris Melempar Bom Molotov ke Gedung Wisma Asia 2 Bank BCA
(*)