Tertabrak Kereta Api di Sragen, Pelda TNI Eka Budi Hilang Misterius di Lokasi Kejadian, Bercak Darah Jadi Tanda Terakhir yang Ditinggalkan, Masih Hidup?

Selasa, 15 Desember 2020 | 12:42
Tribun Jateng/Mahfira Putri

Tempat kejadian

Gridhot.ID - Kecelakaan yang terjadi di Sragen menghebohkan warga sekitar.

Pasalnya kejadian tersebut melibatkan mobil patroli yang tertabrak kereta di perlintasan.

Salah seorang korban hingga kini masih belum bisa ditemukan oleh tim yang bertugas.

Pencarian terhadap Pelda Eka Budi yang diduga terjatuh di Sungai Cemara Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah masih terus dilakukan.

Pelda Eka adalah anggota Koramil Kalijambe yang menjadi korban kecelakaan setelah mobil patroli Polsek Kalijambe yang ditumpangi tertabrak kereta api di perlintasan Dukuh Siboto RT 11 Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, Minggu (13/12/2020) malam.

Baca Juga: Blak-blakan, Mikhayla Mengaku Benci Lihat Ibunya Pulang Larut Malam, Putri Sulung Nia Ramadhani: Aku Gak Suka

"Dalam kendaraan tersebut dua merupakan anggota Polri sudah ditemukan.

Namun satu orang anggota TNI atas nama Pelda Eka Budi ini masih belum ditemukan," kata Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar, kepada wartawan seusai meninjau lokasi kejadian di Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Senin (14/12/2020).

Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi, Rano menduga tubuh Pelda Eka Budi terlempar dari dalam mobil yang terseret kereta api dan masuk ke sungai.

"Indikatornya di jembatan kereta api ini ada bercak darah, sehingga kemungkinan sebelum terlempar dia sempat terhantam pagar jembatan kereta," terang dia.

Pihaknya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Basarnas, dan TNI/Polri untuk melakukan penyisiran.

Baca Juga: Mengejutkan, Teddy Ternyata Sudah Menikah Lagi, Ketua RT: Istrinya Masih Muda, di Bawah 30 Tahun

Selain itu, sekitar 5 kilometer dari lokasi jatuhnya jenazah Pelda Eka Budi dipasangi jaring.

"Namun keterangan dari para ahli bahwa logikanya kalau jenazah itu 1x24 jam baru mengambang apabila tidak ada penghalang di bawah yang membuat menyangkut.

Kalau sudah mengambang kemungkinan untuk bisa ditemukan dengan tanda-tanda visual atau mungkin ada yang melihat itu memungkinkan untuk itu," terang Rano.

Rano menegaskan pencarian akan terus dilakukan sampai Pelda Eka Budi ditemukan.

Pascakejadian itu, palang pintu kereta api di kawasan tersebut ditutup secara permanen agar kasus serupa tidak kembali terulang.

Baca Juga: Mengejutkan, Teddy Ternyata Sudah Menikah Lagi, Ketua RT: Istrinya Masih Muda, di Bawah 30 Tahun

"Kami mengimbau kepada pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab kepada insiden ini.

Ini adalah palang pintu yang sebenarnya dimanfaatkan segelintir oknum masyarakat yang memang mencari income dengan mengaktifkan palang pintu secara manual, sehingga palang pintu ini manakala tidak ada masyarakat yang menungguinya terjadi kecelakaan.

Sudah delapan kali terjadi teror atau kasus yang sama (kecelakaan)," ungkap dia.

Perwakilan dari Basarnas, Tri Puji Suharto mengatakan ada 200 personel gabungan diterjunkan untuk mencari korban.

"Pencarian kita terjunkan sejak pagi tadi ada personel TNI-Polri, Basarnas, BPBD dan tim SAR gabungan.

Baca Juga: Bongkar Kebiasaan Buruk Nikita Willy di Depan Sahabat-sahabatnya, Indra Priawan: Ribet, Misalnya Gue Pergi atau Apa...

Kita sudah menyusuri darat hasilnya nihil dan kita lanjutkan 2 SRU untuk menyusuri dari titik datum ke Dam Bapangan sejauh 4 kilometer sementara hasil juga nihil," kata Tri.

Pihaknya akan kembali melanjutkan penyisiran dengan menerjunkan 50 personel.

Menurut Tri, pihaknya terkendala medan yang sulit sehingga tidak bisa menerjunkan perahu LCR.

"Untuk kontur sungai Cemara tergolong sulit.

Banyak palung, bebatuan tetapi tidak ada kedung.

Baca Juga: Juliari Batubara Disebut-sebut Bisa Dihukum Mati, Mahfud MD Buka Suara Soal Eksekusi Sang Mensos, Menko Polhukam Singgung Soal Syarat dalam Undang-undang

Sifat sungai Cemara ini kami sudah evakuasi sebanyak enam kali.

Jadi apabila di hulu Merapi dan Merbabu terjadi hujan itu terjadi sungai bah ke sungai Cemara ini," kata Tri.

Diberitakan sebelumnya, mobil patroli Polsek Kalijambe tertabrak kereta api di perlintasan KA Dukuh Siboto RT 011, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Minggu (13/12/2020) malam.

Akibat kejadian itu, tiga orang anggota yakni dua anggota polisi meninggal dunia dan satu anggota TNI belum ditemukan.

"Tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB saat kendaraan (patroli) melintas di Dukuh Kalimacan ada kereta dari arah utara yaitu kereta Pasar Senen menuju menuju ke Blitar dan akhirnya menabrak.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Swab Test Diirit-irit: Jangan Dihamburkan!

Pintu perlintasan itu memang tanpa palang pintu dan tidak ada yang menjaga," kata Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi kepada wartawan di Sragen, Jawa Tengah, Senin (14/12/2020).

Ardi menjelaskan, anggotanya yang mengalami kecelakaan tersebut akan melaksanakan patroli gabungan dengan melibatkan jajaran Kodim 0725/Sragen.

Dia mengatakan dua anggota polisi yang berada di dalam mobil sudah berhasil dievakuasi. Keduanya adalah Aipda Samsul Hadi dan Bripka Slamet Mulyono.

Sedangkan untuk jenazah Pelda Eka Budi masih dalam pencarian karena diduga jatuh ke Sungai Cemara di lokasi kejadian.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sosok Pelda TNI Eka Hilang Misterius Seusai Kecelakaan Tertabrak Kereta Api di Sragen, Masih Hidup?

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Tribun Jateng