Find Us On Social Media :

Geger, Ilmuan Inggris Temukan Varian Baru Virus Corona Bernama VUI-202012/01, Kemungkinan Tak Mempan Vaksin

Virus Corona jenis baru ditemukan di Inggris

GridHot.ID - Virus Corona masih menjadi masalah di banyak negara, termasuk Inggris.

Melansir Kontan.co.id, pada 13 Desember, Inggris bagian Selatan dan Timur mengalami lonjakan kasus.

Ilmuan Inggris meneliti, apakah penyebaran cepat virus corona baru di Inggris Selatan berasal dari varian baru terkait dengan mutasi utama yang telah mereka deteksi.Mutasi tersebut termasuk perubahan pada protein "lonjakan" penting yang virus corona baru gunakan untuk menginfeksi sel manusia, menurut sekelompok ilmuwan Inggris yang melacak genetika virus.

Baca Juga: Arab Saudi Berbahagia, Pejabat Kesehatannya Umumkan Negaranya Menang Lawan Wabah Virus Corona: Ini Karena Kepatuhan Masyarakat!Tetapi, belum jelas, apakah ini yang membuatnya lebih menular."Upaya sedang dilakukan untuk memastikan, apakah salah satu mutasi ini berkontribusi pada peningkatan penularan," kata ilmuwan dari Konsorsium Genomics Covid-19 Inggris (COG-UK) dalam pernyataan Selasa (15/12), seperti dikutip Reuters.Varian baru, yang oleh para ilmuwan Inggris dinamai "VUI-202012/01" mencakup mutasi di wilayah genom virus yang mengkode protein lonjakan, yang secara teori bisa menyebabkan virus corona menyebar lebih mudah di antara manusia.

Baca Juga: Tembus hingga 16 Juta Kasus, Amerika siap Suntikkan Vaksin Covid-19 untuk Masyarakatnya, Indonesia Kapan?Pemerintah Inggris pada Senin (14/12) mengatakan, peningkatan infeksi baru mungkin sebagian terkait dengan varian baru virus corona, yang memindahkan London dan banyak daerah lain ke tingkat tertinggi pembatasan COVID-19.

Tidak ada buktiPada 13 Desember lalu, 1.108 kasus virus corona dengan varian baru telah teridentifikasi, terutama di Inggris Selatan dan Timur, menurut Public Health England (PHE) dalam sebuah pernyataan.Tetapi, saat ini tidak ada bukti bahwa varian tersebut lebih mungkin menyebabkan infeksi Covid-19 yang parah, para ilmuwan mengatakan, atau itu akan membuat vaksin menjadi kurang efektif."Kedua pertanyaan tersebut membutuhkan studi lebih lanjut yang dilakukan dengan cepat," ujar para ilmuwan COG-UK.

Baca Juga: Banyak Disoroti Karena Parahnya Kasus Covid-19, Nyatanya Bukan Indonesia Saja yang Alami Lonjakan 4 Hari Capai 1 Juta Kasus Positif, Negara-negara Ini Ternyata Alami Masalah SerupaMutasi, atau perubahan genetik, muncul secara alami pada semua virus, termasuk virus corona baru SARS-CoV-2, saat mereka bereplikasi dan bersirkulasi dalam populasi manusia.Dalam kasus SARS-CoV-2, mutasi ini terakumulasi pada tingkat sekitar satu hingga dua mutasi per bulan secara global, menurut spesialis genetika COG-UK."Akibat proses yang sedang berlangsung ini, ribuan mutasi telah muncul dalam genom SARS-CoV-2 sejak virus muncul pada 2019," ungkap spesialis genetika COG-UK.

Baca Juga: Kisah Pilu Hartina, Ditolak 7 RS Saat Mau Bersalin karena Tak Punya Hasil Rapid Tes, Sempat Kejang Sebelum Akhirnya Meninggal Dunia Bersama Janin yang Dikandung

Mayoritas mutasi yang terlihat sejauh ini tidak berdampak nyata pada virus, dan hanya sebagian kecil yang cenderung mengubah virus dengan cara apa pun yang signifikan.Misalnya, membuatnya lebih mampu menginfeksi orang, lebih mungkin menyebabkan penyakit parah, atau kurang sensitif terhadap pertahanan kekebalan alami atau yang disebabkan oleh vaksin.Susan Hopkins, penasihat medis PHE, mengatakan, "bukan hal yang tidak terduga virus akan berevolusi dan penting bagi kami untuk segera melihat perubahan apa pun untuk memahami potensi risikonya"."Varian baru sedang terdeteksi di geografi yang luas, terutama di mana ada peningkatan kasus yang terdeteksi," imbuh dia seperti dilansir Reuters.Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mengenal VUI-202012/01, varian baru virus corona yang bikin geger Inggris"(*)