Namanya Tak Begitu Terdengar Sejak Pra Pilkada 2020, Sosok Calon Satu Ini Mendadak Kondang di Sosmed hingga Menggeser Popularitas Gibran, Digadang-gadang Netizen Jadi 'Jokowi Selanjutnya'

Jumat, 18 Desember 2020 | 09:42
Surya.co.id/M Sudarsono

Aditya Halindra Faridzky, Calon Bupati Tuban Termuda di Pilkada 2020, Bujangan Ini Kantongi Suara Unggul

Gridhot.ID-Pemilihan Kepala Daerah 2020 baru saja usai diselenggarakan.

Nama-nama calon yang mengajukan diri di panggung Pilkada tahun ini pun sedikit mengejutkan.

Salah satu sosok yang mengejutkan masyarakat Indonesia adalah majunyaGibran Rakabuming Raka, anak tertua Presiden Jokowi mencalonkan diri menjadi calon walikota Solo di bawah naungan PDIP.

Baca Juga: Aksi Bejat Oknum Guru PNS, Perkosa Anak Tiri yang Sebelumnya Diberi Minuman Isi Cairan Perangsang, Polisi: Korban Terlihat Trauma...

Banyak media luar terutama media Asia Pasifik yang menyoroti Pilkada 2020 ini.

Kini, sorotan mulai menyoroti sosok-sosok yang sudah mulai tunjukkan kemenangan.

Bahkan ada yang disebut-sebut bisa menjadi Jokowi selanjutnya.

Baca Juga: Pertama Kali Setelah 40 Tahun, Kapsul Luar Angkasa China Berhasil Bawa Batu dari Bulan, Segini Beratnya

Namun sosok itu mengejutkannya, bukan Gibran.

Ialah Aditya Halindra Faridzki, sosok anggota DPRD yang mencalonkan diri menjadi Bupati Tuban di Pilkada 2020 kemarin.

Sebelum Pilkada, unggahan instagram Aditya biasanya hanya mendapat jumlah likes sebesar 2000.

Sampai tanggal 9 Desember kemarin, namanya tidak terdengar di panggung nasional.

Namun setelah Pilkada, Aditya segera menjadi bintang terkenal di media sosial saat foto gantengnya menjadi viral di TikTok dan Twitter.

Baca Juga: Datangi Mabes Polri, Amien Rais Minta Kapolri Bebaskan Rizieq Shihab, Siap Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Pimpinan FPI

Kini unggahan instagramnya bisa mendapat likes sebesar 14-20 ribu.

Banyak yang mulai menyadari profilnya di media lokal cenderung mengikuti naratif umum: muda, lajang, dan siap menjadi pemimpin lokal termuda di Indonesia.

Hasil perhitungan cepat awal tunjukkan jika Aditya menang 60% surat suara di Tuban.

Baca Juga: Persiapan Pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman Terungkap, Pihak Wedding Organizer Bocorkan Kapan Sang Biduan Bakal Menikah

Aditya hanyalah sebagian dari 'budidaya' pemimpin lokal muda yang terkenal dari pemilihan regional, yang tunjukkan bagaimana masa depan kepemimpinan di Indonesia.

Jalan dari pemimpin regional menjadi pemimpin nasional sudah dijadikan cara utama para pemimpin muda ini tumbuh, salah satunya dengan mencontek Jokowi, yang dulunya Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan kini menjadi Presiden Republik Indonesia.

Ben Bland, direktur program Asia Tenggara di lembaga penelitian Syndey, Lowy Institute, mengatakan "pilkada penting untuk pemimpin individu tunjukkan dirinya, lebih-lebih dengan sudah ada Jokowi menjadi contoh, alamiah melihat banyak yang berambisi menjadi presiden mulai menapaki jalan yang sama.

"Ini merupakan ujian untuk kemampuan politik individu, kemampuan berkampanye, bekerja bersama partai politik yang bervariasi serta untuk menangkap perhatian media."

Pilkada ini juga ternyata mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat, dengan jumlah penyumbang suara sekitar 60% dari jumlah masyarakat.

Baca Juga: Singgung Dendam Mantan Istri Pertama, Paranormal Ini Sebut Pernikahan Teddy Bakal Selalu Berakhir dengan Perceraian: Ada Aja Masalahnya

Perbandingannya adalah dengan pemilu AS, sejumlah 66.7% merupakan jumlah penyumbang suara, tapi hanya 35 juta warga memilih secara langsung.

Dengan ini, pilkada sudah jelas menjadi gambaran pemilu presiden 2024 mendatang.

Sudah jelas terlihat politik dinasti akan menguat sampai pemilihan presiden besok, fakta ironis mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di Indonesia.

Baca Juga: Dituding Cuekin Soimah Lantaran Ogah Salaman Usai Manggung, Agnez Mo: Nggak Usah Dipikirin, Fokus yang Positif

Ada tiga sosok penting yang merebak dari politik dinasti: Gibran, anak pertama Jokowi, Bobby Nasution, menantu Jokowi yang akan menjadi walikota baru di Medan, dan Aditya yang merupakan putra mantan Bupati Tuban dua periode.

Dengan ini, tinggal menjadi tugas elit politik menentukan kontestan pemilihan presiden 2024 mendatang, dan rekam jejak tidak menjamin nama seseorang akan diusung suatu partai.

"Dalam pemilihan presiden 2024 mendatang, kemungkinan besar akan ada kemiripan persaingan politik dan aspirasi politik yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya," jelas Bland.

"Warga Indonesia ingin pemimpin yang efektif, responsif dan bebas dari korupsi, tapi sistem politik malah hadirkan dinasti dan kekuasaan masih bertitik di partai yang bisa berkuasa."

Baca Juga: Habis Kasus Ganja, Jefri Nichole Kini Kembali Kena Perkara, Harus Bayar Ganti Rugi Hingga Rp 4,2 Miliar, Kenapa?

Menariknya lagi, pilkada ini tunjukkan kecenderungan partai-partai membentuk koalisi dengan kelompok musuh untuk mempromosikan ideologi baru untuk mendukung kandidat tertentu.

Nominasi Aditya sendiri didukung oleh Golkar, koalisi dari Jokowi, dengan dua partai oposisi: Partai Demokrat dan PKS.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Bukan Gibran, Sosok yang Kondang Lewat Media Sosial Setelah Pilkada Kemarin Ini Benarkah Akan Jadi Jokowi Selanjutnya?"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online.com