Latihan Bareng Rusia di Laut Jawa, 3 Kapal Perang Indonesia Langsung Pamer Kehebatan di Hadapan Prajurit Putin

Selasa, 22 Desember 2020 | 17:13
TNI.mil.id

TNI saat latihan bersama pasukan Rusia

Gridhot.ID - Indonesia sedang melaksanakan latihan perang bersama Rusia.

TNI langsung melaporkan terkait latihan yang terjadi.

Tiga kapal perang Indonesia dilaporkan meluncur untuk ikut dalam latihan tersebut.

Inilah kehebatan tiga kapal perang TNI AL yang latihan bareng kapal perang Rusia dalam Passex (Passing Exercise) Rusindo-20.

Melansir dari tni.mil.id, latihan tersebut berlangsung di perairan laut jawa pada Kamis (17/12/2020).

Berikut tiga kapal perang TNI AL yang ikut dalam latihan tersebut:

1. KRI Karel Satsuitubun 356 yang di komandani Letkol laut (P) Rafael Dwinatu

2. KRI Diponegoro 365 dengan komandan Letkol laut (P) Lewis N. Nainggolan

3. KRI Tombak 629 dengan komandan Letkol laut (P) Nurulloh Zemy Prasetyo.

Sementara itu tiga Kapal Perang Rusia yang mengikuti latihan tersebut antara lain RFS Varyag-011, RFS ADM Panteleyev-548 dan Pechenga.

Latihan yang berjalan hanya satu hari ini berjalan dengan aman dan lancar.

Adapun serial latihan yang dilakukan adalah Maneuver Exercise, RAS Approach, Flaghoist, Flashex dan Passing exercise.

Melansir dari Wikipedia, berikut kehebatan ketiga kapal perang TNI AL dalam latihan tersebut.

1. KRI Karel Satsuitubun 356

KRI Karel Satsuit Tubun adalah Fregat kelas Ahmad Yani milik TNI Angkatan Laut.

Dinamai menurut Karel Satsuit Tubun, salah seorang pahlawan nasional.

Baca Juga: Kerjasama dengan Kombes Pol Soesilo, AKBP Edy Kurnia Kepergok Dapat Jatah Uang Pelicin dari Para Secaba untuk Masuk Bintara Polri, Segini Duit Haram yang Diterima Sang Pelaku

KRI Karel Satsuit Tubun merupakan kapal fregat bekas Angkatan Laut Belanda bernama HNLMS Isaac Sweers (F814) yang kemudian dibeli oleh Indonesia.

Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli.

Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980.

Termasuk di antaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) Mistral menggantikan Sea Cat.

Persenjataan

- 2x4 Rudal Darat ke Udara mistral dengan sistem peluncur simbad

- 1 Pucuk Meriam OTO-Melara Compact Kaliber 76 mm ; kecepatan tembakan 85 peluru per menit

- 2x2 Rudal anti Kapal perang C-802 - berpemandu inertial/GPS dan Active radar homming

- 4x Torpedo Honeywell Mk 46 Kaliber 533 mm berkemampuan SUT (Surface & Underwater Target)

- 2x Senapan Mesin Berat browning kaliber 12,7 mm

Perangkat elektronik

- Radar- Radar kontrol tembakan- Sonar- Decoy- Heat seeker- CCI deck gun

Baca Juga: Netizen Pun Ikut Senang, Tanpa Ajak Jennifer Dunn, Intip Potret Kehangatan Faisal Harris Kumpul dengan Sarita dan 4 Anaknya

2. KRI Diponegoro 365

KRI Diponegoro merupakan kapal pertama dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut.

KRI Diponegoro merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI AL.

Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

Kontrak pembelian dan pembuatan KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004.

Keduanya dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.

Peletakan lunas KRI Diponegoro dilakukan bersamaan dengan KRI Hasanuddin pada tanggal 24 Maret 2005.

Baca Juga: Matanya Berkaca-kaca, Ruben Onsu Semprot Barbie Kumalasari Tak Terima Keharmonisan Keluarganya Disebut Settingan: Puas? Itu Kan Mau Lu?

KRI Diponegoro diletakkan lunasnya oleh Laksamana Muda Daradjatun Sutisna dan KRI Hasanuddin oleh Komodor Djoko Soerjanto.

Upacara dimulainya perakitan kapal dilakukan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada 25 Agustus 2005.

Menggunakan nama Pangeran Diponegoro, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berjasa melawan Belanda dalam Perang Jawa 1825-1830.

Begitu pula kapal-kapal dari kelas ini, dinamai menurut nama-nama pahlawan nasional, seperti Sultan Hasanuddin, Sultan Iskandar Muda, dan Frans Kaisiepo.

Upacara penahbisan nama terhadap KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin dilakukan oleh KSAL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada tanggal 16 September 2006.

Penamaan ini, menurut beberapa orang Indonesia yang hadir pada upacara tersebut merupakan lambang yang mewakili Presiden dan Wakil Presiden.

Pangeran Diponegoro adalah pahlawan dari Jawa seperti tempat asal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sultan Hasanuddin mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Heboh Lesty Kejora Didapuk Peringkat Kelima Wanita Tercantik di Dunia Hingga Kalahkan Lisa Blackpink, Netizen: Hebat Lesty Semenjak Pasang Behel

Persenjataan

- KRI Diponegoro dilengkapi dengan torpedo A 244S Mode 3/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.

- Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu Peluru kendali anti kapal MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.

Dan peluru kendali darat ke udara MBDA Mistral versi terbaru TETRAL.

Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.

- Meriam utama di posisi A dipasang Super Rapid OtoMelara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12

KRI Diponegoro menggunakan Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan.

MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis.

Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.

Kapal perang TNI AL ini juga menggunakan Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar.

Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder.

Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat.

Baca Juga: Jokowi Mulai Laksanakan Pertemuan Empat Mata dengan Ma'ruf Amin, Nama-nama Ini Diramalkan Jadi Menteri yang Baru Sang Presiden, Berikut Daftarnya

3. KRI Tombak 629

KRI Tombak merupakan kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal 60 meter Generasi kedua yang dibuat oleh PT PAL Surabaya.

Sebelumnya PT PAL telah membuat KCR 60M generasi pertama dengan nama KRI Sampari (628) yang diserahterimakan pada tanggal 28 Mei 2014 di Dermaga Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia Ujung Surabaya.

Kapal perang tersebut akan memperkuat Alutsista jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, dengan komandan kapal Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni.

Nama kapal yaitu Tombak diambil dari nama senjata khas di Jawa yang biasa dipakai berburu dan berperang.

KRI Tombak memiliki berat 460 Ton, panjang 60 meter, lebar 8,10 meter, kecepatan maksimal 28 knots.

Kapal ini mengusung Mesin Pendorong 2x2880 kW (MTU 16V400M73L).

Dilengkapi dengan persenjataan seperti Meriam Bofors 57 mm dan Rudal anti-kapal C-705 dengan jangkauan 140 km.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kehebatan 3 Kapal Perang TNI AL yang Latihan Bareng Kapal Perang Rusia dalam Passex Rusindo-20.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Surya Online