Wajib Waspada, Mutasi Virus Corona D614G Ternyata Sudah Ada di Kalimantan Barat Sejak Agustus 2020, Kepala Dinkes Kalbar Bongkar Datanya

Selasa, 29 Desember 2020 | 12:13
TUBS

Kalimantan Barat sudah mendeteksi virus corona yang bermutasi.

Gridhot.ID - Tak hanya Inggris, Indonesia kini juga sedang khawatir dengan virus corona yang sudah bermutasi.

Bahkan temuan mutasi virus corona ini sudah ada sejak bulan Agustus 2020 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat ( Kalbar) Harisson menyebut, mutasi virus corona D614G telah masuk ke Kalbar sejak Agustus 2020 silam.

Baca Juga: Wacana Anies Baswedan Tarik Rem Darurat Bikin Pengusaha Resah, Ketua Umum DPD HIPPI: Sudah 10 Bulan Dunia Usaha Terpuruk, Nyaris Frustrasi

Virus corona jenis baru yang dikenal tidak ganas namun cepat menular itu, diketahui masuk melalui warga yang datang dari Jakarta melalui Bandara Internasional Supadio Pontianak.

“Virus D614G ini sebenarnya, yang selama ini dibicarakan nasional, sudah masuk ke Kalbar sejak bulan Agustus,” kata Harisson kepada wartawan, Senin (28/12/2020).

Harisson menjelaskan, varian baru virus corona ini terungkap setelah Laboratorium Untan Pontianak mengirim 11 sampel swab pasien positif Covid-19 ke Genetika Sains Indonesia.

Baca Juga: Transferan Rp 800 Triliun yang Bikin Masalah di Bank Mandiri Terbukti Hoax, Pelaku Langsung Ngemis Maaf Sampai Seret Nama Keluarga Kerajaan Saudi

Sampel yang dikirim pada merupakan temuan bulan Agustus-November.

“Hasilnya sudah ada, dan dari analisis kita, ternyata salah satunya adalah virus D614G,” ungkap Harisson.

Harrison menjelaskan, varian virus corona D614G merupakan virus sama yang menyerang Surabaya, Jawa Timur,dan sekarang Yogyakarta. Virus jenis ini berbeda dengan virus di Inggris yang bernama B117.

Baca Juga: Datangi Bareskrim Polri dengan Kelompok Barisan Ksatria Nusantara, Istri Ustaz Maaher Minta Maaf Ke Habib Luthfi: Saya Mohon Bebaskan Suami Saya

"Maka dari itulah kita, salah satunya memperketat bandara.Kita tidak ingin virus dari Pulau Jawa atau Inggris masuk di Kalbar," kata Harrison.

Harisson mengakui, jumlah penularan dan pasien yang dirawat, serta kematian akibat virus corona memang menunjukkan peningkatan drastis sejak Agustus.

“Virus ini sebenarnya sama dengan virus corona lain, tapi protein spike-nya lebih mudah untuk terjadi penularan. Memang tidak lebih ganas, tetapi yang ada komorbid lebih mudah tertular, akibatnya banyak yang dirawat di rumah sakit dan meninggal,” jelas Harisson.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona D614G Telah Masuk Kalbar Sejak Agustus"

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com