Find Us On Social Media :

Konon Lebih Ditakuti daripada Kopassus, Pasukan Harimau Jadi Tim Elit Sang Penjaga Terakhir Soekarno, Kemampuannya Sudah di Luar Nalar Manusia Biasa

Soekarno pernah punya pasukan khusus yang konon lebih kuat dari Kopassus

Gridhot.ID - Indonesia memang punya pasukan militer yang sudah sangat terkenal.

Sebut saja Kopassus yang jadi salah satu pasukan paling ditakuti di dunia.

Selain Kopassus, lainnya yang sering kita dengar seperti Kopaska yangdimiliki TNI Angkatan Laut, Denjaka, atau Paskhas.

Namun, pernahkah Anda mendengar tentang pasukan khusus Den Harin?

Ternyata, diyakini bahwa Indonesia pernah memiliki pasukan elit tersebut, meski untuk penampakannya hingga kini belum ada dokumen yang menampakkan wujud dari pasukan tersebut.

Pasukan elit berjuluk Den Harin ini memiliki nama lengkap Datasemen Harimau.

Konon, Den Harin lebih ditakuti dari Kopassus.

Baca Juga: Pandemi Corona Bikin yang Kaya Makin Tajir, Sukses Kuasai Vaksin dan Air, Pria Berjuluk 'Serigala Tunggal' Berhasil Lompati Kekayaan Jack Ma, Kok Bisa?

Selain kehebatannya, Den Harin juga menarik karena dikenal sebagai pelindung terakhir Soekarno.

Seperti apa kisah pembentukan pasukan elit yang satu ini?

Melansir Tribun Jambi (7/11/2019), Setelah Indonesia memproklamasikankemerdekaannya, Belanda ingin kembali merebut kekuasaan.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Soekarno-Hattapada 17 Agustus 1945 ternyata tidak diketahu secara merata.

Khususnya oleh rakyat Sulawesi Selatan karena masih jarang yang memilikiradio.

Oleh karena itu pasukan NICA dan KNIL yang sudah dibebaskan olehpasukan Jepang dari tahanan memanfaatkan situasi minimnya informasi diSulawesi Selatan itu untuk mengambil alih kekuasaan. Pasukan NICA dan KNIl yang dengan cepat melakukan konsolidasi itulangsung memiliki pengaruh karena didukung persenjataan hasil rampasandari pasukan Jepang yang sudah menyerah kepada Sekutu.

Baca Juga: Klaim 99 Persen Manjur, Rusia Sesumbar Temukan Obat Penawar Covid-19, Lebih Ampuh dari Vaksin

Pada 24 September 1945, pasukan Sekutu (Australia-Belanda) mendarat diMakassar untuk melaksanakan misi pembebasan tawanan pasukanBelanda yang ditahan Jepang sekaligus melucuti persenjataan pasukanJepang.

Pasukan Sekutu itu selain membawa pasukan Belanda juga membekali diridengan “surat sakti”, yakni Perjanjian Postdam yang ditandatangani pada26 Juli 1945.

Isi perjanjian Postdam itu menyatakan bahwa “wilayah yang didudukimusuh” (occupied area) harus dikembalikan kepada penguasa semula.

Jika isi perjanjian itu dikaitkan dengan Indonesia, berarti pasukan Jepangharus mengembalikan Indonesia kepada Belanda.

Singkat kata Belanda memang ingin menguasai Indonesia lagi danmenjadikan Makassar sebagai ibukota Negara Indonesia Timur.

Para pejuang kemerdekaan di Makassar pun kemudian membentukpasukan perlawanan demi melawan pasukan Belanda.

Pasukan perlawanan yang saat itu berhasil dibentuk untukmempertahankan kemerdekaan RI adalah Laskar Pemberontak RakyatIndonesia Sulawesi (Lapris).

Baca Juga: Resmi! Subsidi Listik PLN Diperpanjang hingga Maret 2021, Begini Cara Mudah Klaim Token Gratis

Salah satu pejuang Lapris yang kemudian gugur dan menjadi pahlawannasional adalah Robert Wolter Mongisidi.

Karena perlawanan pasukan Lapris selalu berhasil dipukul mundur olehpasukan Belanda, kekuatannya menjadi terpecah-pecah.

Pada serangan militer Belanda yang dilancarkan pada 8 Agustus 1946,kubu pasukan Lapris yang berada di Gunung Ranaya berhasil dihancurkandan para pejuang Lapris pun memilih turun gunung

Mereka kemudian melanjutkan perlawanan melalui taktik peperangansecara gerilya.

Salah satu personel yang terus bertempur secara gerilya adalah MaulwiSaelan, yang kelak menjadi pengawal pribadi Presiden Soekarno.

Maulwi yang pada puncak kariernya berpangkat kolonel juga menjabatsebagai Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden, Cakrabirawa.

Setelah turun gunung dan kembali meneruskan perjuangan ke Makassar,Maulwi dan rekan-rekan seperjuangan kemudian mencari nama baru bagipasukan gerilyanya yang juga merupakan pasukan khusus itu.

Baca Juga: Gugatan Cerai Krisdayanti Padanya Dilayangkan Sehari Setelah Idul Fitri, Anang Ngeyel Anak-anak Harus Bersamanya: Tanggung Jawabku Berat di Hadapan Allah Nanti

Karena pada masa penjajahan Jepang Maulwi dan rekannya sukamenonton film yang ada harimaunya, pasukan gerilya Maulwi kemudiandinamai Pasukan Harimau Indonesia.

Laskar Harimau Indonesia ini memang terkenal militan karena terdiri daripara pejuang kelompok pelajar SMP Nasional yang umumnya mahirberbahasa Belanda.

Mereka pernah menyerang dan menduduki Hotel Empres pada 29 Oktober1945 dari tangan NICA serta berhasil membebaskan rekan yang semuladitahan oleh NICA.

Komandan Pasukan Harimau Indonesia adalah Muhammad Syah, WakilKomandan Robert Wolter Mongisidi, dan Maulwi Saelan sendiri menjabatsebagai Kepala Staf.

Seperti tertulis dalam buku Maulwi Saelan: Penjaga Terakhir Seokarno,dalam strategi tempurnya Pasukan Harimau Indonesia memiliki taktik danstrategi tempur khusus.

Yakni menyerang dan merampas persenjataan pasukan Belanda dengantarget individu atau kelompok kecil serdadu NICA, KNIL, polisi, kaki tanganBelanda, serta gudang amunisi.

Jika digambarkan sebagai pasukan jaman sekarang Pasukan HarimauIndonesia ini memang seperti pasukan khusus yang bertempur secarasenyap, mahir melaksanakan sabotase sasaran vital musuh, menimbulkanketakutan dan kepanikan terhadap kehidupan sehar-hari pasukan Belanda,menghadang distribusi logistik, dan lainnya.

Baca Juga: Jandanya Nikahi Brondong 17 Tahun Lebih Muda, Mendiang Suami Jennifer Jill Ternyata Bukan Sosok Biasa, Pantas Tinggalkan Harta Berlimpah

Pasukan Harimau Indonesia yang dibentuk di Makassar pada era PerangKemerdekaan ini sangat populer.

ABRI (TNI) di era Orde Baru pun memiliki pasukan khusus yang dinamaiDatasemen Harimau (Den Harin) yang bertugas mengawal Presiden secarasenyap.

Tapi keberadaan "pasukan super" yang dianggap jauh lebih hebat dariKopassus ini masih gelap dan simpang siur karena tidak adanya bukti yangotentik.

Padahal sebagai satuan khusus yang dibentuk secara resmi olehpemerintah, jika Den Harin memang ada pasti ada bukti dan dokumenotentiknya.

Itulah cerita tentang pasukan khusus Den Harin yang konon menjadipenjaga presiden Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Den Harin, Pasukan Elit Pelindung Soekarno yang Konon Lebih Ditakuti dari Pasukan Khusus Indonesia Kopassus, Ini Kisahnya.

(*)