Heboh Drone Mata-mata China di Laut Indonesia, DPR Minta Kasus Ini Diusut Tuntas: Kita Tidak Mau Wilayah RI Diobok-obok Asing, Ini PR Pak Menhan

Minggu, 03 Januari 2021 | 07:13
Twitter @MediaSelayar

Drone kapal selam yang diduga milik China ditemukan oleh nelayan Indonesia

Gridhot.ID -Sebuah drone mata-mata diduga milik China ditemukan di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Seorang nelayan bernama Saeruddin menemukan drone pengintai tersebut saat hendak menangkap ikan.

Drone pengintai China di Pantai Selayar membuat Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin angkat bicara.

Baca Juga: Masih Dalam Kondisi Menyala, Drone Mata-mata China Ditemukan di Laut Indonesia oleh Nelayan, Ternyata Ini yang Ketiga Kalinya

Azis Syamsuddin meminta TNI Angkatan Laut (AL) lebih maksimal memonitor dan mengamankan wilayah NKRI.

"Jangan sampai ini terulang lagi, harus jadi perhatian khusus," ujarnya, seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (1/1/2021).

Menurut Azis, kedaulatan wilayah Indonesia menjadi prioritas utama untuk diamankan.

Drone pengintai bisa lolos, tidak terdeteksi, dan masuk ke perairan Indonesia merupakan cara ilegal.

Tidak hanya itu, Azis meminta Kementerian Luar Negeri meyampaikan nota diplomatik berupa surat protes kepada China.

Kementerian Luar Negeri bisa berkoordinasi dengan Panglima TNI untuk menyikapi persoalan ini.

Baca Juga: Drone Mata-mata Seharga Rp 1,5 Triliunnya Ditembak Jatuh Iran, Amerika Siap Siaga Berperang

Azis mengatakan Panglima TNI bisa mengerahkan seluruh kesatuannya untuk mendeteksi dini wilayah NKRI setelah drone pengintai diduga milik China itu lolos.

"Jangan sampai drone sudah mengirimkan data dari hasil temuan di perairan Indonesia," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta pun meminta pemerintah segera mengungkap asal-usul drone yang memasuki perairan Indonesia.

"Pemerintah harus serius mengungkap asal usul drone tersebut," ujar Sukamta melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/1/2021) dikutip dari Antara.

Iamengatakan jika benar benda itu merupakan drone miliki China, maka pemerintah harus melakukan protes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas.

Sebab, drone bawah air tersebut sudah masuk ke wilayah Indonesiadan ia khawatir sudah ada drone lain yang berkeliaran dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia.

Baca Juga: Pamer Pesawat Bomber Baru di Laut China Selatan, Tiongkok Kalim H-6K Punya Kemampuan Tempur Lebih Kuat, Bisa Bawa 8 Rudal

"Artinya keamanan nasional kita sangat rentan," kata Sukamta.

Ia juga meminta TNI AL dan Bakamla meningkatkan pertahanan teritori dengan lebih memperbanyak patroli laut, terutama di pintu-pintu masuk wilayah Indonesia.

"Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing. Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melakukan patroli secara ketat," kata Sukamta.

Menurut politisi PKS itu, peristiwa ini juga menjadi tantangan untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar meningkatkan lagi kemampuan teknologi pertahanan, khususnya dalam penginderaan jarak jauh.

"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh."

Baca Juga: Bak Senjata Rahasia yang Ketahui Titik Lemah Negeri Paman Sam, Covid-19 Buat China Lebih Cepat Kalahkan Amerika, Tiongkok Diperkirakan Bakal Puncaki Posisi Perekonomian Dunia di Tahun 2028

"Indonesia bisa melalukan kerja sama dengan beberapa negara lain untuk alih teknologi selain tentunya dengan mendorong riset nasional untuk pengembangan teknologi yang mendukung sistem pertahanan yang handal."

"Lebih dari itu pemerintah perlu segera perbaiki sistem keamanan teritori, agar kejadian drone yang menyelundup ini tidak terulang lagi," kata Sukamta.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul: "Insiden Drone Mata-Mata China di Pantai Selayar, Ini Tanggapan DPR,"dan Antara dengan judul: "Anggota DPR Minta Ungkap Asal-usul Benda yang Diduga Drone Bawah Air."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber ANTARA, Kompas. TV