Find Us On Social Media :

Mampu Deteksi Suhu Tubuh Manusia di Balik Lebatnya Hutan, Inilah Pesawat Intai Super Canggih Milik TNI AU yang Turut Buru Ali Kalora CS

Ilustrasi pesawat nirawak yang buru Ali Kalora cs di hutan.

GridHot.ID - TNI AU sedang gencar memburu Ali Kalora cs, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Tak tanggung-tanggung, TNI AU turunkan pesawat intai strategis yang kehebatannya tak diragukan lagi.

Berjenis Boeing 737-200 AI-7301, pesawat intai strategis ini dilengkapi radar dan peralatan-peralatan yang canggih.

Seperti diketahui, TNI-Polri ternyata tak cuma mengerahkan pesawat nirawak untuk memburu kelompok teroris Ali Kalora.

 Baca Juga: Tim Gabungan Kesulitan Tangkap Ali Kalora Cs yang Sudah Bertahun-tahun Berada di Hutan, Kadiv Humas Polri: Kita Tidak Terbiasa...

Tapi juga menerjunkan pesawat andalan TNI AU yakni pesawat intai strategis Boeing 737-200 AI-7301 miliki Skadron Udara 5.

Melansir dari laman tni-au.mil.id, kemampuan pesawat intai strategis ini adalah mampu mendeteksi daerah yang luas 85.000 mill persegi setiap jam.

Kelengkapan yang ada dipesawat adalah “SLAMMR” , Rease Time, Infra Red, Seach Radar System Navigasi dan Komunikasi yang di integrasikan DPDS (Dual Processing Display System).

Oleh karena itu pesawat ini mampu melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :

 Baca Juga: Kaki Tangan Ali Kalora Sama Mengerikan, Berani Lempar Bom Lontong Saat Dikejar, Dapat Pasokan Senjata dari Teroris Filipina Selatan

1. Pengawasan dan pengintaian di lautan Nusantara dan ZEE.

2. Land Mapping

3. Pengawasan daerah musuh tanpa harus terbang di atas wilayah musuh.

4. Melaksanakan pemindahan strategis pasukan tempur.

5. Bertindak sebagai pesawat Kodal, dan tugas-tugas lainnya.

 Baca Juga: Ditugaskan Khusus untuk Akhiri Perjalanan Hidup Ali Kalora Cs, Yonif Para Raider 502 Jadi Pilihan Negara Berkat 2 Kemampuan Istimewanya, Musuh Tak Akan Bisa Bernapas Lega

TNI AU menggelar operasi sayap tarsius untuk membantu Satgas Tinombala memburu sisa-sisa kelompok teroris Ali Kalora.

Operasi ini dilaksanakan dengan mengedepankan kegiatan penegakan hukum yang didukung oleh fungsi Intelejen, fungsi Binmas dan fungsi kepolisian lainnya.

Dengan menggunakan pesawat intai strategis Boeing 737-200 AI-7301, Operasi Tarsius akan memantau daerah-daerah yang diduga lokasi persembunyian kelompok teroris Ali Kalora.

Pada Selasa (29/12/2020), Panglima Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus melaksanakan kunjungan kerja di wilayah Poso untuk meninjau situasi wilayah Poso melalui udara.

 Baca Juga: Dikawal Densus 88 Antiteror Pulang Kampung, Mantan Rekan Ali Kalora di MIT: Saya Akan Kembali Kumpul dengan Keluarga

Kunjungan kerja tersebut dalam rangka memantau Operasi Tinombala 2020.

Marsdya TNI Imran Baidirus berkesempatan melihat langsung dari pantauan udara dengan menggunakan pesawat Boeing 737-200 AI-7301 tentang perkembangan situasi di wilayah Poso dan sekitarnya.

TNI-Polri pakai pesawat Nirawak

Sebelumnya, TNI-Polri telah menggunakan pesawat nirawak untuk memburu Ali Kalora Cs.

Hal ini diungkapkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam dialog Lintas Agama dan Lintas Generasi di Tokorondo di Kabupaten Poso, Rabu (23/12/2020).

 Baca Juga: Diperpanjang Hingga 2021, Misi Perburuan KKB Papua dan Ali Kalora Cs Bakal Terus Dilaksanakan Sampai Akar-akarnya Bisa Musnah, Satgas Nemangkawi Kini Punya Target Buruan Baru

Sekadar informasi, pesawat nirawak atau pesawat tanpa awak merupakan sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh.

Dengan begitu, area-area hutan yang sulit dijangkau bisa dipantau menggunakan pesawat nirawak melalui udara.

Melansir dari VOA Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan komitmen TNI-Polri untuk memburu dan segera menangkap 11 anggota kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan perburuan tersebut dilakukan tidak hanya dengan mengerahkan personel aparat di lapangan, tetapi juga dengan menggunakan teknologi pesawat nirawak ( drone).

 Baca Juga: Putar Otak, Aparat Gabungan TNI-Polri Akhirnya Gunakan Pesawat Nirawak untuk Buru Ali Kalora Cs yang Bersembunyi di Dalam Hutan, Marsekal Hadi Tjahjanto: Mencari 11 Orang Ini Tidak Mudah

Pesawat nirawak tersebut mampu mendeteksi suhu tubuh manusia di balik rapatnya vegetasi hutan.

Namun, Hadi mengakui penangkapan teroris itu akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Proses ini memang akan membutuhkan waktu yang lama, tetapi kita profesional karena kita menggunakan hampir tiga lapis.

Yaitu melaksanakan pesawat surveillance, kita mencari di mana targetnya,” papar Hadi.

Pihak aparat, kata Hadi, sedang memantau titik-titik mencurigakan yang ditengarai terkait dengan keberadaan kelompok teroris tersebut.

“Hampir setiap hari kita monitor dan titik-titik (orang -red) itu selalu ditemukan,” tambahnya.

 Baca Juga: Miris Lihat Nasib Korban Ali Kalora Cs, Irjen Abdul Rakhman Baso Ungkap Rencana Terbarunya: Mau Tidak Mau, Kita Harus Melindungi Masyakarat

Lebih lanjut Hadi mengatakan, meskipun teknologi mampu mendeteksi pancaran suhu tubuh manusia, tetapi aparat tetap membutuhkan informasi tambahan untuk memastikannya target yang sedang diburu tersebut.

Informasi itu bisa berasal dari laporan warga ataupun dengan mengirimkan personel ke wilayah terkait.

“Agar kita yakin yang selama ini titik itu kita perhatikan memang benar nyata adanya dan kita bisa amankan mereka supaya tidak mengganggu masyarakat,” tukas Hadi.

Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora, kata Panglima TNI, memiliki ketergantungan logistik bahan makanan yang akan selalu mendorong mereka untuk masuk ke wilayah perkampungan.

 Baca Juga: Operasi Tinombala Perketat Pengejaran, Pesawat Nirawak Tak Cukup untuk Kejar Ali Kalora Cs, TNI-Polri Terjunkan Pesawat Intai Andalan Skadron Udara 5

Pasalnya, hutan pegunungan yang menjadi basis persembunyian kelompok itu tidak menyediakan bahan makanan yang memadai.

Oleh karena itu, katanya, ia berharap masyarakat yang melihat kehadiran kelompok tersebut agar segera melaporkan kepada aparat.

“Sedikitpun informasi yang ada didapatkan, walaupun mungkin itu dianggap sepele, silakan disampaikan kepada aparat.

Karena mencari 11 titik (orang) ini tidak mudah, bisa berubah menjadi seribu wajah, dan ketergantungan mereka adalah logistik,” jelas Hadi Tjahjanto.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kehebatan Pesawat Intai TNI AU yang Ikut Buru Ali Kalora Cs, Punya Radar dan Peralatan yang Canggih

(*)