Find Us On Social Media :

Tegas Ingin Home Industri Pencucian Sarang Burung Walet Pindah dari Perumahan Elite, Ketua Komisi A DPRD Surabaya Minta Satpol PP Turun Tangan

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Pertiwi Ayu Khrisna

Gridhot.ID - Konflik antara warga dengan Home industri pencucian sarang burung walet kini masih terus bergulir.

Bahkan DPRD sampai turun tangan terkait adanya usaha di tengah hunian elite ini.

Komisi A DPRD Surabaya menyarankan industri rumahan pencucian sarang burung walet dipindahkan dari hunian Kertajaya Indah.

Baca Juga: Peringkatnya Cuma Bisa Saling Geser dengan China, Rusia Dinilai Masih Sulit Kejar Kekuatan Militer AS Sebagai Penguasa Dunia, Berikut Fakta Tentara Negeri Beruang Merah dari Peralatan hingga Gajinya

Bisa diusahakan mencari tempat lain! Perumahan ini dikenal perumahan elit.

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Ayu Pertiwi Krishna bersama para anggotanya akan memberikan rekomendasi atas problem ketidaknyamanan warga di perumahan tersebut karena keberadaan salah satu rumah jadi Home industri pencucian sarang burung walet.

"Kami meminta Satpol PP sebaiknya juga ikut memediasi dan menangani persoalan warga perumahan tersebut. Rekomendasi Komisi setelah mediasi Satpol PP," kata Ayu, Selasa (5/1/2021).

Baca Juga: Hilang Bak Ditelan Bumi, Kabar Lenyapnya Jack Ma Usai Kritik Pemerintah China Buat Geger Dunia Bisnis, Apakah Ini Akhir Riwayat Sang Miliader?

Menurut politisi perempuan Golkar ini, persoalan alih fungsi rumah hunian menjadi industri skala kecil (Home industri) hingga ada puluhan pekerja aktivitas cuci sarang burung walet harus menjadi pembelajaran serius.

"Jangan sampai persoalan sama terjadi di hunian-hunian yang lain. Jika akan mengeluarkan ijin, staf bagian tekhnis harus benar-benar turun. Petugas harus profesional. Survei harus sesuai fakta," kata Ayu.

Dia berharap semua proses perijinan dilalui secara benar. Seluruh staf juga bekerja sesuai aturan.

Baca Juga: Cek-cok Jual Beli Berujung Tragedi Berdarah, Tangan Pedagang Kabel di Pasar Kenari Jakpus Putus Ditebas Golok Pelanggan, Pelaku: Siapapun yang Melawan, Saya Bunuh!