Find Us On Social Media :

Tentara Kamboja Ikut Terlibat, Intip Momen Haru Pembaretan Anak Miing Bagito yang Kini Jadi Prajurit Kopassus, Sang Komedian: Hebat Kamu

Bekerja sebagai pelawak, siapa sangka Miing Bagito memiliki anak yang kini menjadi seorang prajurit Kopassus?

GridHot.ID - Sosok komedian senior Dedi Gumelar atau Miing Bagito tentu sudah tak asing lagi bagi penikmat komedi era 80-an hingga 90-an.

Bekerja sebagai pelawak, siapa sangka Miing Bagito memiliki anak yang kini menjadi seorang prajurit baret merah?

Tak mengikuti jejak sang ayah di dunia komedi, inilah sosok Letda Dipa Dipura, Miing Bagito yang kini jadi prajurit Kopassus.

Baca Juga: Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Kondisi Pelawak Senior Ini Memprihatinkan, Baru Saja Jalani Operasi Besar Lantaran Empedunya Bengkak Hingga Bernanah

Letda Dipa Dipura ikut dalam pembaretan Kopassus tahun 2008.

Sebenarnya dahulu Miing Bagito ingin menjadi tentara namun terkendala restu sang ibu.

Seperti dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Tak Ikuti Jejak Orang Tua, 4 Anak Artis ini Pilih jadi Tentara, Siapa Saja?'

Baca Juga: Stresnya Seolah Terbayar dengan Kesuksesan Mengocok Perut Soeharto, Grup Lawak Ini Sampai Lupa Ambil Honor: Saking Girangnya

Tapi impian itu kemudian diwujudkan oleh anaknya yang juga mempunyai darah militer dari sang kakek.

Video yang merekam momen saat Letda Dipa Pura lulus pembaretan Kopassus juga beredar luas di internet.

Salah satunya diunggah oleh Channel YouTube Flash News.

Dalam video tersebut tampak Miing Bagito bersama sang istri, Diah Mulyasari berusaha menyematkan pin di dada kiri Dipa Dipura.

Miing Bagito juga tak sanggup menahan rasa haru bercampur bangga melihat putranya berhasil menjadi prajurit Kopassus.

Baca Juga: Bocorkan Motif Teddy Cari Ribut dengan Keluarga Sule, Sosok Ini Singgung Soal Istri Baru Sang Komedian dan Ditinggalkan: Ini di Luar Nalar

"Selamat, hebat kamu" kata Miing.

Diketahui juga pembaretan Kopassus saat itu melibatkan tentara Kamboja atau Cambodian Army.

Sebelumnya para tentara tersebut telah mengikuti berbagai latihan. Hingga akhirnya ikut terjun dalam seleksi Kopassus, untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Nakal, Sule Ngebet Dicarikan Janda Padahal Baru Beberapa Bulan Nikahi Nathalie Holscher, Karyawan: Pak, Jangan Cari Masalah

Berikut video selengkapnya.

 

 

Latihan prajurit Kopassus

Sebagai pasukan khusus, tentunya latihan prajurit Kopassus agak 'berbeda' dan memang dilatih secara khusus di beberapa bidang tertentu.

Latihan prajurit Kopassus sempat diceritakan oleh mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo dalam bukunya yang berjudul 'Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan'

Dalam buku biografinya, Pramono Edhie Wibowo yang juga pernah bertugas di krops baret merah itu menceritakan latihan terberat prajurit Kopassus sudah menanti saat sampai di Cilacap.

Ini merupakan latihan tahap ketiga yang disebut latihan Tahap Rawa Laut, calon prajurit komando berinfliltrasi melalui rawa laut.

Baca Juga: Perselisihannya dengan Teddy Kian Memanas, Putri Delina Tiba-tiba Menangis Saat Ingat Permintaan Terakhir Ibunya, Soal Harta Warisan?

Di sini, materi latihan meliputi navigasi Laut, Survival laut, Pelolosan, Renang ponco dan pendaratan menggunakan perahu karet.

Para prajurit Kopassus harus mampu berenang melintasi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.

“Latihan di Nusakambangan merupakan latihan tahap akhir, oleh karena itu ada yang menyebutnya sebagai hell week atau minggu neraka. Yang paling berat, materi latihan ‘pelolosan’ dan ‘kamp tawanan’,” tulis Pramono dalam bukunya

Baca Juga: Sebulan Nikahi Sule, Nathalie Holscher Pamer Testpack, Netizen Justru Sindir Teddy: Awas Dicolong Teddy Lagi Ati-ati

Dalam latihan itu, para calon prajurit Kopassus dilepas tanpa bekal pada pagi hari, dan paling lambat pukul 10 malam sudah harus sampai di suatu titik tertentu.

Selama “pelolosan”, calon prajurit Kopassus harus menghindari segala macam rintangan alam maupun tembakan dari musuh yang mengejar.

Dalam pelolosan itu, kalau ada prajurit yang tertangkap maka berarti itu merupakan 'neraka' baginya karena dia akan diinterogasi seperti dalam perang.

Para pelatih yang berperan sebagai musuh akan menyiksa prajurit malang itu untuk mendapatkan informasi.

Baca Juga: Gara-gara Tes Swab Sambel Cireng Sampai Kena Hujat Netizen, Rina Nose: Kalo Kalian Pinter, Kenapa Bisa Kepancing

Dalam kondisi seperti itu, para prajurit Kopassus harus mampu mengatasi penderitaan, tidak boleh membocorkan informasi yang dimilikinya.

Untuk siswa yang tidak tertangkap bukan berarti mereka lolos dari neraka.

Pada akhirnya, mereka pun harus kembali ke kamp untuk menjalani siksaan.

Baca Juga: Pasang Badan, Pengacara Teddy Sindir Sule Masalah Perebutan Harta Warisan: Nggak Akan Miskin Juga Kok!

Selama tiga hari pra prajurit Kopassus menjalani latihan di kamp tawanan.

Dalam kamp tawanan ini semua prajurit Kopassus akan menjalani siksaan fisik yang nyaris mendekati daya tahan manusia.

“Dalam Konvensi Jenewa, tawanan perang dilarang disiksa. Namun, para calon prajurit Komando itu dilatih untuk menghadapi hal terburuk di medan operasi. Sehingga bila suatu saat seorang prajurit komando di perlakukan tidak manusiawi oleh musuh yang melanggar konvensi Jenewa, mereka sudah siap menghadapinya,” tulis Pramono Edhie.

Beratnya persyaratan untuk menjadi prajurit kopassus dapat dilihat dari standar calon untuk bisa mengikuti pelatihan.

Baca Juga: Anak Rohimah Ancam Sang Bunda Jika Nekat Kembali ke Pelukan Kiwil: Harus Pisah!

Nilai standar fisik untuk prajurit nonkomando adalah 61, namun harus mengikuti tes prajurit komando, nilainya minimal harus 70.

Begitu juga kemampuan menembak dan berenang nonstop sejauh 2000 meter.

“Hanya mereka yang memiliki mental baja yang mampu melalui pelatihan komando.

Baca Juga: Pernah Dikirimi Foto Syur Nikita Mirzani Pakai Bikini, Denny Cagur Ngaku Takut Ketahuan Istri: Gue Lihatin Dulu, Baru Gue Hapus

Peserta yang gagal akan dikembalikan ke kesatuan Awal untuk kembali bertugas sebagai Prajurit biasa,” tutup mantan Danjen Kopassus ini.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sosok Letda Dipa Dipura Anak Miing Bagito yang Jadi Prajurit Kopassus, ini Momen Saat Pembaretannya (*)