Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Janji-janji kampanye terkadang hanya tinggal janji saja.
Alhasil, janji kampanye yang tidak ditepati ketika seorang pemimpin telah terpilih sering kali mengundang kekecewaan warga, terutama pemilihnya.
Begitulah nasib walikota yang harus menghadapi amukan pemilihnya.
Tak tanggung-tanggung, walikota kota ini diseret dan diikat di pohon.
Para pemilihnya merasa muak karena sang walikota tak memenuhi janjinya setelah terpilih.
Pemimpin terpilih itu menjadi sasaran amukan massa.
Oscar Ramirez Aguilar, Wali Kota Frontera Comapala, Meksiko, menjadi sasaran amukan massa bahkan mendapat kekerasan fisik.
Dilansir dari Daily Star (14/1), massa berasal dari 11 wilayah berbeda.
Mereka mengamuk lantaran janji Aguilar saat kampanye terkait penyediaan air bersih tak kunjung ditepat.
Selama kampanye, Aguilar menjanjikan kepada warga Frontera Comapala akan menyediakan air bersih yang cukup untuk warga.
Aguilar juga menjanjikan akan membangun pemukiman yang berkualitas lengkap dengan fasilitas pengolahan air bersih.
Dengan janji-janji tersebut, Aguilar pun memenangkan kampanye dan menduduki kursi Walikota.
Pada awalnya, Aguilar memang membangun fasilitas pengolahan air bersih.
Namun, fasilitas tersebut tak sesuai dengan harapan warga dan tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Tangki fasilitas pengolahan air digambarkan memiliki kondisi mengerikan dan bocor.
Surat kabar lokal, Cuarto Poder, melaporkan para warga sebenarnya sangat mengharapkan manfaat dari fasilitas tersebut.
Namun kenyataannya sebaliknya.
Sebuah video yang diposting di Twitter menunjukkan kemarahan beberapa warga, dengan komentar tertulis di tangki air:
"Di beberapa bagian bocor. Di bagian lain, mereka menyumbat lubang dengan sembarangan."
Massa yang marah kemudian mengambil alih situasi dan mengikat walikota ke pohon.
Mereka tidak akan membebaskannya sampai dia berjanji akan memperbaiki tangki.
Dalam foto yang beredar, Aguilar terlihat mengenakan celana jins, kemeja, dan masker, dikelilingi oleh massa yang mengecamnya.
Dia ditahan selama dua jam sebelum akhirnya dilepaskan.
Aguilar baru dibebaskan setelah berjanji untuk memperbaiki fasilitas air bersih tersebut.(*)