Turuti Normalisasi Israel, Negara-negara Ini Kini Dapatkan Timbal Balik 'Menguntungkan' untuk Masyarakatnya, Dijanjikan Diberi Pesawat Tercanggih Hingga Dihapus dari Daftar Hitam

Minggu, 17 Januari 2021 | 20:42
i24news.tv

Normalisasi hubungan Maroko dengan Israel

Gridhot.ID - Israel belakangan ini sedang banyak diperbincangkan karena melakukan hubungan normalisasi dengan negara lain.

Bahkan Amerika pun mendukung gerakan ini.

Selama enam bulan terakhir, pemerintahan Trump telah mendorong agar negara-negara Arab dan Muslim secara terbuka mengakui Israel.

Baca Juga: Alasannya Betah Menduda Terbongkar, Tukul Arwana Ternyata Belum Direstui Menikah Lagi, Sang Anak: Nggak Boleh, Nanti Nggak Inget Mama yang Dulu

Sejauh ini negara-negara yang berhasil diyakinkan untuk normalisasi hubungan dengan Israel adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Tentu, para pemimpin Amerika dan Israel mengharapkan lebih banyak negara untuk bergabung dalam gelombang perjanjian normalisasi dengan Israel.

Israel sadar betul bahwa untuk mencapai tujuan normalisasi dengan banyak negara, dibutuhkan iming-iming yang setimpal.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Bakal Jadi Mimpi Buruk Ali Kalora Cs Jika Berhasil Duduki Kursi Kapolri, Pengamat Intelijen: Ada yang Khawatir, Polri Harus Waspada!

Setiap pengakuan telah dibeli dengan bujukan material yang signifikan, seperti berikut:

1. UEA telah dijanjikan armada jet tempur siluman

November 2020 lalu, pemerintahan Trump akhirnya menyetujui penjualan senjata canggih AS termasuk jet tempur F-35 dan drone ke UEA.

Menurut Reuter (11/11/2020), Departemen Luar Negeri AS mengatakan paket penjualan senilai US$ 23,37 miliar (Rp328,8 triliun) itu mencakup hingga 50 pesawat F-35 Lightening II, sampai 18 MQ-9B Unmanned Aerial Systems atau drone dan paket amunisi udara-ke-udara dan udara-ke-darat.

Kesepakatan apa pun yang dibuat AS untuk menjual senjata ke Timur Tengah harus memnuhi kesepakatan puluhan tahun dengan Israel bahwa hal itu tidak boleh mengganggu "keunggulan militer kualitatif" Israel di wilayah tersebut.

Baca Juga: Lihat Teddy Ributkan Harta Warisan Lina, Sule Diam-diam Pikirkan Nasib Bintang, Sang Komedian: Kasihan Sama Bayinya Enggak Bisa Menikmati

Israel awalnya menolak keras penjualan jet tempur F-35, tetapi berubah sikap setelah AS menjamin superioritas militer regional Israel.

2. Maroko mendapatkan pengakuan resmi AS yang telah lama dicari atas pendudukannya di Sahara Barat.

Dengan normalisasi hubungan dengan Israel, AS mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.

Mengutip Kompas.com, pejabat Maroko dan Israel juga menandatangani kesepakatan untuk menghubungkan sistem penerbangan dan keuangan, keringanan visa bagi pemegang paspor diplomatik, dan pengelolaan air.

Di sisi lain, Maroko juga menandatangani perjanjian lain berupa penawaran dari Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS berupa investasi swasta di Maroko dan di sub-Sahara.

Baca Juga: Korbankan Nyawanya Sendiri, Seorang Suster di Mamuju Meninggal Dunia Setelah Selamatkan Bayi dan Seorang Pasien Saat Gempa Berguncang di Mamuju, Begini Kisah Heroik Menegangkannya

Nilai investasi yang ditawarkan dalam bentuk kemitraan bisnis tersebut senilai 3 miliar dollar AS (Rp 42 triliun).

3. Bahrain mendapat dukungan untuk melawan pemberontak

Bahrain sudah lama menghadapi upaya pemberontakan dari oposisi dan warganya sendiri dan belum ada tanda-tanda berakhir hingga saat ini.

Mengutip Al Jazeera, Mouin Rabbani, peneliti dari Arab Studies Institute mengatakan bahwa keputusan Bahrain melakukan normalisasi hubungan Israel pekan lalu akan memberinya jaminan untuk selalu dibantu ketika pemberontakan terjadi.

"Lewat normalisasi, Bahrain telah memastikan dirinya memiliki sekutu yang berkomitmen untuk membantunya menjaga status quo dan mencegah pemberontakan apapun," ujar Rabbani perihal keuntungan yang diterima Bahrain.

Baca Juga: Nggak Ada Malunya, Donald Trump Nekat Sogok Jakarta Pakai Duit Segunung Agar Indonesia Mau Normalisasi dengan Israel, Nasib Palestina Dipertaruhkan di Tangan Jokowi

"Musuh-musuh Bahrain kebanyakan adalah warganya sendiri," tambahnya.

4. Sudan telah dihapus dari daftar negara pendukung terorisme AS.

Menyusul normalisasi hubungan dengan Israel, Sudan sudah dihapus dari daftar negara yang mendukung aksi teroris.

Melansir CNN, kedua negara mencapai kesepakatan pada Oktober agar Sudan dicabut dari daftar.

Ini berlaku efektif mulai Senin (14/12/2020).

Baca Juga: Wabah Corona Makin Tak Terkendali, Warga Depok Meninggal di Taksi Online Setelah Ditolak 10 RS Rujukan Covid-19, Fasilitas Kesehatan Sudah Kolaps Sejak November 2020

Penyelesaian itu mengharuskan Sudan membayar 335 juta dollar AS (Rp 4,7 triliun) untuk para korban pemboman kembar pada 1998 terhadap kedutaan besar AS di Tanzania dan Kenya.

"Menteri luar negeri telah menandatangani pemberitahuan yang menyatakan penghapusan dari daftar Negara Sponsor Terorisme," tulis Kedutaan Besar AS dalam pernyataan di halaman Facebook-nya.

Israel dan Sudan juga setuju untuk memulai hubungan ekonomi dan perdagangan, dengan fokus awal pada pertanian.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Mulai dari Pesawat Tercanggih Hingga Dihapus dari Daftar Hitam, Ini 'Keuntungan' yang Didapat Negara-negara yang Akui Israel"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online.com