Find Us On Social Media :

Wabah Belum Berakhir, China Kembali Hadapi Virus Corona yang Bangkit dari Kubur, Tiongkok Langsung Bangun Rumah Sakit 1500 Kamar dalam 5 Hari Kerja

People wearing protective suits are seen in Biandanshan cemetery in Wuhan, Hubei province, the epicenter of China's coronavirus disease (COVID-19) outbreak, April 1, 2020. REUTERS/Aly Song

Gridhot.ID - Meski vaksin sudah ada, nyatanya virus corona tak hilang begitu saja.

Bagai bangkit dari kubur, virus corona kini kembali menyerang China.

Hal ini membuat China langsung mengencangkan sabuknya untuk membuat pengamanan sebelum terjadi hal yang tak diinginkan.

China telah menyelesaikan 1.500 kamar rumah sakit bagi pasien Covid-19 untuk melawan lonjakan infeksi pada Sabtu (16/1/2021).

Baca Juga: Diterpa Isu Tak Sedap Soal Kerenggangan Hubungannya dengan Amanda Manopo, Billy Syahputra Tak Ijinkan Sang Kekasih Pajang Fotonya di Media Sosial, Kenapa?

Melansir Kantor Berita Xinhua, pembangunan gelombang pertama 1.500 kamar untuk observasi medis terpusat telah selesai dalam lima hari di sebuah kota di Provinsi Hebei, China utara.

Pusat kesehatan yang menggunakan tanah pabrik yang baru dibangun itu merupakan salah satu fasilitas darurat dengan total 6.500 kamar yang rencananya akan segera dibangun di enam lokasi di Kota Nangong untuk meredam penyebaran Covid-19.

Xinhua melaporkan, setiap kamar dengan luas 18 meter persegi akan dilengkapi dengan tempat tidur, pemanas listrik, toilet dan wastafel. Akses WiFi juga tersedia.

Hingga Sabtu, lebih dari 800 warga yang merupakan kontak dekat atau kontak dekat sekunder dari kasus yang dikonfirmasi telah pindah ke lokasi tersebut.

Baca Juga: Pernikahannya Disumpahi Ibunda Indah Permatasari, Arie Kriting: Kami Hanyalah Arus yang Menunggu Gelombang Mereda

Menurut Departemen Komunikasi setempat, proyek konstruksi dimulai pada 10 Januari setelah sekelompok kasus Covid-19 dilaporkan di kota itu, dan kamar lainnya akan siap dalam seminggu.

Qu Peicheng, seorang manajer yang bertanggung jawab atas proyek yang bekerja untuk sebuah perusahaan teknik lokal, mengatakan sekitar 300 pekerja telah bekerja siang dan malam dalam dua shift di proyek tersebut.