Sriawan (39), warga di Jalan Parung Kored RT 08/01, Kembangan Selatan, yang merupakan teman kerja korban di PT LMI itu.
Menurut Bangun, kejadian berawal ketika korban (Fikri) ini telah diperingatkan berkali-kali oleh rekan-rekannya, agar tidak menggunakan lift barang.
"Sebab, lift tersebut bukan diperuntukan orang, melainkan barang yang beban berat. Namun si Haikal ini ngeyel atau keras kepala"
"Ia pun naik ke lantai dua gedung itu, dengan lift barang itu. Saat korban menekan tombol naik, rekannya si Rafli ini marah dan menekan tombol turun dari lift itu," papar Bangun kembali.
Lift pun naik-turun tidak beraturan. Fikri, saat itu tetap ngotot untuk menekan tombol itu, ke arah atas yakni lantai dua.
"Saat lift itu akan berada di lantai dua, pintu lift itu pun mulai menutup.
Saat, lift tersebut telah tiba di lantai dua, langkah Fikri sontak goyah di lift.
Sebab, lift itu pun kembali turun sendirinya dikarenakan tombol untuk turun tetap ditekan, oleh Rafli," ujarnya.
"Sehingga, leher dan sebagian wajah Fikri ini terjepit dan tewas seketika. Saat ini, di lokasi kejadian telah dipasang garis polisi"
"Tak hanya itu saja, saksi-saksi yang diketahui ialah pegawai di gedung itu masih diperiksa. Tetapi, ini murni kecelakaan kerja," jelasnya.
(TribunMedan.com/DRA/Wartakotalive.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Calon Pengantin Wanita Tewas Terjepit Lift Jelang Hari Pernikahan, Simak Penjelasan Kades dan Polisi (*)