GridHot.ID - Komjen Listyo Sigit Prabowo menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), pada Rabu (21/1/2021).
Listyo tidak sendiri. Ia dampingi sejumlah perwira tinggi Polri.
Kehadiran para perwira tinggi Polri. itu sekaligus untuk menunjukkan Korps Bhayangkara tetap solid.
"Mohon izin Bapak, yang hadir mendampingi kami ini susunannya adalah urutan senior mulai dari 87, 88, 89, 90, kami sendiri 91 beserta leting kami,"katanya kepada para anggota dewan dilansir dari Tribunnews.com.
"Dan adik-adik kami. Jadi mohon ini bahwa saat ini Polri solid, Pak," sambungnya.
Berikut Pati Polri yang mendampingi Listyo.
- Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono
- Kabaharkam Komjen Agus Andrianto
- Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto
- Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
- Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada
- Kapolda Sulut Irjen Panca Putra
- Ketua Konferensi Polwan Brigadir Jenderal Ida Utar
Menariknya, selain para jenderal, terdapat seorang Kapolres yang turut mendampingi rombongan calon kapolri.
Kalporses tersebut adalah Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta.
Diketahui,AKBP Ahrie Sonta mulai jadi sorotan saat ia ikut mempersiapkan posko untuk para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di terminal JICT 2.
Ahrie juga beberapa kali muncul untuk memberikan keterangan terbaru tentang pencarian bangkai pesawat, black box hingga korban.
Melansir dari laman LIPI.go.id, Ahrie Sonta ternyata memiliki gelar doktor di bidang ilmu kepolisian.
Ia melanjutkan studi S3-nya setelah mendapat beasiswa dari Polri.
Disertasinya membahas tentang formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.
Dalam disertasi tersebut, Ahrie menyoroti kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Ahrie mengatakan, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pascapemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 Tahun 1999.
"Reformasi Kepolisian itu sendiri secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil," ujar Ahrie ketika itu.
Ahrie menilai reformasi kultural masih menjadi suatu masalah yang dihadapi Polri.
Diketahui juga Ahrie Sonta merupakan lulusan Akpol tahun 2002.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Biodata AKBP Ahrie Sonta Satu-satunya Kapolres yang Dampingi Listyo Sigit Saat Fit and Proper Test"
(*)