GridHot.ID - Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada tengah menjadi perbincangan.
Teman seangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo di Akpol 91 itu digadang-gadang akan menjadi Kabareskrim.
Mengutip Tribunnews.com, Indonesia Police Watch (IPW) dalam datanya mengungkap Wahyu Widada masuk dalam kandidat Kabaresrkrim bersama sejumlah Irjen lainnya
Lantas seperti apa profil Wahyu Widada?
Wahyu Widada merupakan seorang Perwira Tinggi yang berprestasi.
Dia sudah berwara-wiri pada sejumlah jabatan penting di lingkungan Polri.
Lulus sebagai Akabri pada tahun 1991 Wahyu Widada terus menunjukkan prestasi luar bisa hingga pimpinan mempercayakannya pada sejumlah jabatan, mulai dari kapolres hingga kapolda.
Pada tahun 1998 dia juga lulus dari Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Tak hanya pendidikan polisi, Wahyu Widada juga menempuh dikjur seperti sekolah penerbang, PA Intelkrim, PA Brimob, hingga National Management Course.
Wahyu pernah menjabat sebagai Kapolres Pekalongan pada tahun 2009.
Di tahun yang sama, saat itu dia ditunjuk sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolri.
Tak butuh waktu lama bagi Wahyu untuk meretas karier kepolisiannya setingkat demi setingkat.
Setahun setelah itu, dia dipromosi menjadi Kapolres Tangerang.
Pada 2011 menjadi Kapolres Metro Tangerang.
Wahyu Widada kemudian mendapat jabatan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Banten pada tahun 2013.
Setahun setelah itu, Wahyu kembali ditarik ke Mabes Polri, tepatnya ke Bareskrim sebagai analis kebijakan madya bidang Pidter.
Pada tahun 2015, Brigjen Wahyu menjadi Staff Kepresidenan (Pamen Bareskrim).
Kariernya kian menanjak pada tahun 2016, ia menjadi Kabagren Rojianstra SSDM Polri.
Kemudian menjadi Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Kemahasiswaan STIK/PTIK.
Selanjutnya pada 2017, Wahyu dipercaya pada posisi Karojianstra (Kepala Biro Kajian Strategi) SSDM Polri lalu pada tahun yang sama dipromosikan sebagai Wakapolda Riau.
Setahun setelah itu, Wahyu Widada dipromosi lagi sebagai Kapolda Gorontalo dan pada tahun 2020 menjadi Kapolda Aceh menggantikan Irjen Pol Rio S Djambak.
Mengutip Antara, selama kepemimpinan Wahyu Widada di tahun 2020, Polda Acehdan jajaran menangani sebanyak 1.543 kasus narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba).
Wahyu Widada mengatakan jumlah kasus yang ditangani tersebut menurun dibandingkan pada 2019.
"Kasus narkoba yang ditangani pada 2020 sebanyak 1.543 kasus, menurun dibandingkan dengan 2019 yang mencapai 1.647 perkara," kata Wahyu Widada di Polda Aceh pada 30 Desember 2020.
Tersangka kasus narkoba tersebut, kata dia, mencapai 2.144 orang, terdiri atas laki-laki sebanyak 2.082 orang dan wanita 62 orang.
Barang bukti yang disita terdiri atas ganja dengan berat 1,579 ton, sabu-sabu 469,5 kilogram, ekstasi 138 ribu butir lebih, serta ladang ganja yang dimusnahkan mencapai 83,3 hektare dengan 2,25 juta batang tanaman ganja.
"Untuk barang bukti sabu-sabu ada peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Sabu-sabu yang disita tahun lalu hanya 96 kilogram lebih. Sabu-sabu ini sebagian diedarkan di Aceh dan sebagian lagi dibawa keluar Aceh," katanya.
Wahyu yang didampingi Wakapolda Aceh Brigjen Pol Raden Purwadi dan Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono, mengatakan semua kasus narkoba tersebut tuntas ditangani atau P21.
"Pemberantasan narkoba menjadi fokus kami. Narkoba merupakan ancaman generasi muda. Kami tidak bisa membayangkan jika generasi Aceh dan Indonesia pada umumnya menjadi korban narkoba," kata Wahyu Widada.
(*)