Ia yang tak memiliki televisi di rumah, bahkan harus menumpang di rumah tetangga agar bisa menyaksikan siaran televisi.
Darsiah pun ikut terpukul.
Ia tak kuasa meneteskan air mata. Tubuhnya lemas.
Tenaganya seketika hilang. Ia setia menemani Alana di depan televisi untuk menyaksikan siaran langsung tentang pengurusan jenazah Syeikh Ali Jabeer.
Ibu dan anak itu mengikuti terus perkembangan berita itu sejak jenazah Syaikh Ali di Rumah Sakit Yarsi Jakarta hingga dimakamkan.
Alana sampai tak mau makan karena kenyang dengan kesedihan.
"Cuma bangun salat terus di depan TV lagi, salat Duhur sampai Magrib.
Kan selesai pemakamannya Maghrib, " katanya
Darsiah terus berusaha menenangkan anaknya.
Meski ia sendiri rapuh sebenarnya.