Namun tindakan mengerikan AS tidak hanya di situ saja, masih ada para tahanan yang kepalanya dibenturkan ke dinding kayu yang menutupi dinding semen, dan dilakukan secara berulang-ulang.
Kemudian ada juga hukuman kotak besar, yang memaksa tahanan untuk berada di sebuah kotak tertutup tapi ia tidak dapat berdiri, dan harus duduk di sebuah ember yang dimaksudkan menjadi tempatnya membuang air.
Lalu, ada hukuman kotak kecil, yaitu sebuah tahanan masuk dan diborgol di kotak berukuran kandang anjing dan tidak memungkinkan untuk berada di posisi yang nyaman untuk apapun.
Hukuman yang terakhir adalah gangguan tidur, yaitu dilakukan secara horizonal, tangan tahanan diborgol kemudian diposisikan untuk tidur sehingga kondisi yang ada adalah kesakitan luar biasa dan tidak bisa tidur sama sekali.
Semua hukuman itu diberikan pada para tahanan yang dalam keadaan telanjang.
Guantanamo bisa dijadikan tempat penyiksaan sedemikian rupa karena menjadi 'tempat tanpa hukum' karena ketiadaan undang-undang di tempat terpencil itu.
Bahkan disebutkan jika hewan iguana memiliki lebih banyak hak di Guantanamo daripada para tahanan, karena ada denda sebesar 10 ribu Dolar AS jika hewan itu tertabrak.
Begitu para tersangka teroris itu memasuki Guantanamo, tidak ada kepastian kapan atau apakah mereka bisa keluar.