Find Us On Social Media :

Daripada Cuma Diam Nunggu Hidup Penuh Utang, Pilot Ini Banting Setir Jadi Kuli Bangunan Semenjak Corona Hajar Maskapainya, Pramugari Sampai Jual Alpukat Demi Sesuap Nasi di Pandemi

(kiri) Ilustrasi kuli bangunan, (kanan) pramugari yang kini jadi penjual alpukat

Hingga akhirnya uang tabunganya habis untuk membiayai perawatan sang ibu,

Em Emrique mulai cemas dan khawatir untuk menyambung hidup.

Tetapi, dia tidak terlalu lama terjerembab dalam kubangan keputusasaan.

Em Enrique mulai memutar otak agar dia bisa menyambung hidup.

Dia akhirnya memutuskan berjualan buah-buahan dan sayur-sayuran secara online.

Baca Juga: Sudah Jelas Utang Indonesia Tembus Rp 6000 Triliun, Kemenkeu Pasang Badan dan Sebut Rasio Utang Tanah Air Paling Rendah, Kok Bisa?

“Aku mengambil kesempatan ini untuk beristirahat (dari dunia penerbangan). Aku harus melakukan sesuatu untuk menjaga kesehatan mentalku. Aku harus membuat diriku sibuk,” kata Em Enrique.

Untuk saat ini, mengingat permintaan alpukat sedang tinggi, Em Enrique memutuskan untuk berfokus menjual buah tersebut.

Dua hari sejak menjual buah-buahan secara online, Em Enrique berhasil menjual sekitar 80 kilogram hingga 100 kilogram alpukat dalam sehari.

Meski pendapatannya kini jauh di bawah gajinya ketika masih berstatus sebagai pramugari, Em Emrique mengaku bahwa yang penting dia masih bisa mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari.

Dia juga mendorong orang-orang yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi virus corona seperti dirinya untuk tidak menyerah.

Baca Juga: Akui Sedang Miskin Tapi Ngotot Ogah Nodong Orang Tua, Bibi Ardiansyah Ungkap Cuma Punya Rp 38.000 Saat Vanessa Angel Mau Melahirkan: Sampai Cari Rumah Sakit yang Mau Endorse!

“Kita dapat mengembangkan potensi kita. Jadi, ambil kesempatan itu untuk mengembangkan diri kita,” ujar Em Emrique.

Tak hanya para pegawainya, Maskapai yang satu ini bahkan juga ikutan banting setir agar bisa bertahan di tengah pandemi.

Dikutip Gridhot dari Kontan, salah satu maskapai penerbangan di Thailand bangkrut yang menyebabkan perusahaan banting setir menjadi penjual gorengan.

Maskapai penerbangan tersebut adalah Thai Airways.

Kini perusahaan penerbangan itu menjadi penjual gorengan olahan sendiri.

Gorengan itu bernama patong-go, sejenis roti goreng atau cakwe yang per bulannya bisa menghasilkan omzet sekitar 10 juta baht (Rp 4,7 miliar) di tengah pandemi.

(*)