Hidup Mati Rakyat Gaza Terombang-ambing, Pemerintah Palestina dan Israel Saling Lempar Tanggung Jawab untuk Laksanakan Vaksinasi Covid di Wilayah Konflik, Bagaimana Ujungnya?

Rabu, 27 Januari 2021 | 12:42
IDF via The Times of Israel

(ilustrasi) Tentara yang beroperasi di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza selatan.

Gridhot.ID - Seorang dokter di Yerusallem Timur merasakan kegundahan luar biasa akibat vaksinasi covid-19.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Dr Fadi Al Atrash, yang bertugas di Rumah Sakit August Victoria mengatakan dirinya tidak merasa lega sama sekali setelah disuntik vaksin.

"Saya sudah mendapatkan vaksin, tetapi saya tidak merasa lega," katanya.

"Ada masalah ketidaksetaraan." tambahnya.

Pasalnya Israel memang sudah melaksanakan vaksinasi bahan lebih cepat dari negara-negara lain.

Baca Juga: Daripada Cuma Diam Nunggu Hidup Penuh Utang, Pilot Ini Banting Setir Jadi Kuli Bangunan Semenjak Corona Hajar Maskapainya, Pramugari Sampai Jual Alpukat Demi Sesuap Nasi di Pandemi

Banyak pihak kagum akan keputusan tersebut.

Namun nyatanya, Palestina yang merupakan tetangganya justru tidak mendapatkan vaksin sama sekali.

"Kami tidak dapat memberikan vaksinasi kepada pasien-pasien kami, kepada keluarga kami di Tepi Barat dan di Gaza." kata Fadi.

"Saya tak merasa senang bisa mendapatkan vaksinasi ... [sementara] orang-orang dari komunitas Anda tidak bisa mendapatkannya," tambahnya.

Israel dilaporkan memang memberikan vaksin kepada golongan seperti dokter Fadi, namun para pasien yang dirawat di Tepi Barat dan Gaza tak bisa mendapatkan hak tersebut.

Baca Juga: Ivan Gunawan Nyeletuk 'Laki Lu Dealer' ke Ayu Ting Ting, Kekasih Adit Jayusman: Emang Dia Driver!

Perjanjian apapun yang ada sepertinya tidak bisa menjadi jawaban.

Konvensi Jenewa menyatakan kalau mereka yang menempati suatu wilayah, dalam kasus ini Israel, harus bertanggung jawab atas kehidupan warga yang tinggal di sana.

Sementara jika merunut perjanjian Osli, kesepakan pada 1993 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina, yang berujung dengan pembentukan pemerintahan mandiri Palestina secara terbatas.

Pemerintah Palestina dianggap memiliki kewenangan dan tanggung jawab namun beberapa orang menunjuk Israel lah yang seharusnya memberikan vaksin tersebut.

Pemerintah Israel tidak menjalankan program vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza, dan Otoritas Palestina belum meminta bantuan - beberapa percaya bahwa hal itu dihindari agar tidak terlihat lemah.

Baca Juga: Adem! Ormasnya Dibubarkan Negara Sampai Jadi Organisasi Terlarang, Puluhan Eks Anggota FPI di Sumsel Pilih Gabung ke GP Ansor, Pengurus: Sesama Muslim dan Nahdatul Ulama...

Israel sendiri dilaporkan sudah melaksanakan vaksinasi sejak lama.

Mereka dilaporkan menggunakan Pfizer BioNTech untuk para warganya.

Namun dikutip Gridhot dari Kontan, masih banyak beberapa orang yang telah divaksin terinfeksi corona.

Bahkan puluhan di antaranya sudah mendapatkan dua dosis vaksin tersebut.

Menurut data Kementerian Kesehatan Israel, sebanyak 5.348 orang terinfeksi virus corona hingga seminggu setelah mendapatkan vaksin atau 5,4% dari 100.000 orang yang sudah divaksinasi.

Baca Juga: Pede Tingkat Dewa Buka Sesi Tanya Jawab Hingga Sapa Penggemarnya, Michael Yukinobu Disindir Tak Tahu Malu, Netizen: Gara-gara Aib Jadi Artis

Sebanyak 69 di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua vaksin virus corona baru, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan.

"Satu dosis tampaknya kurang efektif dari yang kami kira," kata Nachman Ash, Komisioner Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Israel.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan