Find Us On Social Media :

Rakyatnya Terlibat Transaksi Haram di Laut NKRI, China Ngemis ke Indonesia Minta Nelayannya Diperlakukan Adil Tak Memihak: Para Awak dalam Kondisi...

Dua kapal super tanker Asing yang diamankan Bakamla RI, Minggu (24/1/2021) kemarin hingga kini masih proses perjalanan menuju pangkalan Bakamla RI di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dua kapal super tangker tersebut yakni MT Horse yang berasal dari Iran dan MT Freya yang berasal dari Panama.

Gridhot.ID - Dilaporkan Badan Keamanan Laut mengamankan kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kedua kapal tersebut diduga melakukan transfer bahan bakar minyak ( BBM) ilegal di perairan Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (24/1/2021).

Khatibzadeh mengatakan, penyitaan kapal tersebut karena masalah teknis dan masalah itu sering terjadi dalam pengiriman menggunakan kapal.

 Baca Juga: Meski Listyo Sigit Prabowo Punya Jabatan Mentereng di Kepolisian, Keturunannya Ternyata Tak Ada yang Ikuti Jejaknya, Ini Profesinya

"Organisasi Pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah dan menyelesaikannya," kata Khatibzadeh dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Namun tanpa pemberitahuan apa-apa, China justru tiba-tiba meminta permohonan ke Indonesia terkait berita penangkapan tersebut.

Dikutip Gridhot dari Kontan, pemerintah China pada Rabu (27/1/2021) meminta Indonesia untuk memperlakukan sekelompok nelayan China yang ditahan dengan adil.

 Baca Juga: 9 Tahun Bertahan, Nindy Ayunda Ternyata Mulai Cekcok dengan Suami Sejak Tahun 2012, Kuasa Hukum Bongkar Sifat Asli Askara: Sangat Fatal

Akan tetapi, China tidak memberikan indikasi apa yang dilakukan kapal tanker minyak mereka ketika ditemukan di laut yang sedang memindahkan bahan bakar dari kapal Iran.

Melansir AP, MT Horse berbendera Iran dan MT Freya berbendera Panama, ditangkap oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada Minggu dan diduga mentransfer bahan bakar secara ilegal di laut, mematikan sistem identifikasi dan pelanggaran lainnya.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan 36 awak Iran dan 25 awak China ditahan.

 Baca Juga: Ditunggu-tunggu Masyarakat Indonesia, Vaksin Merah Putih Belum Masuk Daftar Program Vaksinasi 2021, Sri Mulayani Ungkap Alasannya