Pamer Lagi, China Kembali Sombongkan GJ-11 Buatannya, Drone Tempur Siluman Mematikan yang Bisa Gentayangan di Langit Musuh dan Tembakkan Rudal Tanpa Ketahuan Radar

Sabtu, 30 Januari 2021 | 10:42
Aerotime Hub

Drone tempur GJ-11 China

Gridhot.ID - Kekuatan militer China memang kian hari kian mengkhawatirkan bagi para musuhnya.

Seakan tak ada kata istirahat bagi China untuk memperkuat armada militernya.

Drone tempur siluman Gongji-11 alias GJ-11 buatan China kembali muncul.

Cuma, kemunculan kali ini dalam poster terbaru untuk sebuah acara perusahaan pertahanan pelat merah Tiongkok.

Baca Juga: Nyaris Dituntut Ganti Rugi 1 Triliun US Dollar oleh Ayah Nagita Slavina, Terungkap Rieta Amalia Miliki Kekayaan Fantastis Hingga Punya Kartu Elit Para Miliarder

Mengutip Global Times, poster acara Konferensi Program Kerja 2021 dari Aviation Industry Corporation of China (AVIC) yang berlangsung Rabu (27/1) lalu di Beijing menampilkan lima produk utama perusahaan itu.

Kelima produk buatan AVIC tersebut adalah jet tempur siluman J-20, pesawat angkut besar Y-20, helikopter multiguna Z-20, jet tempur siluman FC-31, dan drone tempur siluman GJ-11.

Dikutip Gridhot dari Kontan, pesawat tak berawak tempur siluman GJ-11, yang mampu menyerang sasaran strategis tanpa terdeteksi, militer China pamerkan pada parade Hari Nasional 2019, Oktober tahun lalu.

Dengan desain aerodinamis pada sayap yang mirip dengan pembom strategis B-2 buatan Amerika Serikat (AS), GJ-11 tampil pada parade militer untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Dari Wartawan ke Senayan, Ketua MPR RI Bamsoet Pamer Foto Jadul Saat Kerja di Media, Manajer 1 Miliar Hingga Eks Menteri Ini Pernah Diwawancarainya

"Semua senjata yang dipamerkan di parade dalam layanan aktif," kata Mayor Jenderal Tan Min, Wakil Direktur Eksekutif Komando Gabungan Parade Militer, pada konferensi pers sebelum parade itu.

Kemampuan siluman

GJ-11 memiliki kemampuan siluman yang memungkinkannya untuk menyelinap jauh ke dalam wilayah musuh tanpa tertangkap radar, lalu meluncurkan serangan dengan rudal yang tersembunyi di teluk senjata atas sasaran utama musuh.

Wei Dongxu, analis militer yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times, China telah menguasai teknologi yang digunakan pada drone tersebut.

Baca Juga: Seolah Tak Cukup Pejabatnya Bungkam Tenaga Medis, Penduduk Wuhan Kini Mengaku Dipaksa Tutup Mulut oleh Pemerintah Tiongkok: Otoritas China Sangat Gugup

Melihat desain aerodinamis drone, Wei mengatakan, GJ-11 kemungkinan memiliki kemampuan siluman dan kualitas terbang yang luar biasa.

Rusia juga sedang mengembangkan S-70 Okhotnik, drone tempur siluman dengan sayap serupa. Sementara Amerika Serikat telah membuat drone siluman X-47B.

Melansir Military Factory, tampaknya, sebagian besar desain GJ-11 dipengaruhi oleh Northrop Grumman X-47B buatan Amerika Serikat, dalam bentuk dan ukuran keseluruhan.

Karakteristik siluman melekat pada desain, yakni low profile and shrouded exhaust port. Dengan cara ini, pesawat bisa "menyelinap" ke ruang udara musuh dan menyerang target yang bernilai strategis tanpa terdeteksi.

Baca Juga: Pernah Beri Kado Istimewa untuk Syekh Ali Jaber, Raffi Ahmad Minta Maaf Tak Hadiri Pemakaman Sang Ulama, Suami Nagita Slavina Ungkap Pesan Ini untuk Hasan

Pesawat ini memiliki penampilan yang tidak berbeda dengan X-47B, dengan bentuk planar semua sayap dan tidak ada sirip ekor sama sekali, dengan mesin turbofan internal tunggal.

Bentuk keseluruhan pesawat adalah seperti mata panah, memaksimalkan efisiensi aerodinamis dan bahan bakar untuk operasional penerbangan jarak jauh.

Menurut perkiraan Military Factory, kecepatan drone tempur siluman GJ-11 mencapai 1.000 km per jam, dengan daya jelajah hingga 4.000 km.

Kemudian, pesawat nirawak tempur siluman GJ-11 dilengkapi senjata rudal berpemandu laser, rudal udara ke darat, dan bom konvensional.

Baca Juga: Tsania Marwa Sampai Tak Habis Pikir, Atalarik Syach Minta Kembali Semua Barang-barang yang Pernah Ia Berikan pada Mantan Istrinya: Pas Pacaran Diminta Itu Konyol Banget!

China memang sempat buat heboh karena semua prajuritnya sudah dalam mode perang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Xi Jinping pada awal Januari tahun 2021 memerintahkan seluruh tentara pembebasan rakyat China untuk bisa perkuat latihan mereka.

Sang Presiden bahkan sudah menginstruksikan agar prajuritnya siap berperang siap saat terutama di masa-masa konflik ini.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan