'Lokdown Indonesia Bikin Situasi Bak Perang Vietnam', Presiden Ambil Kebijakan Supaya Menkes Terapkan Karantina Lingkup RT/RW, Berikut Strategi yang Bakal Disiapkan Budi Gunadi

Sabtu, 30 Januari 2021 | 13:42
YouTube

Menkes Budi Gunadi Sadikin terima pesan, orang Malaysia marah lihat Indonesia dapat vaksin Covid-19

Gridhot.ID - Wabah penyakit corona di Indonesia masih belum teratasi.

Masih banyak kasus infeksi di berbagai daerah yang makin meningkat.

Melansir dari Kompas.com, kasus covid-19 di Indonesia mencapai 1.024.298 orang.

Baca Juga: Semasa Hidupnya Belum Kesampaian, Irfan Hakim Ngaku Deg-degan Bantu Wujudkan Keinginan Syekh Ali Jaber: Cita-cita Sahabat Saya...

Maka pemerintah pun terus mengusahakan program untuk mencegah melonjaknya penularan virus corona.

Presiden Joko Widodo menggagas diberlakukannya karantina wilayah di tingkat RT/RW.

Hal itu dinilai tepat oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Ribut Harta Gono-gini, Atalarik Syach Disebut Minta Mantan Istri Kembalikan Seserahan Hingga Hadiah Saat Pacaran, Tsania Marwa: Ini Konyol Banget

Pasalnya, dia memperkirakan, jika Indonesia menerapkan lockdown keadaan akan seperti Vietnam saat diinvasi Amerika Serikat.

"Pak Presiden kasih saran ke saya, ini kalau lockdown ekonomi akan jatuh sekali. Itu kalau lockdown kayak perang Amerika-Vietnam, (tapi) kita tidak tahu perang musuh ada di mana," kata Budi Gunadi, saat jumpa pers di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (28/1/2020).

Selain itu, Budi Gunadi merasa lockdown dalam skala besar bisa dihindari, asalkan titik penyebaran Covid-19 diketahui.

Dia pun setuju dengan usulan karantina di lingkup RT dan RW.

Namun, menurutnya hal tersebut membutuhkan partisipasi aktif masyarakat sampai ke level terkecil. Dengan menerapkan karantina di tingkat terkecil, menurut Budi, dapat mempercepat penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Usut Dugaan Bancakan Korupsi Bansos Eks Menteri Juliari Batubara, KPK Pakai Strategi 'Makan Bubur dari Pinggir', Begini Penjelasan Ali Fikri

"Nah, sangat setuju dan tepat memang itu membutuhkan partisipasi aktif sampai ke level paling kecil. Nah itu PR yang diberikan, jadi kerjaan saya akan cepat," kata dia.

Saat vaksinasi dilakukan dia mengajak rumah sakit supaya dapat memberdayakan Puskesmas sekitar. Dari Puskesmas nanti akan diteruskan ke kepala desa maupun ketua RT/RW bisa menutup mobilitas seseorang yang terpapar Covid-19.

"Kalau ada yang kena intinya mengatasi pandemi, satu mengurangi laju penularan. Caranya apa kalau menemukan seseorang segera isolasi supaya tidak menularkan," jelas dia.

Baca Juga: Nyaris Dituntut Ganti Rugi 1 Triliun US Dollar oleh Ayah Nagita Slavina, Terungkap Rieta Amalia Miliki Kekayaan Fantastis Hingga Punya Kartu Elit Para Miliarder

Setelah itu langkah selanjutnya yang harus segera diambil adalah melakukan tracing terhadap saudara, dan teman-teman terdekat.

Ia berharap tracing yang dilakukan bisa dalam kurun waktu 24 jam.

"Kalau ada yang kena (Covid) mesti track saudara-saudaranya, teman-temannya, kalau bisa dalam waktu 24 jam. Supaya tahu. Kuncinya cuma itu, begitu kena tangkap langsung isolasi pergerakannya di level paling kecil. Tidak bisa kita bergerak dari jakarta melihat ke kampung-kampung," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya siap apabila Presiden Joko Widodo meminta karantina wilayah terbatas dalam rangka penanganan Covid-19 diterapkan di lingkup RT dan RW.

Baca Juga: Dari Wartawan ke Senayan, Ketua MPR RI Bamsoet Pamer Foto Jadul Saat Kerja di Media, Manajer 1 Miliar Hingga Eks Menteri Ini Pernah Diwawancarainya

Menurut dia, Satgas akan mengaktifkan kembali posko-posko Covid-19 di tingkat RT dan RW agar penanganan pandemi bisa efektif.

"Iya kami dari Satgas berupaya mengaktifkan posko di tingkat RT dan RW. Agar penanganan bisa efektif dan menyentuh sampai tingkatan komunitas dan individu," kata Wiku saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (27/1/2021).(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Kontan.co.id