Gridhot.ID - Di tahun 2021 ini Kementerian Sosial memang memilik cara baru terkait bansos untuk rakyat.
Dikutip Gridhot dari Kontan sebelumnya, pada akhir tahun 2020 lalu Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial mengatakan dirinya akan mengirim langsung ke alamat penerima.
Jadi para penerima bantuan tak lagi harus datang ke kantor pos untuk mengambil bantuan sosial tersebut.
Bahkan bantuan sosial tersebut kini berupa uang tunai dan tidak sembako lagi.
Hal ini dilakukan agar tak ada lagi penyelewengan dana untuk masalah penyaluran bantuan sosial dari Pemerintah.
Ditambah penyaluran langsung ke rumah warga bisa meminimalisir penularan virus corona.
Namun di akhir bulan Januari ini, Mensos Risma justru menemukan adanya kejanggalan di data penerima bansos tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Risma menemukan adanya data penerima bansos yang belum sesuai dengan data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pusat.
Risma menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke kelurahan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah (29/1/2021).
Risma mengatakan data yang tidak sesuai bisa sangat rawan nantinya.
Dirinya sampai meminta pihak dari daerah untuk bisa segera memperbaiki data tersebut.
"Di minggu pertama dan kedua Januari sudah ada perbaikan-perbaikan itu, karena kalau tidak padan kita juga takut. Orangnya itu ada atau enggak kan kita nggak tahu," ujar Risma dikutip dari siaran pers, Minggu (31/1/2021).
Risma sendiri mengatakan masih ada 40 daerah yang belum melakukan pemadanan data.
"Kurang lebih ada 40 daerah yang kami surati untuk dia memadankan dengan data kependudukan. Tambahannya sekitar 600.000-an (jumlah data) seluruh Indonesia, kecuali yang 40 daerah itu belum," kata dia.
Jika data masih tidak sesuai dikhawatirkan pula akan adanya tumpang tindih terkait penerimaan bansos yang terjadi.
(*)