Gridhot.ID-Peta politik Myanmar baru-baru ini sedang mengalami guncangan besar.
Diberitakan secara global, Myanmar sedang mengalami detik-detik menegangkan Kudeta Militer.
Melansir dari Intisari-Online, tanggal 1 Februari kemarin, terjadi kudeta militer mengerikan di Myanmar.
Pemimpin de fakto Myanmar, Aung San Suu Kyi ditahan oleh pasukan militer Tatmadaw dengan Presiden yang gugur Win Myint serta pejabat lainnya.
Kudeta militer ini dilaksanakan oleh militer Myanmar, Tatmadaw, dengan tuduhan adanya kecurangan pemilu pada pemilu sebelumnya yaitu pada November 2020 lalu.
Pemilu November 2020 itu melibatkan dua partai, partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi, dan juga Partai Gabungan Perkembangan dan Solidaritas (USDP), oposisi NLD dan juga partai yang didukung militer di Myanmar.
Kenyataannya, NLD mendapatkan hasil lebih baik dari pemilu sebelumnya di tahun 2015 silam, sementara hasil kurang bagus didapatkan partai USDP.
Meski begitu kudeta tetap terjadi dan pemerintahan demokrasi digulingkan oleh militer Myanmar, meskipun mereka berjanji menghormati dan melindungi Konstitusi negara hanya 2 hari.
Pada tanggal 30 Januari, Tatmadaw maju dan mengumumkan status darurat satu tahun beberapa jam sebelum Parlemen harusnya melanjutkan pekerjaan setelah pemilu.
Lantas seberapa besar kekuatan militer Myanmar atau Tatmadaw ini?
Dikutip dari Global Fire Power, di tahun 2021 ini Myanmar berada di peringkat 38 dari 139 negara.
Indeks Pwrlndx atau peringkat yang dibuat dari situs peringkat militer dunia itu untuk Myanmar adalah sebesar 0.6521, dengan indeks terbaik sebesar 0.0000.
Populasi total Myanmar ada 56.590.071 warga, dengan tersedia jumlah tenaga sebesar 29.992.738 kemudian yang siap bertugas sebanyak 21.594.771 warga.
Total personil militer mereka diperkirakan sebesar 515.000, dan personil aktif sebanyak 405.000.
Dikabarkan jika kudeta militer ini dipimpin oleh pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing.
Min Aung Hlaing juga merupakan pemimpin komando militer Pertahanan Angkatan Darat Myanmar, pasukan angkatan darat terbesar kedua di Asia Tenggara setelah angkatan darat Vietnam.
Tahun 2011, setelah ada pergantian pemerintahan dari junta militer ke parlemen sipil, Angkatan Darat Myanmar mewajibkan tugas militer untuk semua warga Myanmar.
Pria yang diambil untuk wajib militer tersebut berusia dari 18 sampai 35 tahun dan wanita yang diambil berusia 18 sampai 27 tahun.
Mereka ditugaskan selama 2 tahun sebagai personil di waktu status darurat.
Kemudian umur untuk yang sudah ahli yaitu maksimal 45 tahun untuk pria dan 35 tahun untuk wanita.
Mereka ditugasi 3 tahun sebagai pejabat komisioner dan non-komisioner.
Sementara itu, inilah perbandingan militer Myanmar dengan militer Indonesia.
Peringkat yang diberikan dari Global Fire Power menunjukkan Indonesia berada di posisi 16 besar dari 139 negara, jauh lebih unggul dari Myanmar.
Jumlah tenaga juga jauh lebih besar di Indonesia, dengan tersedia 130.842.919 tenaga yang tersedia untuk bertugas di militer.
Sementara itu jumlah tenaga yang siap masuk dan bertugas di militer ada 108.599.623.
Meski begitu, personil aktif yang ada justru lebih banyak di Myanmar dengan total 405.000 dan Indonesia hanya ada 400.000 saja.
Sementara untuk perbandingan anggaran, anggaran militer Myanmar hanya ada 2 Milyar Dollar AS, sementara Indonesia mencapai 9,2 Milyar Dollar AS.
Namun utang luar negeri militer Myanmar lebih kecil dari Indonesia, mereka hanya mengutang 6,594 Milyar AS sedangkan Indonesia mengutang 344 Milyar Dollar AS.(*)