Limbah Batik Disebut Bukan Biang Keladi Fenomena Air Banjir Merah di Pekalongan, Lurah Menduga Ada Oknum yang Sengaja Lakukan Hal Ini: Saya Dapat Info

Minggu, 07 Februari 2021 | 20:42
dok.Kompas.com

Banjir Berwarna Merah di Pekalongan Bikin Gempar Warga

GridHot.ID - Kota Batik, Pekalongan, belakangan ini bikin heboh seantero negeri.

Bagaimana tidak? Ada fenomena unik di kota tersebut.

Mengutip TribunJateng.com, berbeda dari banjir lain, fenomena air banjir berwarna merah darah di Pekalongan bikin heboh.

Baca Juga: Guru dan Siswa Sudah Tak Sabar Menanti Kuota Internet Gratis 2021, Murid SMP Ini Beri Pengakuan Bantuan Tahun Lalu Tidak Cukup: Terakhir Masih Kurang, Banyak Melihat Materi di Youtube

Sabtu (6/2/2021), air banjir yang merendam Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, memang berwarna merah.

Dilansir dari GridHits.id, fenomena Banjir Merah di Wilayah Pekalongan Jawa Tengah ini ramai dibicarakan di berbagai sosial media.

Kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Jenggot, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Baca Juga: Go Internasional! Tak Hanya Lagu 'Ampun Bang Jago' yang Populer, Sederet Lagu-lagu Asal Indonesia Ini Juga Digilai Rakyat Myanmar..

Warna merah tersebut tidak hanya menggenangi satu atau dua rumah saja, tetapi semua sudut kampung.

Akibatnya, semua sudut kampung terlihat menyeramkan lantaran menjadi seperti lautan darah.

Warga setempat pun heran dengan fenomena tersebut lantaran baru pertama kali terjadi.

Dugaannya, warna merah tersebut berasal dari tumpahan bahan pewarna batik.

Melansir Kompas.com, lurah Jenggot mengatakan bahwa warna merah tersebut bukanlah limbah batik.

Baca Juga: Nyesek Lihat Dagangan Ibunya Sepi Pembeli, Pemuda Ini Diam-diam Larisi Lewat Ojek Online: Biar Dikira Ada yang Beli

Pasalnya, wilayah Jenggot dan sekitarnya sedang tidak ada aktivitas produksi batik sejak kemarin.

Twitter/@AREAJULID
Twitter/@AREAJULID

Banjir di Kota Pekalongan

Lurah tersebut bahkan menduga bahwa ada yang sengaja membuang bahan pewarna batik sehingga air banjir berwarna merah.

“Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik. Karena sejak kemarin, wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktvitas produksi.

Baca Juga: Kebangetan! Terjerat Lingkaran Setan Judi Bola Online, Oknum Kepala Cabang Bank Ini Tilep Duit Nasabah Rp 10,7 Miliar

Jadi, tidak ada limbah, apalagi hari ini hujan sejak malam,” ungkap Taibin, lurah Jenggot, dikutip dari Kompas.com (6/2/2021).

Taibin sendiri masih belum mengetahui siapa dalang di balik banjir merah tersebut dan masih dalam proses pencarian.

“Saya dapat info, itu obat sisa yang dibuang. Saya sedang cari informasi siapa pelakunya,” imbuhnya.

Baca Juga: Selalu Menang Saat Perang Melawan Dukun Santet, Ustaz Ini Ternyata Keturunan Asli Prabu Siliwangi, Begini Silsilahnya

Salah satu warga kelurahan Jenggot pun mengatakan bahwa fenomena banjir merah ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya, meskipun wilayah tersebut terdapat banyak pengrajin batik.

“Biasanya tidak pernah terjadi air banjir warnanya merah. Kayaknya ini karena obat batik yang jatuh ke air banjir,” ungkap Furqon (29), slah satu warga Jenggot.

Namun, Furqon mengaku bahwa warga sekitar justru menikmati fenomena banjir merah tersebut.

Baca Juga: Fenomena Aneh dan Langka, Air Banjir di Pekalongan Berwarna Merah, Warga: Biasanya Tidak Pernah Terjadi

Sejauh ini, air banjir merah ini tidak menimbulkan efek gatal pada kulit. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunJateng.com, GridHits.ID